Chapter 14 | Rasa Boba

22.8K 2K 57
                                    

***

HAPPY READING!

***

14. Rasa Boba

Semenjak Lea kerja dan diberi tanggung jawab oleh Kayla untuk menjaga dan mengurus Aarav dan Aleya, gadis itu sigap bangun pagi-pagi dan bersiap-siap pergi ke rumah Aarav karena Lea tipikal orang yang jika sudah diberi amanah maka akan dijalankan semaksimal mungkin.

Seperti pagi ini, Lea datang walaupun hari ini bukan hari produktif bagi para pekerja. Hari weekend Lea selalu dia penuhi dengan mengurus ayah dan anak itu. Lea bahkan sudah kenal dengan tetangga sebelah rumah Aarav, beberapa ibu-ibu komplek juga sudah kenal Lea. Untung saja Aarav tidak tinggal di perumahan dinas, kalau tidak bisa-bisa mereka dijadikan bahan gosip ibu-ibu Persit.

Lea masuk ke dalam rumah Aarav, memang rumahnya kali ini tidak berantakan seperti waktu itu. Namun, saat melihat ruang keluarga, di sana super berantakan dengan beberapa popcorn yang tercecer di karpet dan sofa. Tak lupa dua orang penyebab hancurnya ruangan berisi sofa dan televisi ini sedang tertidur di sofa dengan posisi memeluk.

Aarav dan Aleya. Keduanya ternyata semalaman habis menonton film kartun dan berakhir ketiduran di sini.

"Kiyowo banget sih mereka!" gemas Lea.

Buru-buru Lea keluarkan ponselnya dan memotret berkali-kali momen gemoy ini. Setelah mendapat banyak hasil fotonya, dia menyimpan ponselnya dan kembali berjalan ke dapur untuk membuatkan sarapan.

Disela-sela berkutat dengan roti, sereal, dan selai. Lea mendapati Aarav yang berjalan menuju kamarnya dengan mengucek-ucek matanya, tak lama juga Aleya bangun dari tidurnya dan duduk di sofa mencari nyawanya. Saat asik menetralkan matanya, Aarav keluar dari kamarnya dengan sudah berganti pakaian joging.

Dia mencium puncak kepala Aleya dan bersimpuh menyejajarkan diri dengannya, dia seperti mengatakan sesuatu pada Aleya sebelum akhirnya pergi.

Aleya berjalan menuju kamar, tetapi dia tak jadi masuk ke kamar karena dia sadar jika ada Lea di dapur. Buru-buru dia berjalan menuju dapur.

"Morning Aya-nya mom!" sapa Lea.

"Molning, Mom," balas sapa Aleya.

"Papa ke mana, sayang?"

"Papa olahlaga."

"Oh, oke. Aya mau mandi dulu nggak? Biar nanti kita sarapannya pas Aya udah seger."

"Mau, tapi sama mom."

"Mom mandiin, oke deh ayo kita segera meluncur ke kamar mandi." Lea mengiring Aleya ke kamar mandi.

Setelah menyiapkan diri Aleya, Lea lanjut menyiapkan meja makan dan sarapan. Aleya, gadis itu sudah duduk anggun tak sabar menikmati serealnya.

"Aya sudah hafal angka-angka dalam Bahasa Inggris yang Mom ajarin kemarin, belum?"

"Udah dong!"

"Coba Mom mau dengar."

"One, two, thli—"

"Eit, three bukan thli. Ayo coba ulang!"

"Thli."

"Pakai R, coba Aya ulangi yang Mom contohi Rrrrrrrr."

"Lllll.."

"Bukan, Sayang. Bukan L, tapi Rrrrrr."

"Lllll."

The Soldier's Second Love |✓ [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now