Chapter 16 | Rahasia

23.1K 1.9K 20
                                    



***

HAPPY READING!

***

16. Rahasia

Lea sudah kembali bekerja lagi di rumah Aarav setelah beberapa hari izin tak masuk. Selama Lea tak ke rumah Aarav selama itu juga Aarav dan Aleya datang dan sesekali menginap di rumah Lea seakan ke manapun Lea pergi tak akan jauh-jauh dari kedua manusia itu. Bagaikan induk pada anaknya.

"Aya berangkat sama papa, ya. Mom mau beresin rumah. Tuh, liat kotor banget, enggak apa-apa, 'kan?"

Aleya sudah tak ditunggu lagi saat di sekolah, anak itu sudah mulai diajarkan mandiri oleh Lea dengan catatan tidak memaksa.

"Oke, Mom. Mom juga inget ndak boleh capek-capek, nanti sakit lagi." Aleya balas menasehati.

"Siap, Sayang!"

"Papanya mana?"

"Bentar, mom panggilin."

Lea bergegas pergi ke kamar Aarav, Lea memang sudah dekat dengan Aarav. Namun, dia masih belum terbiasa masuk kamar Aarav tanpa izin sang empunya. Lea mengetuk pintu kamar Aarav.

"Masuk," jawab si empunya kamar.

Lea membuka pintu dan yang pertama kali Lea lihat adalah baju-baju berserakan dan beberapa kaus kaki bertebaran di mana-mana.

"Astaghfirullah." Lea nyebut.

"Ada apa? Aya udah siap?" tanya Aarav yang masih fokus mengobrak-abrik isi lemari.

"Mas nyari apa sih sampai-sampai berantakan gini?"

"Nyari gelang pengait kaus kaki aku. Hilang mulu."

"Ck! Enggak hilang pasti itu keselip. Masnya lupa kali taruh di mana. Terakhir inget naronya di mana?" Lea yang ikut mencari.

"Lupa."

"Tuhkan, udah tua banget, ya. Barang sendiri aja lupa," omel Lea. "Udah Mas Aarav duduk aja sambil inget-inget."

Aarav memilih patuh saja, dia duduk memperhatikan betapa telitinya Lea mencari barang Aarav. Jujur Aarav tak pernah merasa diperhatikan seperti ini sejak mantan istrinya pergi, Aarav benar-benar mati rasa seusai perginya Youra dari hidupnya.

Baru kali ini Aarav legowo membuka diri dengan kehadiran Lea satu-satunya wanita yang begitu berani masuk ke dalam kehidupannya, Lea selalu menjadi wanita pertama dalam segala hal. Mau itu dalam hal menentang Aarav sampai hal mengambil hati putrinya.

"Ini dia!" Senang Lea akhirnya ketemu barangnya. "Ini tadi keselip," ucap Lea memberikan barangnya.

"Habis ini mau makan atau ngopi aja? Biar aku siapin."

Aarav tak menjawab, dia malah menatap Lea.

"Ke–kenapa?" gugup Lea.

"Kamu enggak ngerasa kalau kamu udah gantiin peran istri untuk aku dan ibu untuk Aya?" tanya Aarav.

"Ma–maaf, aku terlalu menjiwai, ya."

"Kamu nggak takut cowok-cowok di sekitar kamu yang udah suka sama kamu jadi salah paham karena ini?"

"Enggak, selama aku enggak suka sama mereka kenapa aku harus takut pendapat mereka?"

"Lea, jangan menunggu aku. Mungkin aku akan terus begini sampai Aya besar, aku akan terus menduda sampai tua."

"Apa nggak bisa luangin satu tempat di hati Mas buat Lea?" tanya Lea. "Eh, enggak ada maksud buat maksa Mas, kok. Cuma nanya aja, tapi kalau bener enggak ada sama sekali, aku enggak apa-apa kok. Kalaupun cuma bertepuk sebelah tangan Lea nggak apa, tapi Lea bakalan terus kasih perhatian sama Aya. Karena Lea sayang sama Aya bukan karena ingin dekat sama Mas Aarav, tapi karena Lea tau Aya butuh itu."

"Aku punya banyak rahasia, apa kamu bakalan tetap cinta sama aku seperti ini setelah tahu rahasia terbesar aku?"

"Rahasia?"

***

Setelah Aleya dan Aarav berangkat, Lea mulai berbenah rumah. Dimulai dari ruang tengah, dapur, ruang televisi, kamar Aleya, dan terakhir kamar Aarav. Di kamar Aarav yang paling mengeluarkan tenaga ekstra karena kejadian tadi aksi Aarav mencari barangnya membuat seluruh isi lemarinya keluar.

Di tangan Lea semuanya jadi rapih kembali, Lea melipat dan menggantung semua baju-baju dan seragam Aarav di dalam lemari. Lea membereskan ranjang Aarav dan beberapa buku-buku dia masukkan ke rak ruangan Aarav bekerja yang terhubung dengan kamarnya.

Saat Lea membereskan buku-buku tanpa sengaja Lea menjatuhkan sebuah buku hingga buku itu terbuka. Lea mengambil buku itu berniat menaruhnya kembali. Namun, saat menutup buku itu, Lea melihat sebuah amplop panjang yang dilipat jadi dua.

Awalnya enggan membuka, tetapi akhirnya dia dikalahkan oleh rasa keponya. Dia ambil amplop itu dan dia lihat judul depan amplop itu.

Surat pengadilan Agama Denpasar.

Lea semakin kepo dia semakin semangat mencari tahu isi dalamnya. Dia buka amplop itu dan di sana ada satu lembar kertas.

Surat perceraian

"Siapa yang cerai? Kok masih disimpan?" heran Lea yang melanjutkan membaca.

Mata Lea membulat saat tahu siapa nama yang tertera di sana.

"Mas Aarav bercerai dengan Youra?"

***


The Soldier's Second Love |✓ [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now