Chapter 17 | Praduga dan Kotak bekal

22.7K 1.9K 11
                                    


***

HAPPY READING!

***

17. Praduga dan Kotak bekal

Lea menyesap smoothie miliknya bersama Ghea dan Dewi. Sengaja Lea mengajak kedua teman sibuknya ini untuk bertemu di jam makan siang karena Lea benar-benar bingung dengan penemuannya di kamar Aarav tadi.

"Santai minumnya, Nyai!" tegur Ghea.

"Kayak kuli minum aja lu, kenapa sih emang ngebet amat ngajak ketemuan. Pasti mau ngajak ghibah, nih," ujar Dewi su'uzan.

"Su'uzan terus sama gue lu, Dew. Gue lagi pusing, nih!"

"Kenapa? Bukannya masalah hidup lu cuma ada satu dan itu udah selesai dengan lo kerja di rumah duda hot bapaknya Aya," sahut Dewi.

"Nah, masalahnya ada di situ! Bapaknya Aya bikin gue bingung!"

"Lah, Pak Aarav ngapa emang?" tanya Ghea.

"Gue baru aja nemuin surat pengadilan agama disalah satu buku-buku koleksi Mas Aarav."

"Terus?"

"Kalian tau isinya apa?"

"Pengadilan sengketa tanah?" tebak Dewi.

"Bukan! Kalau isinya begituan gue enggak bakalan sepusing ini."

"Lah, iya juga ya, terus apaan?" heran Ghea.

"Surat perceraian."

Dewi hampir tersedak mendengar penuturan Lea. Pasalnya Dewi taunya Aarav tidak pernah bercerai dan ibunya Aleya meninggal dunia bukan karena hal lain.

"Surat perceraian siapa?"

"Pasti lo mikirnya itu punya Pak Aarav, 'kan? Jangan nethink dulu deh, gue yakin kok kalau mamanya Aya itu udah meninggal dunia dan Pak Aarav duda ditinggal meninggal bukan ditinggal cerai." Dewi meyakinkan.

"Lo percaya amat sama itu laki," kata Ghea. "Kita enggak tahu kebenarannya, enggak cukup denger pernyataan dari Pak Aarav aja. Kita butuh bukti yang kuat."

"Widih, Ghea makin menjiwai detektif nih?" puji Dewi. "Tapi gue yakin parah sih kalau itu bukan surat cerainya Pak Aarav, because dari awal Aya daftar di sekolah PAUD, gue yang wawancara sama papa dan neneknya Aya. Pas, gue tanya di mana mamanya Aya, yang jawab bukan Pak Aarav, tapi ibu Kayla."

"Jadi enggak mungkin 'kan neneknya Aya bohong dan enggak ada gunanya juga iya nggak, sih?" lanjut Dewi.

"Balik sama apa yang gue tadi omongin, kita enggak bisa percaya gitu aja sama perkataan orang. Semua orang bisa bohong 'kan? Bahkan anak-anak aja pernah bohong, kenapa Bu Kayla nggak?" Ghea berbanding terbalik, "So, jalan satu-satunya ya, selidikin."

"Menurut lo gimana, Lea?"

"Gue enggak tahu harus ngapain, gue masih galau, nih!"

"Galau kenapa, sih? Bukannya lo paling seneng mecahin kasus?" heran Ghea.

"Iya, gue inget banget tuh pas dulu lo bantuin kasusnya kakak lo yang ganteng, tapi sekarang udah punya orang itu. Kenapa sekarang galau?" tanya Dewi.

"Soalnya di hari yang sama yaitu hari ini sebelum gue nemuin surat cerai itu, Mas Aarav bilang kalau dia harap gue nggak usah berharap lebih sama dia. Katanya juga dia masih belum mau buka hati untuk siapapun," ungkap Lea.

The Soldier's Second Love |✓ [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now