chapter 18 pumpkin

134 11 0
                                    

Semua penghuni kost sudah beristirahat setelah kerja bakti membersihkan halaman kost selesai. Namun suho masih tetap berada di halaman belakang.

Suho sedang merawat berbagai sayuran yang dia tanam di halaman belakang kost.
Tanpa sengaja jisoo melihat suho melalui jendela dapur.

"wah oppa sayurannya terlihat sangat subur" jisoo menghampiri suho
"eh jisoo" suho
"oppa yang menanam semua ini" jisoo terkesan melihat sayuran yang tampak segar dan cantik
"tentu saja" suho tersenyum
"cantik sekali, aku baru tau kalau sayuran bisa secantik ini" jisoo tersenyum manis saat melihat beberapa sayuran.

"kamu mau mencobanya" suho
"apa bisa" jisoo
"tentu saja bisa, cobalah ini" suho memetik sebuah tomat

Jisoo memakan tomat pemberian suho
"wah ini enak sekali oppa" jisoo terkesan
"tentu saja aku menumbuhkannya dengan cinta" suho tersenyum
"oppa hebat sekali" jisoo.

Suho tampak senang melihat jisoo, baru kali ini ada yang memperhatikan kebun sayurnya
Wajah manis jisoo membuat suho terpana.

"ada apa oppa" jisoo merasa suho memperhatikannya.
"tidak, tidak ada apa-apa" suho gugup
"oppa rajin sekali masih sempatnya merawat kebun seperti ini" puji jisoo

Suho hanya tersenyum sambil memperhatikan wajah jisoo.
"jisoo ternyata benar kata jin" suho
"jin oppa, apa katanya" jisoo
"kamu sangat manis" suho
"benarkah jin oppa bilang begitu" jisoo
"ia katanya kamu sangat manis sayang kamu keras kepala" suho

"keras kepala, tentu kepala ku keras wkwkwkwkwk" jisoo tertawa
"jadi kamu mengakui kalau kamu keras kepala" suho bingung.
"tentu saja, oppa mau bukti coba saja pukul kepala ku keras kan" jisoo memukul kepalanya sendiri membuat suho tertawa dengan tingkah jisoo.

Entah kenapa suho merasa nyaman mengobrol bersama jisoo. Pandangan jisoo tertuju pada sebuah labu yang cukup besar.

"oppa labu itu apa sudah bisa dipanen" tanya jisoo
"itu kamu mau" suho
"kalau boleh" jisoo
"tentu saja boleh" suho
Suho segera memetik buah labu tersebut, sedangkan jisoo mengeluarkan hpnya dia tampak mengirim pesan ke seseorang.

"ini labunya cukup besar kan" suho
"wah ini cukup untuk kita satu kost" jisoo

Di dapur jin sedang menyiapkan peralatan memasak.
"apa yang kau buat" tanya irene
"ini noona aku mau membuat kue" jin
"kue, sepertinya menyenangkan" irene
"jelas memasak adalah hal yang paling menyenangkan" jin tersenyum

Irene tersenyum senang melihat wajah jin
"oh jin kamu tampan sekali" suara hati irene

"noona baik-baik saja" jin sadar irene memandangi wajahnya
"tidak kok tidak apa-apa" irene salah tingkah
"noona mau membantu ku" jin
"ia aku mau dengan senang hati" irene
"kalau begitu kita siapkan dulu bahannya" jin
"aduh senangnya" irene berbinar
"senang kenapa noona" jin bingung
"ah tidak kok lupakan" irene malu-malu

Tiba-tiba datang jisoo dan suho.
"oppa jin oppa ini labu yang ku bilang tadi" jisoo semangat
"besar sekali" jin kagum melihat labu yang di bawa suho
"apa maksudnya ini" irene tidak suka melihat jisoo

"tadi aku liat buah labu yang ditanam suho oppa, kata suho oppa labunya sudah bisa dipanen jadi aku menghubungin jin oppa untuk membuat sesuatu dari labu ini, jin oppa kan paling ahli tentang masakan" jisoo menjelaskan

"ah kamu berlebihan memuji" jin
"memang oppa jago memasak kan" jisoo mencubit pipi jin

"hem" irene berdehem
"unnie sedang apa disini" tanya jisoo
"aku mau membantu jin, jisoo sebaiknya kamu pergi saja" irene
"tapi aku juga mau membantu" jisoo
"iya jisoo disini saja bantu aku" jin
"kalau begitu aku permisi ya" suho
"hyung juga sebaiknya disini saja kita berempat bisa memasak bersama" jin
"itu benar makin banyak orang makin baik jadi cepat selesai" jisoo
"baiklah kalau begitu" suho

Sepanjang memasak irene merasa tidak senang melihat jin dan jisoo terus bercanda, sedangkan suho hanya tersenyum-senyum melihat jisoo yang tampak begitu manis.

Seulgi memasuki kamar chanyeol, tampak chanyeol sedang bermain game.

"oppa aku tidak menyangkan kalau jungkook dan rose bisa berpacaran ternyata jungkook sangat berani ku pikir selama ini dia hanya anak kecil yang cuma bisa bermain-main, oppa kamu baik-baik saja kan, kamu tidak kecewa kan, aku khawatir kamu kecewa karna kamu kan menyukai rose" seulgi berbicara panjang lebar

Chanyeol membanting stik gamennya, membuat seulgi terkejut. Chanyeol secara tiba-tiba menjatuhkan seulgi ke kasur dengan dia berada di atas badan seulgi.

"buat apa aku kecewa kalau pacar ku ada disisi ku sekarang" chanyeol menatap seulgi yang sekarang ia tindih

"maksud oppa" seulgi gugup
"kamu pacar ku" chanyeol langsung menciumi pipi dan leher seulgi.
"oppa hentikan nanti ada yang dengar" seulgi meronta
"kenapa bukankah kita berpacaran" chanyeol
"ia oppa tapi aku" seulgi
"kenapa kamu takut" chanyeol segera duduk
"oppa tidak bisa kah kita tidak melakukan hal seperti ini" seulgi tampak meneteskan air mata

"mau mu seperti apa, beginilah jika pria dan wanita berkencan" chanyeol
"oppa apa kamu serius dengan ku, aku takut kamu hanya mempermainkan ku" seulgi menunduk
"seulgi aku serius percaya sama aku" chanyeol merangkul seulgi.

Rose memasuki kamar lisa dengan senyum sumringah.
"lisa....." rose merebahkan diri di kasur lisa sementara lisa ada di depan laptopnya.

"ini semua seperti mimpi" rose masih dengan
senyum sumringah
Lisa diam sesaat dia mengumpulkan kekuatannya dan menoleh ke arah rose

"selamat ya sudah resmi aja ni, wajib traktir aku makan" goda lisa
"tentu saja apa yang kamu ingin kan pasti akan ku belikan" rose bercanda
"ice cream strobery" lisa sambil tersenyum

Rose bangkit dan memeluk lisa.
"lisa cubit aku apa aku bermimpi" rose
"kau yang minta" lisa memukul jidat rose
"aduh sakit" rose
"bearti ini nyata" lisa

Rose segera berdiri dan mengajak lisa menari-nari.

Dalam hati lisa merasa tidak tega dengan rose, bagaimana kalau rose tau yang sebenarnya tentang dia, rose dan jungkook.

Di dapur jisoo, jin, irene dan suho sudah selesai memasak.
Mereka membuat cake labu, puding labu, roll cake labu dan cookies labu.

"wah hebat sekali dari 1 buah labu bisa jadi makanan sebanyak ini, jin oppa memang chef handal" jisoo
"kita kan mengerjakannya bersama" jin menunduk malu mendengar pujian jisoo
"tetap saja kan idenya dari kamu" irene
"kalau begitu ayo panggil anggota lain biar kita makan bersama" saran suho

Mereka membawa makanan ke ruang tengah semua penghuni kost sudah berkumpul disana.

"wah luar biasa" tzuyu melihat makanan yang dibawa jisoo
"aku ingin mencobanya" lisa
"sepertinya enak" rose
"cookiesnya lucu" jungkook
"ayo dimakan jangan malu-malu" irene

Rose mengambil sebuah cookies, jungkook yang duduk disamping rose segara membuka mulutnya.
"aaaaa" jungkook memasang wajah imut ke rose kode kalau dia minta disuapi.
Rose tertawa.
"baiklah buka mulut mu yang lebar" rose menyuapi jungkook

"hem hem jungkook jangan bikin iri ya" tegur taehyung
"manisnya aku juga mau punya pacar" tzuyu
"siapa yang mau dengan mu bodoh" nayeon menjitak kepala tzuyu
"ada pasti ada" tzuyu kesal
"siapa ayo " nayeon
"jin oppa" tzuyu

Jin terbatuk-batuk mendengar tzuyu.
Jisoo dan irene reflek memberi jin minum, namun jisoo lebih cepat
"oppa baik-baik saja" jisoo
"tzuyu bicara apa sieh" jin
"maaf oppa aku cuma bercanda hehehehehe" tzuyu

Sementara irene tampak kesal karna jin lebih memilih meminum air pemberian jisoo. Tanpa irene sadar tzuyu memperhatikannya.

Tzuyu mengambil sepotong cake.
"enak sekali jin oppa kamu luar biasa" tzuyu
"benar sangat beruntung wanita yang bisa menikah dengan mu" nayeon asal
"kalian bicara apa sieh" jin malu-malu
"aku serius selain tampan oppa juga pintar memasak, aku mau dong menikah dengan oppa" tzuyu

Tiba-tiba datang JHope
"yeobo" Jhope berlari ke arah nayeon
"yeobo" nayeon ikut berlari
"mulai lagi deh" tzuyu

Di belakang Jhope tampak seorang gadis.
"jihyo" tegur tzuyu
"aku melihatnya" jihyo bicara tanpa sadar
"melihat apa" tzuyu bingung
"ada matahari bulan dan dua bumi, dua bumi ya aku tidak salah dua bumi yang akan saling bersaing" jihyo melihat ke arah jisoo, irene, jin dan suho.

Boarding House (completed)Where stories live. Discover now