chapter 38 the past

116 11 2
                                    

"jisoo siapa kamu sebenarnya" bisik jin
Tapi jisoo tidak menjawabnya dia masih memeluk jin.

Jin kemudian kembali membisiki jisoo.
"jisoo orang-orang melihat kita" jin

Jisoo baru sadar kalau dia ada di depan umum,
"aduh bagaimana ini aku malu sekali" jisoo melepas pelukannya.

Mc acara mendekati mereka
"kalau boleh tau siapa wanita ini apa dia pacar anda" tanya mc ke jin
"soal itu biar dia yang menjawab" jin menunjuk ke jisoo.
"maaf saya permisi dulu heheheh" jisoo salah tingkah dan segera melarikan diri.

Jisoo sudah berada di luar.
"aku pasti sudah gila, memalukan sekali" jisoo memukul-mukul wajahnya.
"kenapa malu kalau orang-orang berfikir kamu pacar ku" jin mengejutkan jisoo
"bukan begitu oppa, oppa kenapa disini" jisoo terkejut
"acaranya sudah selesai" jin
"jadi oppa mau apa sekarang" jisoo
"ya pulang sama kamu" jin
"kok sama aku" jisoo bingung
"gak mau ya" jin
"mau kok mau banget" jisoo

"jin kamu disini" irene tiba-tiba datang menghampiri jin dan jisoo
"unnie kemana yang lain" jisoo
"mereka sudah pada pulang tadi setelah mengucapkan selamat ke jin" irene
"unnie sendiri kenapa gak ikut mereka" jisoo

"aku maunya sama jin memangnya kenapa gak boleh" irene ketus
"jelas gak boleh" jisoo
"siapa kamu ngelarang-larang" irene

Jisoo dan irene saling melihat dengan emosi.
"bagaimana kalau kita pergi makan" jin menengahi
"ayo makan dimana" irene
"di kost" jin
"kok di kost" jisoo
"karna aku mau pulang, aku duluan ya dah...."jin berlari meninggalkan jisoo dan irene
"hei oppa tunggu" jisoo mengejar jin
"aku juga" irene ikut mengejar.

Suho dan eommanya melihat jin, jisoo dan irene berkejar-kejaran suho tidak bisa menawan tawa melihat mereka bertiga.
"mereka seperti anak kecil saja wkwkwk..." suho

Sementara eomma suho melihat jin.
"anak itu cukup ceria juga walaupun hidupnya tidak mudah" eomma suho
"itulah jin eomma" suho

Sementara Jhope mengajak nayeon, tzuyu, rose, lisa, jungkook dan jimin berbelanja untuk keperluan pestanya.

Para wanita sedang sibuk memilih-milih baju.
"mereka lama sekali" keluh jungkook
"sabar begitulah wanita" jhope
"masa memilih baju saja harus selama ini" jungkook kesal

"jungkook bagus yang mana, yang ungu atau yang pink" rose memperlihatkan dua mini dress
"yang ungu" jawab jungkook tanpa melihat mini dress yang dipegang rose.
"yang ungu ya baiklah aku ambil yang ini" rose

Saat rose menuju kamar pas jimin mencegatnya
"rose yang ungu terlalu pendek lebih baik kamu pilih yang pink" jimin rupanya dari tadi memperhatikan rose.

Rose melihat kedua mini dress di tangannya, jimin benar rok dari yang ungu memang terlihat lebih pendek.

"baiklah oppa aku ambil yang pink, terima kasih sudah membantu memilih" rose
"bukan masalah kok" jimin tersenyum membuat matanya yang sipit seakan menghilang.
Rose tersenyum melihat jimin.

"kalian semua sudah selesai belum" tanya jhope melihat para wanita sudah selesai memilih baju.
"sudah oppa ini kami mau ke kasir" lisa
"cepatlah habis itu kita pulang" jhope

Tapi Nayeon terlihat tidak begitu senang
"kenapa unnie" tanya rose.
"kenapa sayang" jhope
"tidak ada gaun yang cocok untuk pesta kita sayang" keluh nayeon
"dari sekian banyak baju disini tidak ada yang cocok" jungkook keheranan
"iya tidak ada" nayeon
"kamu mau yang seperti apa sieh sayang" jhope
"mau yang terlihat elegan, anggun dan seksi" nayeon
"telanjang saja kamu pasti seksi" ejek jungkook
Lisa, rose, jimin, tzuyu dan jhope tertawa mendengar jungkook

"brengsek kamu jungkook, jhope sayang nggak mau tau pokoknya kita cari lagi di tempat lain" nayeon
"tapi ini udah malam sayang, besok pagi kan kita harus belanja bahan makanan dan keperluan pesta lainnya" jhope
"ya sudah terserah" nayeon ngambek
"sayang kamu pake apapun tetap cantik kok" jhope coba membujuk nayeon
"ya udah deh aku ambil gaun ini aja" nayeon
"nah gitu dong dari tadi" jungkook

"jungkook kenapa sieh kamu gak bisa sabar, dari tadi juga ku lihat kamu protes terus, biarkan mereka memilih namanya juga perempuan pasti teliti dalam memilih" jimin

"iya kalau sampai 3 jam apa wajar, hyung kita berdiri disini selama 3 jam siapa yang tidak kesal, rencana jalan-jalan malah di toko baju berjam-jam" jungkook
"sudah gak papa lain kali kita jalan-jalan" jhope

Setelah selesai membeli baju mereka langsung pulang dengan mobil jhope.
Sesampainya di kost, kost sudah sepi.
"sampai besok ya sayang" nayeon
"mimpikan aku ya sayang" jhope
"sudah jangan terlalu berlebihan ayo kita masuk" tzuyu

Malam sudah larut, tiba-tiba hp jisoo berbunyi membuat jisoo terbangun.
"siapa yang menelpon malam-malam begini, hah jin oppa" jisoo mengecek hpnya dan terkejut melihat jin yang menelpon

"iya oppa kenapa menelpon malam-malam begini" jisoo
"jisoo ada yang mau kutanyakan" jin
"iya tanyakan saja" jisoo
"boleh aku ke kamar mu" jin
"gimana ya ini sudah malam" jisoo
"kalau gak boleh gak papa kok" jin
"boleh, boleh kok oppa" jisoo
"aku di depan pintu kamar mu" jin

Jisoo langsung berdiri membuka pintu kamarnya.
"masuk oppa" jisoo
"iya" jin masuk dan duduk di kasur jisoo
"ada apa oppa" jisoo
"jisoo siapa kamu sebenarnya, tadi kamu belum menjawab pertanyaan ku, sekarang aku mau kamu jawab" jin
"kenapa oppa bertanya seperti itu" jisoo
"kamu seperti tau semua tentang aku, dari mana kamu tau jawab aku siapa kamu sebenarnya" jin melihat jisoo

Jisoo hanya bisa menarik nafas dan menghembuskannya dengan kuat.
Jisoo berdiri dan mengambil sebuah kotak berwarna pink dari lemarinya. Dia mengeluarkan isi kotak tersebut ada sepatu, baju olahraga, gantungan boneka dan sebuah buku catatan.

"oppa kamu sungguh ingin tau siapa aku" jisoo
"iya cepat katakan" jin

Jisoo mulai bercerita
"10 tahun lalu ada seorang gadis yang baru masuk SMA dia sangat penakut dan pemalu bahkan dia seperti tidak memiliki semangat hidup, setiap siswa baru di sekolahnya pasti akan mendapatkan sebuah locker yang dulunya digunakan oleh kakak kelas mereka yang sudah lulus, saat dia membuka lockernya untuk pertama kali dia menemukan bahwa pemilik locker sebelumnya tidak membereskan barang-barangnya, ada sepatu, baju olahraga, gantungan boneka dan sebuah buku catatan, gadis itu mengambil buku catatan tersebut dan mulai membacanya, entah kenapa tulisan dalam buku tersebut begitu menyentuh gadis itu, dia selalu membaca buku tersebut setiap hari, semenjak membaca buku itu gadis itu mulai menemukan kembali semangat hidupnya dia mulai berani dan tidak lagi menjadi si penakut, sampai dia sadar bahwa dia telah jatuh cinta dengan si pemilik buku tersebut agak gila memang bagaimana bisa dia jatuh cinta dengan orang yang bahkan tidak dia kenal namun sangat dia rindukan, dia mulai mencari si pemilik buku setidaknya dia ingin melihat wajahnya, dia mencarinya di buku tahunan setelah mendapat fotonya alangkah bahagianya dia, dia sangat berharap bisa bertemu dengannya secara langsung, bertahun-tahun dia mencarinya tanpa putus asa, setelah sekian lama saat gadis itu naik bus dia tidak mendapatkan tempat duduk dan harus berdiri, tapi tiba-tiba ada seorang pria berdiri dan memberikan kursinya ke gadis itu, dia melihat pria itu dan membaca nama di baju kerjanya Kim Seokjin inilah orang yang selama ini dia cari inilah cinta pertamanya inilah si pemilik locker yang menulis buku itu, saat orang itu turun dari bus dia mengikutinya sampai ke kost ini dan setelah tau bahwa pria itu tinggal disini dia memutuskan untuk pindah kesini, di hari pertama kedatangannya Kim Seokjin lah orang pertama yang menegurnya dan langsung membantunya membawa barang tanpa diminta, sejak itu mereka semakin dekat tapi si gadis tidak punya keberanian untuk mengatakan semuanya, dan pada akhirnya dia terjebak dalam friendzone" jisoo

Jin mendengar cerita jisoo.
"jisoo itu kamu kan" jin langsung tau kalau itu jisoo
"iya oppa itu aku" jisoo
"kenapa baru bilang sekarang, seharusnya kamu katakan sejak pertama kita bertemu" jin
"aku tidak punya keberanian" jisoo

Jin langsung memeluk jisoo, sementara jisoo hanya bisa menangis mengingat penantiannya untuk bisa bertemu jin.

Jin menghapus air mata jisoo.
"sudah malam tidurlah aku akan kembali ke kamar ku" jin berdiri dan segera pergi dari kamar jisoo.

Jisoo merasa lega akhirnya jin sudah tau tentang perasaannya ke jin.
"oppa semoga kamu mengerti perasaan ku" jisoo

Sementara jin hanya bisa bersandar di balik pintu.
"jisoo kamu tau semua tentang aku, seharusnya kamu jangan berharap lebih aku tidak pantas untuk mu, aku yakin kamu hanya kasihan dengan hidup ku yang malang" jin bicara sendiri





Boarding House (completed)Where stories live. Discover now