🍁Part 8🍁

14 3 3
                                    

"Siska, lama banget sih ambil mukena sama Al-Qur'an doang!" omel Jeje.

"Yaa sabar dong! Ini sendal jepit gue kemana lagi?!" Siska jadi ikut kesal sendiri. Punya barang kebiasaan ngilang kalo lagi dibutuhin, tapi selalu ada kalo gak diperluin banget.

"Gue tinggal lo ya?! Lama banget, diomelin sama kakak OSIS mampus udah!" geram Jeje.

Baru jalan dua hari semenjak perkenalan, namun Jeje dan Siska sepertinya gampang akrab. Ditambah sifat dari keduanya yang se-server.

"Udah ketemu nih, ayok!" ajak Siska sambil menarik pergelangan tangan Jeje menuju masjid.

Saat ini keduanya tengah ngantri ambil air wudhu, karena datang terlambat Jeje dan Siska harus rela berdesakan dengan siswi dari kelas lain.

"Lo sih lama! Jadi antri gini kan!" omel Jeje untuk kedua kalinya.

"Yemaap," balas Siska seadanya.

Beberapa menit kemudian antrian sudah mulai merenggang, tinggal sisa beberapa orang saja. Jeje dan Siska buru-buru mengambil air wudhu sebab sudah terdengar lantunan sholawat dari dalam masjid, yang itu artinya sholat segera dimulai.

Siska sudah masuk duluan ke dalam masjid meninggalkan Jeje. Sedangkan Jeje baru selesai merapikan kerudungnya. Baru saja hendak melangkah masuk ke masjid, namun pandangannya terkunci ketika seorang lelaki mengibaskan rambut basahnya dari arah seberang.

"Please ganteng banget, woi!" -batin Jeje.

Jeje masih terpaku dengan pandangan luar biasa itu, tanpa sadar lelaki itu kini menatapnya balik. Seketika pandangan mereka bertemu dan tubuh Jeje menegang detik itu juga. Buru-buru saja dirinya masuk ke dalam.

"Kenapa lo senyum-senyum gitu?" tanya Siska menatap aneh ke arah Jeje.

Jeje yang sudah selesai memakai mukena langsung saja dia memeluk erat Siska. "AHHHH.. SISKAAAA!!!" teriaknya keras.

"Anjir bacot! Kuping gue sakitt!" omel Siska sambil mendorong kuat tubuh Jeje hingga terjengkang, lalu dirinya meniup-niup gendang telinganya yang terasa berdengung.

"Kenapa, sih, lo?!" tanya Siska penasaran.

"Anu, tadi ada ... ARGHH GANTENG BANGET!" jerit Jeje sambil mengigit ujung mukenanya. Siswi lain yang ikut terganggu oleh suaranya pun menoleh dengan tatapan kesal. "Sstt... jangan berisik lagi pada sholawatan," ucap salah satunya.

Siska melayangkan tatapan tidak enak dan segera meminta maaf kepada siswi itu. "Dasar anak pea!" desisnya sambil menatap Jeje.

Berapa menit kemudian sholat dhuha dimulai dan semuanya khusyu dengan ibadah masing-masing.

.
.
.

Selesai sholat semuanya lanjut membaca Al-Qur'an bersama-sama, hanya beberapa surah setelah itu semua murid diperintahkan masuk kelas.

Hari Selasa ini kegiatan belajar-mengajar sudah mulai dilakukan. Setiap guru masuk ke tiap kelas menetapkan diri mereka jadi Wali Kelas.

"Assalamualaikum," sapa guru perempuan berjalan masuk ke dalam kelas 7-B, seraya tersenyum.

"Wa'alaikumussalam, Bu," jawab semua murid kompak. Mereka sudah duduk tertib di meja masing-masing sebelum Wali Kelas datang. Begitulah peraturan yang ada.

"Apa kabar kalian semua?" tanya guru itu ramah.

"Alhamdulillah, baik, Bu," jawab semuanya.

"Sebelumnya kenalin, nama Ibu Yunita Pratiwi dan kalian bisa panggil Ibu Yunita saja. Sekarang saya yang menjadi Wali Kelas kalian," ucap Bu Yunita.

RUMIT [COMPLETED]Where stories live. Discover now