🍁Part 2🍁

37 5 0
                                    

"Gimana hasilnya?"

Semua murid kelas 6 tengah berkumpul di depan ruang guru

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Semua murid kelas 6 tengah berkumpul di depan ruang guru. Duduk membentuk sebuah barisan di kursi panjang sambil menunggu giliran, kapan nama mereka dipanggil.

"Velannie." Seorang guru perempuan membuka pintu ruangan tersebut sembari menyuruh Vela untuk masuk.

"Hai, Vela. Gimana ujiannya kemarin?" tanya Pak Bima selaku Wali Kelasnya.

"Mantap banget, Pak! Semua soalnya berhasil buat otak saya panas. Tapi alhamdulillah akhirnya saya bisa selesaikan semua soal," jawab Vela dengan bangga.

"Selesai berkat usaha kamu sendiri atau ada yang nego jawaban sama teman kamu?" tanya Pak Bima menggoda satu anak muridnya itu, tidak lupa alis tebalnya ia naik-turunkan.

"Et dah biasa aja kali Pak mukanya!" Vela terbahak sebentar, tidak tahan melihat ekspresi yang dibuat oleh gurunya itu.

"Nego jawaban pasti ada lah, Pak. Itu adalah suatu strategi dalam menyelesaikan suatu soal. Melatih jiwa solidaritas juga. Semua orang pasti pernah ngelakuin itu, walaupun murid pintar sekalipun," jelas Vela panjang lebar.

"Bapak pasti juga pernah ngelakuin hal yang sama. Apa benar begitu?" tanya balik Vela sambil menunjukkan ekspresi muka yang sama seperti Pak Bima sebelumnya. Menggoda dengan menaik-turunkan alisnya.

"Haha, kamu ini pandai sekali memutarbalik pertanyaan." Pak Bima terkekeh sebentar sembari kelima jarinya lihai membolak-balikan lembaran kertas. "Iya, saya pernah," jawabnya.

"Aduhh.. ngaku juga kan si Bapak," ucap Vela puas.

"Sudah, sudah, nanti lagi bercandanya. Sekarang kamu lihat dulu nilai NEM kamu," ucap Pak Bima sembari memberikan selembar kertas yang berisi total nilai ujian Vela.

"ALHAMDULILLAH YA ALLAH!" pekik Vela kegirangan. Suara gadis itu menggelegar dalam satu ruangan, membuat guru lain kesal dan menatap ke arah mereka.

"Hey, kamu. Berisik banget sih!" omel Pak Bima. Ia menatap 'tak enak ke arah guru lain.

"Hehe maaf, Pak. Maklum namanya juga orang lagi seneng jadi kebablasan teriak." Vela menggaruk belakang kepalanya salah tingkah.

"Kamu senang dengan hasil segitu?" tanya Pak Bima menatap Vela penuh selidik.

"Jangan ditanya Pak seneng banget malah! Ini tuh suatu pencapaian tertinggi saya selama duduk di Sekolah Dasar. Asik," ucap Vela dengan percaya dirinya sambil cekikikan.

"Dasar kamu ini, dapat NEM dua puluh satu saja bangga," ucap Pak Bima sadis.

"Astaghfirullah, Bapak ini berdosa banget," ucap Vela dramatis sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Sudah kamu keluar sana! Kasihan yang lain sudah menunggu gilirannya," usir Pak Bima.

"Galak bener si Bapak. Yaudah kalau begitu saya pamit. Makasih, Pak, Assalamualaikum." Vela bangkit dari posisi duduknya dan mencium punggung tangan Pak Bima, lalu keluar ruangan.

RUMIT [COMPLETED]Where stories live. Discover now