🍁Part 9🍁

11 2 0
                                    

VELA'S STORY

5 y.o

"Maa, kita ke Mall, yuk! Nanti di sana Vela mau beli bolu pelangi sama kentang goreng." Gadis kecil itu merayu dengan menampilkan puppy eyes-nya.

"Sekarang?" tanya Mamanya.

Gadis kecil itu membalas dengan menganggukkan kepalanya, antusias.

"Iya, Sayang. Kita berangkat sekarang!"

Mamanya langsung menggendong tubuh mungilnya, disusul sang ayah dari belakang. Sedangkan di dalam mobil, ada satu gadis kecil yang menatap marah ke arah sana.

12 y.o

Vela baru saja pulang dari rumah temannya, habis kerja kelompok.

"Assalamualaikum," ucapnya memberi salam sambil masuk rumah.

"Wa'alaikumussalam," jawab seorang wanita yang sedang menonton tv sambil tiduran di sofa.

"Cuciin piring bekas makan gue sana! Gue capek baru pulang sekolah!" suruhnya.

"Vela cape, Kak. Ini juga baru pulang dari rumah temen. Dari pagi Vela udah bersihin rumah sampai bersih, tapi pas Kakak pulang malah berantakan lagi," ucap Vela lelah.

"Terus lo gak mau cuciin piring gue?" tanya Kakak-nya lagi.

"Ya. Gue laper, mau makan dulu," jawab Vela dingin. Lalu ia berjalan menuju dapur.

"GUE ADUIN MAMA LO YA!" teriak Kakak-nya penuh ancaman.

"Najis! Ngaduan mulu jadi orang." -batin Vela

Tanpa berkata banyak, Vela langsung mencuci semua piring bekas anak setan itu. ups! terlalu kasar:v namun Vela suka sebutan itu. Haha.


****

Sekarang Vela sudah berusia 15 tahun. Ia sudah besar dan bukan anak kecil lagi. Belajar dari pengalaman, gadis itu kini tumbuh menjadi anak yang mandiri dan tegas. Tidak takut pada siapapun.

Kecuali ... Mama dan Papanya.

Mengingat kembali peristiwa saat kecil, ia merindukannya. Ingin rasanya mengulang kembali, tapi ... mustahil.

Kehidupannya berubah drastis saat ia berusia 12 tahun, entah mengapa Mama dan Papanya tidak lagi menuruti apa yang ia mau. Bahkan keluarganya juga berubah.

Kini hanya ada hawa dingin, tegang dan mencekam yang ada di dalam rumah. Tidak ada lagi pelukan hangat dan kebahagiaan. Canda tawa pun perlahan mulai memudar.

Hidup dengan urusan masing-masing saja, tidak usah mencampuri urusan orang lain!

Prinsip keluarga ini. Sekarang.

Semua kenangan indah telah dikubur dalam-dalam. Tidak akan ada yang mau mengingatnya kembali. Kecuali ... Vela.

Miris sekali bukan?

.
.
.

Terlebih pada sang kakak yang sekarang sangat membencinya. Vela juga tidak tahu apa sebabnya.

Ia sudah mencoba tetap bersikap baik pada kakaknya. Selalu membelikan ia makanan jika Vela punya uang lebih, mengajaknya jalan-jalan dan lainnya.

RUMIT [COMPLETED]Where stories live. Discover now