🍁Part 15🍁

7 2 0
                                    

Hari ini adalah terakhir seluruh murid kelas 7 melaksanakan ulangan harian. Tentunya diisi dengan mata pelajaran Matematika, sarapan yang bagus untuk pagi yang cerah ini.

Masih ada sisa waktu sekitar 10 menit lagi, sebagian murid ada yang menghabiskan waktunya pergi ke perpustakaan, bercanda, atau bahkan menetap di kelas sambil mengulang kembali materi.

Kring ... Kring ... Kring

Tepat pada waktunya, bel pun berbunyi. Semua murid berbondong-bondong masuk ke dalam kelas mereka. Duduk tertib dan menunggu kedatangan Wali Kelas mereka.

"Assalamualaikum," ucap Bu Yunita.

"Wa'alaikumussalam, Bu," jawab semua murid.

"Seperti biasa sebelum mulai kegiatan belajar alangkah baiknya kita berdoa dulu, Dito silakan!" suruh Bu Yunita.

Dito mulai memimpin doa dan teman-temannya mengikuti.

"Amiiinnn..." ucap semuanya sambil mengusap wajah mereka.

"Baik, keluarkan semua alat tulis kalian serta papan ujian. Pastikan tidak ada buku atau alat contekan di bawah kolong meja kalian! Tutup rapat-rapat tas kalian!" perintah Bu Yunita.

Semua murid kelas 7-B melakukan apa yang diperintahkan Wali Kelasnya itu, sebisa mungkin tidak ada perusuh selama ulangan berlangsung.

Bu Yunita mulai berjalan mengitari barisan sambil tangannya memberikan soal ulangan dan kertas kosong untuk coret-coretan.

"Ingat! Jangan lupa tulis nama dan kelas kalian!" teriak Bu Yunita.

Waktu mengerjakan soal Matematika hanya satu jam dengan total 25 soal. Lima belas soal pilihan ganda dan lima soal isian. Semua murid mulai fokus pada soal mereka masing-masing.

Dalam mengerjakan soal Matematika memang sangat diperlukan kesabaran serta ketelitian dan jangan lupa ... fokus! Kertas yang tadinya kosong kini sudah terisi oleh ratusan angka dan rumus-rumus.

Baru setengah jalan sudah ada murid yang mengeluh. Pikiran mereka sudah pusing memecahkan jawaban soal dengan rumus yang berbeda-beda.

Ada murid yang kelihatan mudah menjawab soal dan ada juga yang kesulitan, bahkan lebih dominan yang mencontek dan saling kerjasama.

"Lima belas menit lagi," ucap Bu Yunita memberitahu.

Panik! Keringan mulai bercucuran di dahi semua murid. Mereka sangat gugup dan ketakutan, takut jika tidak mampu menyelesaikan soal.

Suasana dalam kelas mulai terdengar rusuh, semua murid saling mencontek demi menyelesaikan ulangan mereka.

"STOP! Waktu habis!" teriak Bu Yunita. "Silakan kumpul kertas jawaban kalian sesuai barisan di depan meja Ibu," lanjutnya.

Anak kelas 7-B maju satu per satu dan menumpuk kertas jawaban mereka sesuai barisan, lalu kembali ke kursi masing-masing.

Bu Yunita langsung mengoreksi semua jawaban anak muridnya. Biasa setelah ini langsung istirahat, karena hari ini adalah ulangan terakhir.

Siska sedang menuliskan beberapa digit angka di potongan kertas kecil, setelah itu ia senggol sikut Jeje.

"Kenapa?" tanya Jeje sambil menoleh.

"Jangan lupa di save, ya," ucap Siska sambil memberikan potongan kertas itu.

Jeje mengerutkan keningnya heran, "nomor siapa?" tanyanya.

"Gue," jawab Siska.

"Ouh.. okee." Setelah paham maksudnya, Jeje masukkan kertas itu ke dalam kantong bajunya.

RUMIT [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang