🍁Part 10🍁

12 2 0
                                    

Lina mengambil posisi duduk di samping putrinya, "Kenapa sampai bisa masuk BK, sih, Kak," ucapnya sambil menggelengkan kepala. Sedangkan Jeje hanya bungkam dan menundukkan kepalanya.

"Jadi begini, Bu, saya dengar anak Ibu bertengkar di kantin saat jam istirahat. Keduanya membuat ricuh di sana, maka saya putuskan untuk membawa mereka kemari," jelas Bu Irma -Guru BK- di MTsN Cahaya.

Kedua Wali Murid hanya tersenyum menanggapi penjelasan guru BK. Mereka memaklumi atas perbuatan anak putrinya.

Benar sekali, setelah kejadian di kantin hari Selasa kemarin. Jeje dan Kakak Kelas itu dibawa ke ruang BK untuk ditindaklanjuti. Beruntung saat itu Gino hadir di sana, sehingga keributan cepat diatasi.

FLASHBACK ON

Byuurr!

"AHH.. LO BAWA MAKANAN GIMANA, SIH?!" bentak Kakak kelas yang menubruk tubuh Jeje, kini bagian belakang kerudungnya basah kuyup dengan kuah bakso.

"Bi, lo nggak papa?" tanya temannya khawatir.

"Panas banget ya ampun!" desahnya.

"Eh, lo! Jangan diem aja dong! Tanggung jawab ini!" ucap temannya itu.

Haha. Berlebihan sekali. Syukur Kakak kelas itu hanya kena di bagian belakang dan masih tertutupi oleh kerudung. Sedangkan Jeje terkena tumpahan kuah panas itu dibagian tangan, kulitnya merah dan terbakar.

"Oke sebentar." Jeje mengambil sesuatu dari dalam kantong roknya. "Nih, tisu, lo ambil aja semuanya gue ikhlas," lanjutnya sembari menyerahkan tisu ke arah Kakak kelas itu.

"Lo yang bersihin, lah! Kan lo yang udah numpahin kuah baksonya!" ucapnya ngotot.

"Itu tangan ada, gunanya buat apa?" tanya Jeje sinis.

"Gaya banget, sih, lo! Anak kelas berapa, si?" tanya Kakak kelas itu, bola matanya turun melihat ke arah rompi Jeje. "Cih, adek kelas! Baru kelas 7 udah sok berani aja lo!"

"CEPET BERSIHIN!" bentaknya keras.

Teriakan gadis itu mengundang perhatian semua orang yang ada di kantin. Langsung saja mereka berkumpul di stan bakso dan menonton acara perdebatan seru itu. Antara Kakak vs adik kelas.

"Nggak mau," jawab Jeje.

"Lo ...!" temannya yang satu hendak memukul Jeje, namun gadis itu lebih dulu buka suara.

"Kalo aja Kakak berdua gak bercanda kayak tadi, gak akan ada kejadian ini. Lagian siapa suruh asik bercanda, udah tau banyak orang. Rasain deh akibatnya," ucap Jeje santai.

"LO BERANI SAMA GUE?!" Kakak kelas -yang kena kuah bakso tadi- langsung menarik kuat kerudung Jeje.

"AKH!" Bawah dagu Jeje terkena goresan jarum pentul, perih. Dirinya marah dan langsung mendorong kuat pundak Kakak kelasnya sampai pinggangnya terpentok meja.

"STOP! Ada apa ini?!" tanya Gino melerai pertengkaran.

"Dia, Gin, udah nyiram gue pake kuah bakso terus dia dorong gue sampe kepentok meja," ucap Kakak kelas itu sambil menunjuk Jeje.

"Pinter juga dramanya." -batin Jeje.

Gino menatap tajam ke arah Jeje.

"Dia duluan," ucap Jeje acuh.

"Lo bertiga ikut gue ke ruang BK!"

FLASHBACK OFF

"Oleh karena itu saya harus mengurangi 10 point untuk kedua anak Ibu," jelas Bu Irma kepada Lina dan orang tua Kakak kelas itu.

RUMIT [COMPLETED]Where stories live. Discover now