TWENTY

35.5K 4.3K 567
                                    

"Sepertinya aku menyukaimu."

Yeorin terkejut mendengar pengakuan Jaehyun. Dan terjadi hening panjang diantara mereka hingga akhirnya Jaehyun kembali bersuara.

"Kenapa diam saja?" tanya Jaehyun menatap Yeorin bingung. Ia baru saja mengungkapkan perasaannya pada wanita itu. Tapi kenapa Yeorin tidak mengatakan apa pun?

Yeorin berdehem pelan dan berusaha menenangkan detak jantungnya kemudian menatap manik Jaehyun. "Jangan bicara omong kosong. Kau mabuk," ucapnya mendorong tubuh Jaehyun agar pria itu tidak menghalangi jalannya.

"Aku tidak mabuk," ucap Jaehyun sembari berjalan mengikuti Yeorin yang menuruni tangga.

"Baiklah. Aku mengerti," sahut Yeorin ketika mereka tiba di lantai satu. Ia menatap Jaehyun kemudian berkata pelan, "Pergilah ke kamarmu dan mandilah."

Jaehyun menautkan kedua alisnya mendengar ucapan Yeorin. "Aku bilang aku menyukaimu, Lee Yeorin," ucapnya kembali mengakui perasaannya.

Yeorin menganggukkan kepalanya. "Iya. Aku mendengarnya."

Jaehyun mengehela napas pelan. "Lalu?" tanyanya.

"Lalu apa?" tanya Yeorin balik.

Jaehyun menatap Yeorin tajam kemudian memutar tubuhnya dan kembali menaiki tangga, meninggalkan Yeorin yang menatapnya tanpa ekspresi.

Yeorin kembali masuk ke kamarnya setelah mengambil air minum ke dalam botol untuk disimpan di kamarnya. Ia terlalu malas untuk turun ke bawah jika nanti dia merasa haus lagi.

Sebenarnya Yeorin merasa sangat terganggu dengan ucapan Jaehyun padanya beberapa menit lalu, tapi ia mencoba untuk melupakannya karena sepertinya pria itu tidak serius dengan ucapan-nya.

Yeorin mendudukkan dirinya di tepi tempat tidur kemudian meraih ponselnya yang berada di nakas. Ia membuka pesan masuk dari Mingyu kemudian mengetikkan balasan untuk pria itu.

Mingyu:

Kenapa kau tidak datang? Aku menunggumu.

Yeorin:

Jangan menungguku. Aku sudah memberitahumu jika aku tidak akan datang.


Yeorin kembali mengingat kejadian di kantor saat Mingyu mengajaknya makan malam bersama di restoran yang biasa mereka datangi saat kuliah dulu. Pria itu ingin makan malam bersama dengan Yeorin sebagai kado ulang tahun-nya. Dan Yeorin langsung menolak tanpa pikir panjang. Yeorin merasa jika dia tidak perlu menerima permintaan Mingyu karena kini hubungan mereka tidak sedekat itu.

Dan soal hubungan mereka di masa lalu, sebenarnya Yeorin sudah melupakan semuanya. Tapi ia tidak bisa jika harus kembali akrab dengan Mingyu karena Yeorin tahu jika pria itu masih menaruh harapan padanya. Jadi Yeorin memilih untuk menghindar karena dia tidak ingin pria itu salah paham.

Suara pintu kamar yang diketuk membuat bayangan Yeorin tentang masa lalunya memudar. Ia bangkit dan berjalan menuju pintu lalu membukanya.

"Ada apa?" tanyanya menatap Jaehyun yang berdiri di depan kamarnya dengan kaos putih lengan pendek dan celana training panjang berwarna hitam. Sepertinya pria itu baru selesai mandi.

"Aku sudah mandi dan dalam keadaan sadar sekarang."

Yeorin mengerutkan dahinya mendengar ucapan Jaehyun. "Lalu?" tanyanya bingung.

"Aku menyukaimu."

Yeorin mengerjap pelan dan merasakan jantungnya kembali berdetak tidak normal.

Unwanted Wedding ✔Where stories live. Discover now