TWENTY SIX

34.2K 4K 398
                                    

Suara jarum jam terdengar sangat jelas karena keadaan rumah sangat sepi. Yeorin melihat ke arah ponselnya untuk yang kesekian kalinya. Jaehyun belum pulang dari kantor. Dan tidak biasanya pria itu seperti ini. Biasanya Jaehyun akan tiba di rumah ketika Yeorin juga tiba di rumah, tapi sekarang pria itu belum pulang, padahal jam pulang kantor sudah terlewat satu jam lalu.

Yeorin terkejut ketika ponsel yang dipegangnya tiba-tiba berbunyi. Ia langsung menjawab panggilan masuk yang ternyata dari Jaehyun lalu mendekatkan ponselnya ke telinga.

"Halo?" ucapnya pelan. Yeorin dapat mendengar suara bising dari seberang telepon dan ia langsung tahu di mana Jaehyun sekarang.

"Apa kau menungguku? Maafkan aku. Aku akan pulang telat malam ini. Temanku tiba-tiba datang ke kantor dan memaksaku pergi ke club."

"Iya. Baiklah."

"Kau sudah makan?"

"Sudah," jawab Yeorin berbohong karena ia sengaja menunggu Jaehyun pulang agar mereka bisa makan malam bersama.

"Baiklah. Pergilah tidur. Jangan menungguku."

"Iya. Apa kau sudah mak--"

"Oppa!"

Yeorin menghentikan ucapannya begitu mendengar suara wanita dari seberang telepon.

"Apa yang kau katakan? Aku tidak bisa mendengarnya dengan jelas."

"Tidak. Aku akan tidur sekarang. Selamat bersenang-senang," ucap Yeorin lalu menjauhkan ponselnya dari telinga dan memutuskan sambungan telepon.

Oppa? Apa Jaehyun sedang bersama wanita lain di sana?

Yeorin menggelengkan kepalanya beberapa kali ketika pikiran-pikiran negatif terus muncul di kepalanya.

🍑🍑🍑

Suara dentuman musik yang mengalun dengan keras tidak membuat para pria berjas yang tengah berkumpul itu mengobrol dan tertawa bersama.

"Apa kau sengaja mengajak-nya kemari?" tanya Jaehyun pada Jungkook yang duduk di sebelahnya.

Jungkook melihat ke arah wanita yang duduk di sampingnya kemudian beralih menatap Jaehyun. "Tidak. Dia memaksaku untuk mengajaknya dan menggunakan bayi dalam kandungannya sebagai alasan."

"Bayimu akan dalam bahaya jika dibawa ke sini, bodoh!" seru Jaehyun.

"Aku tidak akan membiarkan Anna minum. Tenang saja."

Jaehyun menggelengkan kepalanya mendengar ucapan Jungkook. "Bukan itu, tapi suara musik di sini bisa membahayakan bayimu!"

Mata Jungkook membulat mendengar ucapan Jaehyun. "Min Anna!" panggilnya pada wanita yang duduk di sampingnya. "Ayo kita pulang!"

"Kenapa?" tanya Anna menatap Jungkook bingung.

Jungkook menarik tangan Anna agar wanita itu berdiri. "Aku akan menjelaskannya nanti. Kita harus pergi sekarang."

Anna menganggukkan kepalanya dan menuruti ucapan Jungkook walaupun dia sendiri bingung dengan tingkah pria itu. "Aku pergi duluan, Oppa," pamit Anna pada Jaehyun dan yang lainnya.

Jaehyun menganggukkan kepalanya dan menatap kepergian Jungkook dan Anna dengan gelengan kepala. Jika nanti Yeorin mengandung anaknya, Jaehyun berjanji akan menjaga istri dan calon bayinya dengan baik. Hanya membayangkannya saja sudah membuatnya senang. Jaehyun jadi merindukan Yeorin.

"Kau mau ke mana?" tanya Eunwoo—pria yang memaksa Jaehyun pergi ke club.

Jaehyun menatap Eunwoo malas. "Aku harus pulang."

"Kenapa? Tinggallah sebentar lagi."

Jaehyun menggelengkan kepalanya. "Aku tahu kau sedang patah hati dan butuh hiburan, tapi ada sesuatu mendesak yang harus kuurus. Aku harus pergi."

Eunwoo menatap Jaehyun kesal begitu mendengar ucapan temannya itu. "Pergilah! Jangan pernah datang lagi!"

Jaehyun tertawa pelan mendengar ucapan Eunwoo. "Terima kasih," ucapnya kemudian pergi setelah berpamitan pada temannya yang lain.

Setelah tiba di rumah, Jaehyun berjalan menaiki tangga menuju lantai dua. Bukannya pergi ke kamarnya, Jaehyun melangkah menuju kamar Yeorin dan berhenti di depan pintu kamar wanita itu.

Tok ... Tok ...

"Apa kau sudah tidur?" tanyanya sedikit berteriak agar Yeorin bisa mendengarnya.

Tok ... Tok ...

Jaehyun kembali mengetuk pintunya. "Lee Yeorin...."

Tok ...

Pintu kamar dibuka dari dalam, membuat Jaehyun berhenti mengetuk pintu. "Apa aku mengganggumu?" tanyanya menatap Yeorin dengan senyuman lebar.

"Kenapa?" tanya Yeorin datar.

Jaehyun melangkah mendekat lalu menarik tubuh Yeorin ke dalam pelukannya. "Aku merindukanmu."

Yeorin terdiam beberapa saat lalu mendorong tubuh Jaehyun sekuat tenaga ketika dirinya kembali mengingat suara wanita di telepon tadi.

Jaehyun melepas pelukannya dan menatap Yeorin dengan senyuman.

"Kenapa? Ada yang ingin kau katakan?" tanya Yeorin ketus.

"Bolehkan aku tidur bersamamu malam ini?"

"Apa?!" tanya Yeorin kaget.

Jaehyun menatap Yeorin dengan wajah memohon. "Aku ingin tidur bersamamu."

Yeorin mendengkus kesal kemudian mendorong tubuh Jaehyun hingga melewati pintu lalu menutup pintu kamarnya tanpa permisi.

"Hei, Lee Yeorin!" teriak Jaehyun karena terkejut dengan apa yang dilakukan oleh wanita itu. "Kenapa? Aku hanya ingin tidur bersamamu."

"Pergilah!" seru Yeorin dari dalam.

Jaehyun menatap pintu kamar Yeorin beberapa lama, kemudian menghela napas pelan dan pergi menuju kamarnya. Sementara di dalam kamar, Yeorin bersandar pada pintu dengan sebelah tangan memegang dada karena jantungnya berdebar hebat.

🍑🍑🍑🍑🍑

Poor Jaehyun wkwkwk

Poor Jaehyun wkwkwk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Unwanted Wedding ✔Where stories live. Discover now