TWENTY TWO

35.7K 4.3K 334
                                    

"Selamat pagi," Yeorin menyapa ayah dan ibunya yang sudah duduk di meja makan untuk sarapan.

Ia mengambil kursi kosong di hadapan ibunya, sementara Jaehyun duduk di sampingnya.

Tuan Lee tersenyum saat melihat Yeorin duduk di dekatnya. "Rasanya sudah lama sekali tidak sarapan bersama seperti ini," ucapnya senang.

"Aku juga senang bisa sarapan bersama Ayah dan Ibu," sahut Yeorin dengan senyuman lebar.

"Kami tidak keberatan jika kalian sarapan setiap hari di sini," sahut Nyonya Lee.

Yeorin menggelengkan kepalanya mendengar ucapan sang ibu. "Tidak. Itu berarti aku dan Jaehyun harus tinggal di sini."

"Baiklah. Sepertinya kau tidak ingin ada yang mengganggu kebersamaanmu dengan Jaehyun."

Yeorin mengerucutkan bibirnya mendengar ucapan Tuan Lee. "Bukan begitu," sahutnya pelan.

Tuan Lee dan Nyonya Lee tertawa senang karena berhasil menggoda Yeorin.

Sementara Jaehyun tersenyum mendengar pembicaraan keluarga Lee tanpa mengatakan apa pun.

"Baiklah. Ayo kita sarapan," ajak Tuan Lee yang disetujui oleh yang lainnya dengan anggukkan.

Setelah selesai sarapan, Jaehyun dan Tuan Lee pergi ke ruang keluarga dan mengobrol di sana. Sementara Yeorin dan ibunya masih berada di ruang makan.

"Mingyu datang ke sini beberapa hari yang lalu."

Yeorin menatap Nyonya Lee terkejut begitu mendengar apa yang diucapkan oleh sang ibu. "Apa yang dia lakukan? Lalu Ibu bilang apa pada-nya?"

"Dia mencarimu. Ibu hanya bilang pada-nya jika kau tidak tinggal di sini lagi."

"Apa?!"

"Ibu tidak bilang kau sudah menikah," tambah Nyonya Lee karena sepertinya Yeorin salah paham. "Ibu hanya bilang jika kau tidak tinggal di sini dan pindah ke apartemen."

Yeorin menghela napas lega mendengar ucapan ibunya. "Lalu dia mengatakan apa lagi, Bu?"

"Tidak ada. Mingyu hanya menanyakanmu dan pergi setelah Ibu bilang kau pindah ke apartemen."

Yeorin menganggukkan kepalanya mendengar ucapan sang ibu. "Syukurlah."

Nyonya Lee bangkit dari kursi dan membawa piring yang berisi buah-buahan begitu melihat Jaehyun muncul dan berjalan mendekat.

"Kau butuh sesuatu?" tanya Nyonya Lee tersenyum pada Jaehyun.

"Aku mau mengambil minum, Bu," jawab Jaehyun.

"Mintalah bantuan pada Yeorin jika kau butuh sesuatu."

"Iya Bu," sahut Jaehyun dengan senyuman.

Yeorin bangkit dari kursi dan berjalan menuju tempat gelas lalu mengambil satu gelas dan mengisinya dengan air putih.

"Terima kasih," ucap Jaehyun ketika Yeorin memberikan minum padanya.

Yeorin mengangguk dan memperhatikan Jaehyun meminum airnya.

"Aku mendengarnya," ucap Jaehyun setelah ia menghabiskan airnya dalam sekali teguk.

"Apa?" tanya Yeorin dengan kerutan di dahi.

"Aku tidak sengaja mendengar pembicaraanmu dengan Ibu."

Yeorin mengerjap pelan mendengar ucapan Jaehyun.

"Apa Mingyu dekat dengan keluargamu?"

Yeorin menggelengkan kepalanya. "Tidak terlalu. Tapi mereka saling mengenal."

Unwanted Wedding ✔Where stories live. Discover now