ONE

60.4K 5.7K 934
                                    

Jaehyun keluar dari kamar mandi dengan bathrope hitam yang menutupi tubuhnya. Ia menatap setelan jas kerja yang disiapkan Yeorin di atas tempat tidur lalu menghela napas panjang.

Jaehyun tidak pernah meminta Yeorin melakukan hal seperti ini untuknya. Tapi wanita itu tetap melakukannya setiap hari walaupun sudah mendapat penolakan. Jaehyun kembali menyimpan setelan jas yang disiapkan Yeorin kemudian ia memilih jas lain sesuai keinginannya di ruang pakaian. Jaehyun tidak pernah memakai jas yang disiapkan Yeorin untuknya karena ia tidak ingin.

Setelah selesai siap-siap, Jaehyun berjalan menuju ruang makan dan melihat Yeorin sudah duduk di sana dengan setelan kerja-nya. Wanita itu duduk membelakanginya dengan tangan kanan sibuk menyendokkan makanan ke dalam mulut, sementara tangan kirinya memegang ponsel.

"Kau sudah siap? Aku sudah menyiapkan kopi dan sarapan untukmu. Makanlah," ucap Yeorin ketika menyadari presensi Jaehyun.

Jaehyun duduk di meja makan lalu meminum kopinya tanpa mengatakan apa pun. Ia menatap makanan di hadapannya dengan tidak selera. Entah kenapa ia tidak pernah suka dengan makanan yang dibuatkan Yeorin untuknya. Walaupun tidak ada masalah dengan rasanya, ia tetap tidak suka dengan makanan buatan Yeorin.

"Kenapa? Apa kau memiliki alergi dengan makanan yang kumasak?"

Jaehyun menghela napas panjang mendengar ucapan Yeorin.
Satu bulan menikah dengan wanita itu membuat Jaehyun tahu bahwa Yeorin sangat banyak bicara. Dan Jaehyun tidak menyukai itu.

Jaehyun berdiri dari duduknya kemudian mengambil tas kerjanya dan melangkah meninggalkan meja makan tanpa menghiraukan Yeorin. Ia mengambil kunci mobil yang menggantung di tempat penyimpanan kunci kemudian berjalan ke luar rumah dan pergi ke kantor.

Yeorin menghela napas dalam melihat Jaehyun yang menghilang di ambang ruang makan. Ia sudah terbiasa dengan sikap pria itu.

"Maaf. Kalian harus terbuang lagi hari ini," gumamnya menatap isi piring Jaehyun dengan rasa bersalah kemudian melanjutkan sarapannya karena ia harus segera pergi ke kantor setelah pesanan taksinya tiba. Yeorin tidak bisa mengendarai mobil dan ia sudah terbiasa menggunakan kendaraan umum kemana pun dia pergi.


🍑🍑🍑


"Kenapa kau menggangguku pagi-pagi begini?"

Jaehyun menatap pria di hadapannya lalu mengedikkan bahunya merespon pertanyaan pria itu. "Aku hanya ingin sarapan bersama."

"Kau sudah mempunyai istri. Kenapa kau malah minta ditemani sarapan olehku? Apa istrimu tidak menyiapkan sarapan untukmu?" tanya Winwin tidak mengerti. Ia sangat mengenal Jaehyun karena mereka sudah berteman sejak sekolah menengah pertama. Tapi ia dibuat bingung dengan sikap Jaehyun belakangan ini. Dan pagi ini, Jaehyun menyuruhnya untuk pergi ke cafe dekat kantor dan minta ditemani sarapan. "Kenapa? Apa kalian bertengkar?" tanyanya ketika Jaehyun masih saja bungkam dan memilih memakan sandwich miliknya.

"Berhenti berbicara. Rasanya telingaku akan pecah mendengar ocehanmu."

Winwin menatap kesal Jaehyun kemudian menyesap kopi miliknya. "Bukankah Yeorin wanita yang baik? Kenapa kau tidak terlihat bahagia setelah menikah dengan-nya?"

Jaehyun menghentikan kegiatannya memakan sandwich lalu menyandarkan punggungnya pada kursi. "Bisakah kau berhenti membicarakan wanita itu? Aku tidak ingin mendengarnya."

Winwin ikut bersandar pada kursi dan melipat kedua tangannya di dada. "Baiklah. Lanjutkan sarapanmu. Sebentar lagi jam kerja kantor akan dimulai. Dan aku tidak ingin telat karenamu. Kau juga tidak boleh telat hanya karena kau Presdir perusahaan."

Unwanted Wedding ✔Where stories live. Discover now