TWENTY THREE

35.2K 4.2K 307
                                    

Jaehyun keluar dari kamar mandi dan merasa heran karena tidak melihat setelan jas yang biasa disiapkan Yeorin untuknya di atas tempat tidur. Ia berjalan keluar kamar dan berhenti di depan pintu kamar Yeorin. Jaehyun mengetuknya sebanyak tiga kali, tapi tidak ada jawaban.

"Kenapa kau di sini?"

Jaehyun menoleh ke belakang begitu mendengar ucapan tersebut. Ia melihat Yeorin berdiri di ujung tangga dengan pakaian kerja-nya. "Kenapa kau tidak menyiapkan pakaian untukku?" tanyanya melangkah mendekat.

Yeorin mengerjap pelan dan sedikit bergeser karena jarak pria itu sangat dekat dengannya. "Aku kesiangan dan tidak sempat menyiapkannya. Kau bisa memilih pakaianmu sendiri," jawab Yeorin menghindari tatapan Jaehyun padanya.

Pria itu masih mengenakan bathrope dan sudah dipastikan jika dia tidak memakai apa pun di baliknya. Tapi kenapa dia sudah berkeliaran keluar kamar?

"Tolong siapkan pakaian untukku," ucap Jaehyun kemudian memutar tubuh dan berjalan menuju kamarnya, meninggalkan Yeorin yang kaget karena ulahnya.

Jaehyun memperhatikan Yeorin yang tengah memilihkan pakaian untuknya dengan kedua tangan melipat di depan dada.

"Pakai ini." Yeorin menyerahkan setelan jas yang dipilihnya pada Jaehyun kemudian melangkah meninggalkan ruang pakaian pria itu.

"Tunggu sebentar," seru Jaehyun membuat langkah Yeorin terhenti. "Kenapa lagi?" tanya Yeorin memutar tubuhnya menghadap Jaehyun.

"Kau harus memasangkan dasi untukku. Tunggu sebentar di sini," ucap Jaehyun kemudian menutup pintu ruang pakaiannya.

Yeorin menatap pintu yang ditutup Jaehyun dengan pandangan tak percaya. Kenapa lagi dengan pria itu? Dia semakin aneh.

Beberapa menit kemudian, pintu ruang pakaian dibuka dan Jaehyun berjalan mendekati Yeorin dengan setelan kantornya. Ia menyerahkan dasi yang dipegangnya pada Yeorin tanpa mengatakan apa pun. Dan Yeorin pun memakaikannya tanpa banyak bicara.

"Mulai sekarang kau harus melakukan ini setiap hari."

Yeorin sedikit mendongak agar bisa menatap pria di depannya itu. Tapi ia buru-buru menghindari kontak mata dengan Jaehyun karena dia merasakan panas di wajahnya.

"Sudah," ucap Yeorin melangkah mundur.

Jaehyun menganggukkan kepalanya kemudian tersenyum lebar. "Terima kasih."

Yeorin menganggukkan kepalanya. "Cepatlah ke bawah. Aku sudah menyiapkan sandwich untukmu."

"Aku akan turun bersamamu," ucap Jaehyun kemudian berjalan menuju meja kecil dan mengambil tas kerjanya. "Ayo!"

"Aku harus mengambil tasku," ucap Yeorin begitu mereka keluar dari kamar Jaehyun. "Pergilah duluan."

"Aku akan menunggumu."

Yeorin menghela napas pelan mendengar ucapan Jaehyun kemudian masuk ke dalam kamarnya.

Setelah Yeorin mengambil tas, mereka turun ke bawah dan menikmati sarapan masing-masing dengan damai.

Jaehyun berangkat ke kantor dengan mobilnya. Sementara Yeorin berangkat bersama Pak Han.


🍑🍑🍑



Yeorin tiba di kantor dan melihat Yena tengah sibuk dengan ponsel-nya. Ia meletakkan tasnya di atas meja lalu duduk dan menyalakan komputer miliknya. "Selamat pagi," ucapnya sembari mencondongkan tubuhnya mendekati Yena.

Yena yang tidak menyadari keberadaan Yeorin pun sedikit terkejut karena sapaan temannya itu.

"Kenapa kau terkejut?" tanya Yeorin dengan kekehan pelan.

Unwanted Wedding ✔Where stories live. Discover now