Chapter 30 : Be a Twilight And Meet Again.

444 37 3
                                    

    Aku merasakan bahwa tangan ku kini sedang digenggam oleh seseorang dan membimbing ku pada alunan melodi yang ku mainkan. Tangan ini.. Tangan yang selalu aku rindukan untuk ku genggam. "Aku disini. Aku melepaskan mu, berbahagia lah karena sekarang kamu bisa ketemu dia lagi." Jantungku berdetak dengan sangat kencang ketika aku mendengar bisikan tersebut. Ini.. Ini suara Kak Cedric. Namun tubuh ku tidak bisa ku gerakkan, sekuat apapun aku berusaha untuk bergerak semuanya hanyalah sia-sia untuk ku lakukan. Aku benar-benar terhanyut dalam kendali Cedric.
Tak berapa lama setelah selesai, tubuh ku kembali ringan dan dapat digerakkan kembali. Namun justru sesaat ketika aku mulai mendapatkan kesadaran ku sepenuhnya, aku mendapati wajah ku yang terasa basah oleh air mata yang mengalir dari mata ku. "Jean? Lo kenapa hey?!" Andy menghampiri ku dan memegang kedua bahu ku, wajahnya terlihat panik ketika melihat ku menangis. Andy pun mengajakku untuk duduk di belakang panggung dan memberiku segelas air. Ku teguk air tersebut hingga habis dan kemudian menghapus air mata ku. "Lo kebawa perasaan kah pas mainin biolanya..? Atau ada hal lain yang lo fikirin sampe lo nangis?" Tanya Andy. Aku pun menggelengkan kepala ku dan kemudian tersenyum ke arahnya seraya meraih satu tangannya untuk ku genggam. "Ndy.. Gue.. Gue bebas sekarang.." Ucap ku. Andy mengernyitkan dahinya karena bingung, namun sesaat kemudian ia pun menarik tubuh ku ke pelukannya. "Gue gak tau apa yang lo maksud, but congrats Jean. You did it well," Aku pun membalas pelukannya. Pelukan hangat Andy selalu menjadi penenang ku, pelukan seorang teman yang mau menemani ku sejak aku merasa susah hingga sesukses sekarang.

    Setelah kondisi ku terasa membaik, aku pun berpamitan kepada Andy dan kru lain untuk pulang. Tidak.. Aku tidak benar-benar pulang. Aku memutuskan untuk pergi ke beberapa tempat untuk membeli atau mengurus keperluan ku. "Loh Nathan?" Aku mengernyitkan dahi ku ketika ponsel ku bergetar karena panggilan dari Nathan.

"Kenapa?"

"Lo masih diluar kan? Gue nitip sesuatu dong"

Aku pun menghela nafasku dan kemudian kedua tangan ku sibuk mencari-cari dompet ku yang berada di dalam tas ku. Namun ketika dompet ku terjatuh, seorang pria memberikan dompet ku yang terjatuh secara terburu-buru. "Terima kasih," Namun ucapan ku tidak digubris oleh lelaki itu.

"Halo? Lo denger gue kan?"

"Iya iya apa? Mau nitip apa?"

"Ambilin pesenan kue ultah strawberry cheese cake gue di toko langganan, bilang ae atas nama Joenathan Luciel. Kue nya udah gue bayar, lo tinggal ambil ae ke tokonya"

"Yaudah iya, udah ah gue tutup."

Aku pun menutup panggilan dari Nathan dan kemudian memasukkan kembali ponsel ku ke dalam tas. Sesaat sebelum melangkah pergi, aku sempat menoleh ke arah belakang dan memikirkan pria yang tadi membantu ku untuk mengambilkan dompet ku yang terjatuh. Entah perasaanku saja atau bagaimana, pria itu nampak tidak asing di mata ku. Seolah-olah aku pernah bertemu dengannya, namun entah dimana. Aroma tubuhnya mengingatkan ku kepada seseorang. Namun aku menepis fikiran-fikiran ku dan kemudian memutuskan untuk mengambil kue pesanan Nathan di toko kue langganan keluarga ku. Ku rasa kue ini ia persiapkan untuk Luciana, kekasihnya.

    Setelah mengambil kue titipan Nathan, aku pun pergi menuju arah toko buku untuk membeli stationery yang ku butuhkan serta membeli beberapa novel baru untuk menjadi stok bacaan ku. Aku pun segera keluar setelah aku selesai membayar beberapa barang tersebut, ku tatap langit sore yang terlihat indah. Bulan dan senja.. Perpaduan yang sempurna untuk ku lihat.

 Perpaduan yang sempurna untuk ku lihat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
[✓] 𝐃𝐞𝐬𝐭𝐢𝐧𝐲 ¦¦ draco, cedric.Where stories live. Discover now