Chapter O4 : The Quidditch Match.

461 47 6
                                    

    Kini langkah Draco berhenti tepat di depan Great Hall. Sudah banyak siswa dan siswi yang berasal dari berbagai asrama sudah berada di Great Hall, entah itu untuk sekedar mengobrol dengan teman-temannya atau malah menunggu waktu makan malam tiba. Ia pun pergi ke arah meja khusus siswa Slytherin dan duduk disebelah Blaise yang tengah mengobrol dengan Theodore. "Tumben lo ga bareng ama komplotan lo?" Tanya Blaise. "Paling bentar lagi mereka dateng," Jawab Draco. Mata Draco terus-terusan melirik ke arah pintu Hall dan sekitarnya, memastikan apakah Jean sudah datang atau belum. "Lo nyari siapa sih?" Draco tak menghiraukan pertanyaan dari Theo dan tetap fokus mencari Jean. Hingga akhirnya, matanya menangkap sosok Jean yang masuk ke dalam Hall bersama Harry, Hermione, dan Ron. Mereka tampak terlihat membicarakan sesuatu tertawa bersama. Dan disusul di belakang Jean ada Cedric yang mengikutinya. Draco pun menunjukkan wajah yang kesal, bahkan mood nya pun sedikit turun karena Cedric.

    "Lo kok ninggalin gue sih.." Ucap Pansy. Draco masih terdiam dan mengabaikan ucapan Pansy. Matanya masih tetap memperhatikan Jean. "Lo kenapa sih? Sejak balik latihan lo makin aneh," Tanya Pansy. "Diem. Otak gue lagi mikir," Jawab Draco.
Hermione yang sadar bahwa Draco terus-terusan memperhatikan Jean, ia pun memberitahu kepada ketiga sahabatnya tersebut bahwa ada yang janggal dari perilaku Draco. "Eh, lo pada sadar gak sih kalo Malfoy merhatiin ke meja kita terus?" Tanya Hermione. "Gak ah. Geer kali lo," Jawab Ron. "Tapi keknya bukan ke kita sih kalo gue liat, tapi ke Jean," Timpal Harry. Jean pun melihat ke arah belakangnya dan mendapati Draco yang tersenyum ke arahnya. "Ih dia ngapain ya liatin aku.." Ucap Jean. "Suka kali ama lo," Timpal Ron. "Keluarga Malfoy mana terima kalo ada salah satu bagian dari keluarganya yang bukan pure blood, palingan gue yakin sih si Malfoy ujung-ujungnya bakal dijodohin ama si Astoria itu," Ucap Harry.

    Sementara itu, Cedric yang mendengar pembicaraan itu langsung merasa kesal. Ekspresi hangatnya berubah menjadi ekspresi yang dingin, membuat teman-temannya aneh melihat perilaku Cedric yang tak seperti biasanya. "Lo kenapa sih? Tiba-tiba murung gitu," Tanya Matthew. "Nah iya, lo biasanya ramah ae tiba-tiba jutek bener komuknya" Timpal Dylan. Cedric masih tetap diam dan memilih untuk tidak menjawab pertanyaan dari teman-temannya. Karena jika ia membongkar rahasianya bahwa ia mulai tertarik kepada Jean, maka hal itu akan menyebar hingga seluruh penghuni asrama Hufflepuff mengetahuinya. Seperti saat Cedric masih memiliki hubungan dengan Cho. Apalagi Cedric adalah salah satu siswa yang cukup populer di Hogwarts. Selain karena memiliki wajah yang tampan, ia juga dikenal karena kelihaiannya dalam bidang olahraga.

    "Btw itu kok si Diggory mukanya kek bete banget gitu?" Bisik Ron kepada Hermione. Hermione mengangkat bahunya kebingungan. "Gak tau ya, tapi gue ngerasa aneh ae ama dua orang ini. Mereka antara tertarik ama lo atau mereka lagi ngerencanain planning tertentu buat lo," Timpal Harry. Jean yang mendengar perkataan Harry pun langsung terdiam. Ia benar-benar berfikir apa yang sebenarnya terjadi dengan Draco dan Cedric. Perkataan Harry tidaklah salah, mungkin bisa saja jawabannya ada diantara kedua pilihan itu.
"Dan juga, lo jangan terlalu deket sama Malfoy. Lo juga tau kan, keluarga Malfoy anti banget sama golongan half blood dan muggle? Dia cuman mau nerima orang-orang dari kalangan pure blood." Ucap Ron. Jean pun terlihat kebingungan dengan ucapan Ron. "Loh kenapa? Apa gara-gara kejadian Hermione itu? Aku yakin, Draco bukan orang yang jahat kayak gitu. Aku yakin dia hidup dibawah tekanan orang tua dan didikan yang salah, makanya dia gitu," Jawab Jean. "Gue juga sependapat si sama Jean, gak ada yang tau kan kecuali si Malfoy sendiri sama ortunya," Timpal Hermione.

Draco POV

    Setelah selesai bersiap-siap, aku pun pergi menuju Great Hall. Selama diperjalanan, entah mengapa aku terus-terusan memikirkan Jean. Itu sangat menganggu. Seharusnya aku memikirkan bagaimana caranya untuk membuatnya takut kepadaku, karena sejauh ini tidak ada orang yang seberani Jean untuk memukul dan memarahiku di depan umum. Apa dia tidak mengetahui bahwa aku berasal dari keluarga Malfoy?
Tak terasa, kini aku sudah sampai di depan pintu Great Hall. Langkahku berhenti sejenak dan mataku sibuk mencari-cari keberadaan Jean. Namun nihil, diantara ratusan siswa disana aku tidak melihat keberadaannya. Aku pun memutuskan untuk duduk terlebih dahulu di sebelah Blaise yang tengah mengobrol bersama Theo. "Tumben lo ga bareng ama komplotan lo?" Tanya Blaise. "Paling bentar lagi mereka dateng," Jawabku. Mataku masih tetap sibuk mencari-cari Jean, aku memperhatikan satu per satu siswi yang masuk ke dalam Great Hall.

[✓] 𝐃𝐞𝐬𝐭𝐢𝐧𝐲 ¦¦ draco, cedric.Where stories live. Discover now