Chapter 1O : Travel Plans.

295 46 8
                                    

    "Jean! Jean!" Hermione berlari ke arahku dan duduk di sebelah ku yang tengah melihat siswa-siswi lain. "Denger-denger kalo gak salah kita bakal karya wisata ke Hogsmeade!" Aku mengernyitkan dahi ku karena bingung. "Hogsmeade? Itu apa?" Tanyaku. "Pelan-pelan weh, si Jean kan gak tau banyak soal dunia sihir," Ucap Harry yang menghampiri kami berdua, diikuti Ron di belakangnya yang sedang memakan sebuah cake yang sepertinya ia ambil dari hall atau menerobos dapur Hogwarts.
"Iya astaga, Harry.. Okay, Jean. Jadi Hogsmeade itu sebuah pemukiman non-muggle di seluruh Inggris. Desa ini dibangun oleh penyihir bernama Hengist dari Woodcroft." Ucap Hermione menjelaskan kepadaku secara rinci. "Tapi kamu denger dari siapa soal karya wisata itu?" Tanyaku. "Gue dari tadi mau nyamperin lo berdua ae dah banyak yang rame ngomongin Hogsmeade, meski keknya belum di confirm juga sama Professor Dumbledore atau sama Professor Mcgonagall," Jawab Ron. Hermione pun menangkup kedua pipiku dengan tangannya. "Pokoknya lo harus ikut, dan lo Harry, pokoknya lo ikut juga," Hermione menoleh ke arah Harry. "Gue? Gue gak disuruh lo buat ikut?" Tanya Ron sambil menunjuk jari telunjuknya ke arah wajahnya. "Gak, gue udah tau lo pasti dibolehin sama tante Molly," Jawab Hermione. Aku dan Harry tertawa mendengar ucapan Hermione yang cukup menampar Ron secara tidak langsung.

     "Tapi kan kita pasti bakal dikasih surat persetujuan orang tua.. Ini si antara kita pulang atau tetep stay di asrama tapi kirim surat lewat owl," Ucap Hermione. "Itu cuman berlaku buat gue ama Jean, lo berdua mana bisa wkwk. Gue si gak yakin kalo si Scabbers ama si Crookshanks bisa ngasih suratnya tepat waktu buat ortu lo berdua, secara tikus ama kucing mau gimana anjir jalannya.." Timpal Harry.
"Berisik lo, belom ae gue culik si Hedwig" Jawab Ron. "Hahaha udah heh udah. Aku sama Hermione bakal pulang ke rumah buat anterin surat itu, and maybe we'll go with Harry too. Sementara itu, kamu pulang sendiri Ron. Cuman aku sedikit khawatir sama Harry.." Harry mengusap pundak ku dan meyakinkan ku bahwa semua akan baik-baik saja. "Gue usahain kita bisa pergi bareng-bareng ke Hogsmeade. Tapi kalo gue gak bisa, gue bakal cari cara biar gue tetep ikut" Ucap Harry sambil tersenyum ke arah kami bertiga.
"Hey, Jean!" Aku pun menoleh ke arah koridor dan mendapati Kak Cedric yang sedikit berlari untuk menghampiri ku. "Iya Kak..?" Aku mengernyitkan dahi ku karena bingung. "Kamu bakal ikut ke Hogsmeade?" Tanya Kak Cedric. "I don't know, but I think I'm going to Hogsmeade. Kalo kakak gimana?" Jawabku. "Of course, I will. Tapi mungkin kalo kita kesana bareng-bareng juga, kakak pasti bakal jarang liat kamu.." Ucap Kak Cedric seraya menunjukkan ekspresi wajahnya yang sedih.

    Aku pun tertawa kecil dan mengusap pipinya seraya membenarkan rambutnya. "Lucu deh liat kakak keliatan sedih hehe. Jarang bukan berarti gak akan, cuman tiga hari doang." Kak Cedric pun tersenyum dan mengusap tanganku yang berada di pipinya. "Then, I'll see you soon princess," Ia mencium tanganku dan kemudian pamit untuk meninggalkan ku. Sementara itu, aku masih tersenyum karena teringat tindakan dan perkataannya tadi.
"Wah gue mencium bau-bau aroma kebakar. Bukan api cemburu si, lebih ke api iri bung," Ledek Harry. Harry melirikkan matanya ke arah Hermione dan Ron secara bergantian. "Ngomong sekali lagi gue suruh si Crookshanks makan Hedwig lo ya, ry." Ucap Hermione. "Iya ampun madam wkwk" Harry, Ron, dan aku tertawa lepas melihat ekspresi Hermione yang tidak seperti biasanya. "Wkwkwk.. Eh iya, gimana tadi? I mean.. Jantung lo masih sehat kan?" Tanya Ron. Aku pun memalingkan wajahku dan menutupnya dengan kedua tangan ku. God.. Aku benar-benar lupa bahwa mereka ada disini dan melihat kejadian tadi. "Udah mulai buka hati nih ceritanya? Oh ralat, udah kebuka kali ya hatinya wkwk" Ucap Harry. "Dua minggu lagi paling jadian mereka haha. Kenalnya sehari, pdktnya sebulan, tau-tau ntarnya jadian lagi hahaha" Timpal Hermione.

    "Udah ah malu," Jawabku. Hermione pun menurunkan kedua tanganku dan menunjuk ke arah orang-orang yang sedang memperhatikan ku. "Telat beb kalo mau malu, semua orang udah tau" Bisik Hermione. Harry dan Ron tertawa puas mendengar ucapan Hermione yang meledek ku. "Kalian kenapa gak bilang astaga.." Aku memijat dahi ku dan menarik nafasku, ah aku benar-benar frustasi. Bodoh.. Tentu saja mereka memperhatikan ku, jelas saja kejadian tadi terjadi di tempat yang dipenuhi oleh banyak siswa dan siswi.
Ah bagaimana ini.. Wajahku bahkan terasa panas dan mungkin saja sekarang sudah memerah seperti tomat.
Ketika aku melihat ke arah sekitar, mataku berhenti bergerak ketika mendapati Kak Cho yang sedang melihat ku. Ketika ia mata kami saling bertemu satu sama lain, ia pun pergi dan menghilang dari hadapan ku.
"Wey ada Jean bre wkwk," Aku menoleh ke arah koridor dan melihat Draco beserta teman-temannya yang menghampiri ku. "Lo jadi ikut ke Hogsmeade? Lo, si filthy mud blood, Weasley si pasti ikut kan ya? Palingan si Potter doang yang kagak wkwk," Ucap Draco. "Gimana sama keluarga Dursleynya? Yakin lo diizinin ikut?" Aku pun maju dan berdiri di hadapan Draco seraya menyilangkan kedua tangan ku. "Kok yang lain doang yang diejek? Kok aku enggak? Kenapa? Gak bisa nemuin letak kurangnya aku, gitu? Payah," Aku pun menyeret ketiga sahabatku dan menjauh dari Draco. Meski aku tetap akan bersikap baik kepada Draco, namun aku juga tetap harus bersikap adil tentang tindakannya.

[✓] 𝐃𝐞𝐬𝐭𝐢𝐧𝐲 ¦¦ draco, cedric.Where stories live. Discover now