Chapter 29

4.4K 385 86
                                    

Ucapan itu seperti undangan, melihat bagaimana lelakinya berbaring dengan kaki terbuka. Ini seperti estrus tanpa akhir. Perasaan rumit yang tidak dapat Yibo artikan, menuntunya untuk menyentuh tubuh tersebut.

Wang Yibo mengulum jarinya, mengeluarkan liur dengan lidah menjulur untuk kemudian kembali bermain dengan kekasihnya. Menciumi kulit penuh ruam, dia sampai mengigil sebab berahi yang tak tertahankan. Wang Yibo mengigit seperti anjing. Dia menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Xiao Zhan ketika memasuki lorong tersebut.

Mengigit bibir bawah, rasanya benar-benar berbeda ketika kejantanannya menyentuh langsung dinding anus. Hangat dan nyaman, meremas perlahan. Wang Yibo membiarkannya beberapa detik untuk menikmati sensasinya.

Sementara Xiao Zhan, dia lagi-lagi menggeram. Bermain semalaman tidak membuatnya terbiasa dimasuki dengan benda sebesar itu. Pantatnya masih tetap sakit, dia yakin benda itu pasti sudah kemerahan dan bengkak. Kakinya melingkar di pinggang Yibo. Melengkungkan tubuhnya dan mencakar punggung kekasihnya. Perasaan perih tak tertahankan menjalar begitu saja. Tubuhnya sudah begitu lelah, mengalami dehidrasi dan harus menahan goncangan sekali kali.

"Lakukan dengan cepat, setelah itu biarkan aku istirahat," desir Xiao Zhan. Tidak lupa di mengusap pelipis kekasihnya. Memberinya perhatian khusus, melihat rupa Wang Yibo yang entah bagaimana sedikit berbeda dari biasanya.

Seperti ingin menangis dan tertawa. Ekspresi itu cukup aneh dan sangat mengganggu. Wang Yibo mengangguk, dia menggerakkan pinggulnya, begitu berhati-hati. Kemudian memeluk Xiao Zhan erat, sangat erat sampai sosok lain di bawahnya keheranan.

"Wang Yibo, ada apa denganmu?"

Yibo menggeleng dalam diam. Masih tetap menggerakkan pinggul, begitu tekun menumbuk penuh pertimbangan.

"Lao Wang, berhenti."

Perintah itu mutlak, dan kekasihnya menghentikan permainan. Xiao Zhan mengangkat wajah Wang Yibo, mematut mata kemerahan yang memiliki sedikit genangan di sudutnya. Kekasih kecilnya sedang menangis, dan itu sukses membelakakkan matanya. "Kau menangis."

"...." Wang Yibo menggeleng.

"Lao Wang, katakan apa yang terjadi? Sebelumnya kau baik-baik saja. Kenapa matamu memerah?"

Wang Yibo tidak tahan, dia menangis seperti anak kecil, "Tidak ada, hanya aku merasa, ini sedikit berbeda dari biasanya."

Bukannya bersimpati, Xiao Zhan tertawa melihatnya. Dia ingat bahwa selama mereka berhubungan, mereka selalu menggunakan alat kontrasepsi. Pria di atasnya ini selalu penasaran dengan berbagai hal. Barangkali sempat terbesit untuk bercinta tanpa menggunakan kondom, namun Yibo terlalu takut untuk meminta. Dan sekaang seperti mendapat hadiah, lelakinya benar-benar seorang bocah.

Xiao Zhan membawa tubuh Yibo ke dalam rengkuhannya. "Apa sangat nikmat?"

Wang Yibo mengangguk, "Aku mencintaimu, ge.." lanjutnya menciumi wajah Xiao Zhan, dari mata, hidung, pipi, dan bibir. Mengecap semua sisi dan berheti pada ciuman dalam di bibir. "Sangat mencintaimu.." dia terengah setelah kehilangan ritme napas dalam permainannya.

Binatang itu kembali merasukinya. Menumbuk tanpa ampun dan tanpa perhitungan. Bulir keringat bertetesan. Sementara Xiao Zhan hanya bisa berbaring tak berdaya. Diterjang tanpa ampun, kekuatannya terkuras, dia bahkan tidak akan terkejut jika berakhir tidak sadarkan diri.

Tubuhnya mengejang ketika cairan kental itu menyembur di dinding anusnya. Terasa hangat dan lengket. Tekanan itu membimbingnya berada di puncak dan juga mengeluarkan miliknya. Xiao Zhan merasa sedikit aneh ketika cairan itu menetes dari sela lubangnya. Ini sedikit memalukan, namun dia tidak menyesal menawarkannya pada Wang Yibo. Pacar kecilnya terlihat begitu puas.

POLAROID [√] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang