Chapter 7

4.8K 734 69
                                    

Jari-jarinya yang panjang dan kukuh, mengisi ruas jemari lain di bawahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jari-jarinya yang panjang dan kukuh, mengisi ruas jemari lain di bawahnya. Menekan penuh berahi, merusak tatanan sprey yang entah sejak kapan itu mengganggunya. Dia berusaha menguasai sosok itu. Sosok yang merintih di bawahnya. Tanpa bisa melawan, menerima tiap kecupan kasar yang ia paksakan.

Wang Yibo menggeram dalam napsunya. Dia benar-benar mengeras. Ini tidak cukup sekadar mengecup, bermain lidah atau saling menggesek. Dia ingin sesuatu yang lebih. Sesuatu yang dapat memuaskannya.

"Xiao Zhan..."

Suara berat, keluar begitu saja dari mulutnya. Terdengar seperti merintih dalam siksaan. Telinganya menangkap itu dan dia membuka mata. Alam sadarnya tumpang tindih, butuh beberapa kedipan untuknya memahami bahwa apa yang dilihatnya adalah mimpi. Dia terbaring di atas ranjang, keringat dingin membuat bajunya basah, terasa lengket dan tidak menyenangkan. Terlebih, Wang Yibo merasakan sesuatu yang ganjil di selakangannya.

"Ah, sial.. " Cepat-cepat dia melompat dari kasur. Berlari ke kamar mandi sebelum kakaknya masuk dan membangunkannya.

Semalam pesta penyambutannya berlangsung cukup seru, walau Yibo tidak terlalu menikmati itu. Pergi ke karaoke, bersama orang yang baru dikenal, kendati itu menyenangkan, nyatanya tidak sehangat bersama teman-teman yang sudah mengenalnya lama. Wang Yibo hanya duduk dan meminum habis beer yang disediakan.

Tidak banyak yang diingatnya. Dia bernyanyi satu lagu, lalu mabuk dan—ah, Yuchen datang untuk membawanya pulang. Karena ini pesta penyambutan, dia yakin tidak akan dimarahi karena mabuk.

Kepalanya itu benar-benar sakit, pengaruh alkohol membuat pikirannya tidak terkendali. Sampai bermimpi sesuatu yang tidak senonoh. Kenapa juga dia harus mendesahkan nama Xiao Zhan?

Mengingat itu entah kenapa dia semakin mengeras saja. Sial. Wang Yibo membenturkan kepalanya berkali-kali ke dinding kamar mandi. Sial. Dia tidak bisa mengendalikan itu. Hasratnya membuat pikirannya kembali pada ingatan mimpinya. Kali ini dengan wajah Xiao Zhan yang tergambar jelas di bawahnya.

"Ah... Xiao Zhan... Zhan-ge.. "

Setelah memuntahkan miliknya, Yibo tertawa seperti orang gila. Dia malu, ini di luar dugaan, dia bersikap menjadi seorang gay sepenuhnya. Sebagian dari harga dirinya seperti dihancurkan.

"AAAAGGGHHHH..." Wang Yibo berteriak frustrasi. Dia tidak memiliki solusi untuk masalah ini.

Setelah membersihkan dirinya, Yibo melempar diri di kasur. Kepalanya masih sangat pusing, dia meraih ponsel untuk izin tidak berangkat kuliah pagi ini. Rencananya meminta otoriter Yuchen untuk memberikan izin hari ini. Dia melihat lelaki itu mengiriminya pesan lebih dahulu.

[ Ingat, pukul satu siang, kau ada janji bertemu dengan Sean.]

Sial, Yibo hampir melupakan itu, dia membalas; [Ya, aku akan datang asal kau berikan aku izin untuk tidak masuk kuliah.]

POLAROID [√] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang