Chapter 27

2.5K 376 76
                                    

Nambah karakter baru

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Nambah karakter baru. Ji Li, sekertaris Wang Yizhou. Hubungan mereka cuman sebatas atasan sama bawahan doang ya.. jangan ngarep.

Itu terjadi beberapa bulan lalu ketika mereka makan siang bersama

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Itu terjadi beberapa bulan lalu ketika mereka makan siang bersama. Yuchen terus saja membicarakan tentang keahlian Yibo, mengatakan bahwa adik dari sahabatnya itu memiliki jiwa seni yang tinggi, ditunjang wajah rupawan, jika Yuchen tidak memanfaatkan itu, tentu saja dia akan merugi.

Yizhou tahu bagaimana temannya sudah memerhatikan Wang Yibo. Dia menimpali dengan sifat Yibo yang susah diatur dan keburukan lainnya sambil bergurau. Ya, tentu saja, siapa yang tidak tahu tentang kebiasaan buruk Wang Yibo.

"Hari ini dia memulai pertunjukkannya. Banyak wanita mengantre untuk menonton. Dan kau tahu? Yibo demam panggung sampai berlari keluar." Yuchen tergelak. Mereka lupa bahwa mereka adalah lelaki dewasa. Berkelakar sembarang sambil tertawa di cafe itu cukup aneh.

"Bagaimana wajahnya? Harusnya kau merekamnya. Itu bisa kujadikan bahan untuk menggodanya tiap pagi," tandas Yizhou ikut membayangkan bagaimana rupa Yibo saat itu.

Hari ketika Yibo berlari keluar untuk mengejar Xiao Zhan. Tidak ada yang tahu tentang itu. Mereka tergelak begitu saja sambil mengobrolkan hal-hal kecil lainnya.

Obrolan itu tidak memakan waktu lama sampai Wang Yizhou mengatakan, "Kau harus memperkerjakannya."

"Kau mengatakan itu bukan untuk mengerjainya, kan?"

Wang Yizhou menggeleng, "Tidak, tidak. Begini.." dia mengubah air mukanya, walau masih ada sedikit guratan senyum, "Anak itu harus mulai mengubah pandangan hidupnya. Dia tidak bisa hanya bermain-main. Dan tentu saja ini terlalu awal untuk membawanya ke perusahaan. Kau tahu, aku tidak bisa memaksanya. Itu akan menjadi petaka."

Cao Yuchen mengangguk paham.

"Lagi pula dia hanya bermalas-malasan di rumah sambil bermain game. Oh iya, bagaimana kau merayunya? Yibo bukan orang yang mau melakukan hal itu dengan suka rela."

Yuchen terkekeh, dia menyodorkan keanggotaan kepemilikan lahan di sirkuit balapan, "Dia mengatakan untuk tidak memberitahumu. Tapi aku tidak bisa untuk merahasiakan hal ini."

POLAROID [√] Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora