Chapter 23 🔞

4.4K 467 106
                                    

Sengaja nulis di atas biar kalian baca tulisan ini dulu.!!
Sebenernya aku mau nulis adegan manis, tapi komenan kalian pada kotor semua. Udah engga ada obat, mesum semua.. Jadi akhirnya aku nulis adegan mantap-mantap.
Reader: Hilih, bilang aja lu mau nulis mantap2, tapi udah ketebak duluan, jadi nyalahin reader.

Hehe

Aku udah pernah nulis adegan ini di fandom lain tapi engga eksplisit. Dan mereka straight (One shoot). Jauh sebelum kenal Yizhan. Dan FF ini tercipta dari ide mentah itu. Cerita itu udah aku hapus setelah ff ini rilis. Itulah kenapa aku bikin Yibo sebagai pengerajin tembikar.

........
.
.

Xiao Zhan selalu penasaran ketika melihat Wang Yibo mencumbui tanah liat. Entah bagaimana gerak jemarinya terlihat begitu seksi. Terlepas dari pikiran niskalanya lelaki itu ingin mencoba. Dibimbing sedemikian rupa, bagaimana cara duduk, postur punggung, tangan dan semua hal kecil.

Wang Yibo sangat tekun melakukan itu. Berada di hadapan Xiao Zhan, menerangkan semuanya. Memutar perbot dan membentuknya menjadi sebuah gerabah. Tangan kanan berada di sisi dalam sedangkan tangan kiri memoles sisi luar, dinding liat itu meliuk sesuai arah Wang Yibo, setelah itu ia serahkan semua pada Xiao Zhan.

Tangannya yang kecil tidak bisa menjangkau semua permukaan, kendati sudah dibantu dengan kain basah. Semua selalu salah, menciptakan betuk yang keliru, melengkung atau bergelombang. Xiao Zhan tertawa melihatnya. Namun dia tidak menyerah begitu saja. Memulai dari awal, pembentukan itu benar-benar membuat udara terasa panas, padahal di luar sedang hujan deras.

Wang Yibo tidak benar-benar serius untuk membantu Xiao Zhan menjadi ahli, hanya pengalihan perhatian untuk melihat keindahan kekasihnya. Seluruh mahasiswa yang pernah melihatnya membuat tembikar selalu berkelakar bahwa Yibo terlihat seksi. Tidak peduli sekotor apa tangan dan kaki, Yibo selalu bisa membuat para wanita terpukau.

Atas pikiran itu, Yibo ingin melihatnya sendiri. Sisi seksi yang selalu ia dengar. Sosok yang lebih tampan darinya, tubuh yang lebih tinggi, dan semua keindahan itu. Kemeja frost sebelumnya telah digulung sampai lengan, di ujungnya bercak tanah mengotori. Juga rahang tegas yang tersinari cahaya dari balik jendela, semua kotor, bercampur keringat yang berjatuhan melewati leher.

Kekasihnya terlalu serius menekuni tanah liat itu. Sorot mata lurus dan bibir melengkung. Benar kata mereka, pemandangan itu terlihat menggairahkan. Sangat seksi. Dan ... itu membuat Wang Yibo eksitasi.

Dia meraih kursi lain, duduk di belakang Xiao Zhan, tangannya terulur meraih punggung tangan kekasihnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dia meraih kursi lain, duduk di belakang Xiao Zhan, tangannya terulur meraih punggung tangan kekasihnya. Menuntun untuk bergerak lebih stabil. "Kau harus memegangnya seperti ini. Jangan ditekan terlalu keras."

Atas bantuan itu, Xiao Zhan berhasil membentuk tabung. Dia tertawa, "Kau ahlinya. Sekarang akan kucoba."

Wang Yibo melepaskan diri dari punggung tangan. Pikir Xiao Zhan itu akan bernar-benar terjadi, namun tidak demikian, jemari panjang itu menjamahi lengannya, mengotori kulit juga bajunya. Dia mengernyit. "Lao Wang, tanganmu kotor. Cepat turunkan."

POLAROID [√] On viuen les histories. Descobreix ara