Chapter 9

4.6K 705 76
                                    

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Malamnya yang panjang selalu Xiao Zhan habiskan dengan berjalan tanpa tujuan

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Malamnya yang panjang selalu Xiao Zhan habiskan dengan berjalan tanpa tujuan. Menatap jalanan lengang di jam tiga pagi. Tetes embun kadang menemani bagaimana Xiao Zhan sibuk dengan pikiran abstrak dalam hidupnya.

Udara yang basah, suara rintik gerimis atau seluet mentari pagi tidak sedikit pun menggetarkan hatinya. Ada sesuatu yang sudah lama mengganggunya.

Untuk apa manusia hidup?

Mereka hanya akan terlahir jahat.

Melakukan hal untuk disesali.

Kemudian mati.

Bahkan untuk Xiao Zhan sendiri, hidup benar-benar tidak ada artinya. Dia tidak diharapkan lahir di dunia ini. Penyesalan belakang menyebabkan hidupnya berakhir di panti asuhan. Xiao Zhan berusaha bersikap baik agar ada seseorang yang mau memungutnya. Sampai usianya lima belas tahun, tetap tidak ada seorang pun yang mengadopsi.

Zhuocheng bahkan sudah meninggalkan panti ketika usianya menginjak tujuh tahun.

Xiao Zhan hanya memiliki Xuan Lu sebagai teman. Gadis itu adalah anak seorang donatur di panti asuhannya. Saat usianya Tujuh belas tahun, Xuan Lu meninggalkan kota Hangzou kemudian tinggal di Beijing.

Di hari itu juga dia meninggalkan panti asuhan. Berbekal uang yang ia tabung, Xiao Zhan menyewa sebuah kamar. Ruangan itu bahkan tidak lebih baik dari sarang tikus. Bau jamur, lembap, sarang laba-laba dan kebocoran dimana-mana. Bukan hanya tidak ada kasur, Xiao Zhan bahkan tidak menemukan alas sekadar tikar atau karpet. Bahkan penjara mungkin lebih baik dari ini.

Hari berikutkan Xiao Zhan habiskan untuk merenovasi kamar miliknya. Menambal atap, membersihkan dinding dari sarang laba-laba dan menyapu lantai. Dia membeli kasur lantai dari sisa uangnya. Semua bajunya masih tersimpan di dalam tas. Tidak ada lemari, meja atau bahkan kompor. Xiao Zhan memakai ruangan itu hanya untuk tidur.

Dia bekerja sebagai asisten dapur di salah satu restoran keluarga di Hangzuo. Lelarian mengitari dapur sambil serteriak, "Ya Chef." Memberikan semua keperluan yang diucapkan eksekutif Chef. Tangannya cukup cekatan memberikan apa yang diminta. Dia juga cukup ahli membersihkan kerang dan ikan.

POLAROID [√] Место, где живут истории. Откройте их для себя