Chapter 6

5K 729 54
                                    

"Untuk penjualan novel terlaris bulan ini, bersulang!!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Untuk penjualan novel terlaris bulan ini, bersulang!!"

Suara memekakan itu menggema di seluruh restoran, bersambut dentingan gelas yang saling bertubrukan, juga tawa yang tak henti-hentinya. Empat orang dewasa tidak usai memuji Xiao Zhan. Sanjungan dari dua gadis di sana pun kadang terlalu berlebihan, seperti mereka yang sudah membesarkan Zhan sampai saat ini melihatnya tumbuh dan sukses, air mata mereka jatuh seperti gerimis.

Dua lelaki sisanya menggeleng tanpa berkomentar, meminum bir dari cangkir besar yang berembun, sambil sesekali mengaduk hotpot di meja mereka. Keseruan yang berlangsung dua jam lebih membuat mereka bertiga sudah mulai mabuk—dua wanita dan satu pria dewasa. Tersisa Yubin dan Zhoucheng. Dua mahasiswa itu memiliki perjanjian di awal, kendati mereka sudah cukup umur untuk mabuk, mereka tidak boleh minum lebih dari dua gelas. Memangnya siapa yang akan membereskan kekacauan ini jika mereka semua mabuk?

"Lu-Jie, Yi-Jie, kalian sudah terlalu mabuk. Ayolah, tubuh kalian sangat berat. Aku tidak mau menggendong kalian." Zhoucheng mengucapkan itu agar kedua wanita dewasa itu berhenti memesan minuman lagi. Sayangnya itu adalah ucapan kramat yang tidak boleh diucapkan pada seorang wanita.

"Kau tidak pernah dididik oleh orangtuamu? Bagaimana bisa ucapanmu selalu tidak berperasaan." Ziyi menyerang Zhuocheng. Meraih tengkuknya untuk mengunci leher lelaki itu. Zhuocheng hampir tidak bisa bernapas karenanya, dia sampai memukul-mukul tangan Ziyi untuk meminta ampun.

"Yi-Jie, kau melakukannya terlalu keras." Yubin menarik paksa lengan Ziyi, melepaskan cekikan. Kakaknya terkikik, dia kembali meraih wajah Zhuocheng, menepuk pipinya, "Maafkan Jiejie. Hehe.."

"Jangan membunuh adik orang sembarangan." Xuan Lu membela, dia melayangkan tatapan tak suka, bibirnya manyun sedikit lucu. Tapi detik selanjutnya dia memelototi Zhoucheng, "Mulutmu memang perlu disekolahkan, aku tidak gendut, bodoh!" nadanya sedikit memekik suara cegukan di akhir membawa Xuan Lu meletakkan kepalanya di meja.

Dua lelaki itu menatap Xiao Zhan, saat satu-satunya lelaki paling dewasa di sana hendak menenggak habis satu botol, Yubin dan Zhuocheng menahan tangan Xiao Zhan. "Kau tidak boleh mabuk, Zhan-Ge."

"Dua wanita mabuk sudah merepotkan, aku tidak mau kau membuat masalah juga." Zhuocheng menarik paksa, membanting botol yang tersisa. Beruntung itu tidak pecah, hanya menimbulkan sedikit keributan. Padahal makan malam itu awalnya sangat hangat, mereka saling mengobrol seperti biasa, setelah beberapa ronde keadaan sedikit kacau.

Xiao Zhan menunjuk wajahnya, "Aku ini peminum yang cukup andal."

"Kau yang paling payah, bodoh!" Yubin dan Zhuocheng geram, mereka berteriak bersamaan.

Siapapun yang punya mata pasti akan tahu bahwa Xiao Zhan sudah mulai mabuk, matanya meredup kemudian tertawa tanpa sebab—oke lupakan bagian itu, Xiao Zhan memang sering tertawa tanpa sebab—tapi lihatlah dia bahkan tertawa sambil menangis. Seperti anak kecil, bedanya Xiao Zhan tidak meneteskan air mata.

POLAROID [√] Where stories live. Discover now