Chapter 11

4.7K 671 53
                                    

Xiao Zhan cukup puas lelarian sambil menggoda kekasihnya

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Xiao Zhan cukup puas lelarian sambil menggoda kekasihnya. Dengan masih memegang ponsel, Xiao Zhan mematikan rekaman videonya kemudian mengganti dengan kamera. Mengarahkan pada lelaki yang masih memasang wajah masam karena dipermainkan.

"Benar kata Yuchen, wajahmu seperti menantang orang untuk berkelahi." Xiao Zhan tergelak, menunjukkan hasil jepretannya pada Yibo. Lelaki itu mendengkus, tidak berkelakar alih-alih meraih tangan Xiao Zhan untuk pindah tempat.

Beberapa bangunan tua menjual jajanan, Yibo dan Zhan berjalan beriringan mencicipi satu per satu makanan di sana. Beberapa makanan pernah mereka cicipi, namun ada pula makanan ekstream yang membuat keduanya enggan untuk memakannya.

"Apa kau yakin Yuchen tidak akan mencari kita?" Tanya Xiao Zhan sambil melihat pedagang membuat jianbing di atas wajan besar. Kemampuan pedagang di depannya cukup tangkas dan lihai, bergerak cepat memberikan bumbu di atas adonan di wajan besar tersebut.

Yibo sudah mendapat bagiannya, jianbing ini cemilan seperti martabak dilipat di kertas dan dapat dimakan sambil berjalan. Dia menggigit miliknya tanpa menunggu milik Xiao Zhan matang. "Aku sudah mengiriminya pesan. Bahwa Zhan-ge sedang menjelaskan character miliknya, kita pergi ke perpustakaan untuk berdiskusi."

Xiao Zhan menggelengkan kepala. "Anak nakal, " Tukasnya.

Setelah mendapat jianbingnya, Xiao Zhan menatap milik Wang Yibo, terlihat berbeda-tentu saja. Mereka memesan dengan rasa yang berbeda. "Kenapa punyamu terlihat lebih enak?" Xiao Zhan mengigit milik Wang Yibo kemudian menawarkan jianbing miliknya, "Coba cicipi punyaku."

"Punya Zhan-ge enak. Tidak ada bedanya."

Xiao Zhan mengusap dagunya, "Benarkah? Kenapa sepertinya lebih enak milikmu?" Dia memberikan jeda sebelum berkata dengan nada yang lucu, "Mungkin karena bekas gigitanmu, jadi lebih enak punyamu."

"Zhan-ge... kau menggodaku lagi." Yibo memekik, wajahnya memanas, telinganya memerah. Jika bukan di tempat umum sudah pasti Wang Yibo akan mencium gege-nya. "Ucapanmu seperti  seorang playboy saja." Yibo menggerutu. Awalnya itu hanya sebuah candaan namun Xiao Zhan tidak menjawab alih-alih mengubah arah tatapannya dengan ekspresi yang sulit diartikan.

"Zhan-ge?"

Xiao Zhan menoleh, dia memberikan seulas senyum yang jelas Yibo tahu betul bahwa itu tidak tulus. "Ya?"

Awalnya Wang Yibo ingin menanyakan tentang pikirannya tersebut. Namun dia belum ingin menyiksa diri dengan kenyataan yang mungkin tidak akan disukainya. "Masih banyak yang belum kita lihat di sini." Dia meraih tangan Xiao Zhan.

Menikmati kencan mereka dengan melihat-lihat benda antik. Juga beberapa kali membeli jajanan. Yibo membuka ponselnya membuat kenang-kenangan, lelaki itu menggunakan filter stiker di kameranya. Xiao Zhan menikmati itu. Berselfie beberapa kali dengan ekspresi lucu.

Di sebuah restoran, mereka berdua merihatkan diri. Gelap sudah memenuhi angkara, jalan He Fang mulai padat pengunjung. Xiao Zhan dan Wang Yibo bukannya tidak terlalu suka keramaian, melainkan mereka menjaga diri agar tidak bertemu dengan orang yang mereka kenal. Memutuskan untuk menjalai hubungan dengan diam-diam. Keduanya paham atas risiko yang akan mereka ambil kedepannya. Namun untuk saat ini. Biarkan semua berjalan seperti air.

POLAROID [√] Où les histoires vivent. Découvrez maintenant