Chapter 17

4.2K 592 162
                                    

Siang itu kedai Meng Ziyi tidak terlalu ramai ketika Xiao Zhan menyambanginya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Siang itu kedai Meng Ziyi tidak terlalu ramai ketika Xiao Zhan menyambanginya. Wanita itu bahkan tidak bisa berkonsentrasi membereskan ruangan ketika Xiao Zhan duduk dengan ekspresi menggelikan. Tampangnya jelas-jelas tertulis; 'Coba tebak apa yang sudah terjadi pada hidupku?' sungguh Meng Ziyi benar-benar tidak ingin mengetahuinya. Dia berkali-kali memalingkan muka tapi pemuda itu seolah mengekor kemana saja Ziyi pergi. Tidak tahu malu! Meng Ziyi melempar kain lapnya kemudian duduk di depan Xiao Zhan.

"Katakan apa yang ingin kau katakan, atau pergi dari sini."

Xiao Zhan merengut, "Aku sudah lama tidak ke sini, kenapa kau semakin kasar saja? kau bisa jadi perawan tua kalau seperti itu." Alih-alih menjawab, Xiao Zhan malah melempar gurauan. Kata-kata itu bahkan sesuatu yang dilarang untuk diucapkan pada gadis manapun, tidak terkecuali teman sendiri.

Meng Ziyi meremas kain lapnya, "Orang gila satu ini! Ah.. benar-benar. Pergi dan jadilah homo, jangan menggangguku." Dia mengumpat, memberikan sumpah serapah, demi apapun jika di kedainya hanya ada mereka berdua Ziyi sudah pasti mengambil pisau dan melemparkan langsung pada Xiao Zhan.

"Jangan berteriak terlalu keras, kau bisa menakuti pelangganmu." Xiao Zhan sampai merentangkan tangan untuk meredakan amarah wanita itu. Memberinya intruksi untuk menarik napas, setelah melihat wajah Meng Ziyi yang mulai melunak, Xiao Zhan berbicara, "Ini tentang Wang Yibo.." Dia menggantungkan ucapannya, melirik sebentar wanita di depannya, "Hubunganku dengan dia tidak berakhir."

"Kau—" Suara Meng Ziyi tercekal, menuding tepat di wajah Xiao Zhan. Wanita itu tidak menemukan kata-kata yang tepat, dia mengernyit melihat rupa sahabatnya yang malah menyunggingkan senyum lebar. "Kau benar-benar jatuh cinta dengan anak itu?" lanjutnya tidak percaya.

Hari itu ketika Xiao Zhan mengaku sudah menerima pernyataan cinta dari orang yang tidak dikenal. Awalnya mereka berdua berkelahi seperti biasa, seperti anak-anak yang tidak tahu malu. Tapi bukan berarti mereka tidak memiliki obrolan serius. Sungguh, hanya pada Meng Ziyi, pemuda itu bisa menceritakan semua rahasianya.

Berbeda dengan Xuan Lu dan Zhuocheng, Xiao Zhan menjaga dua saudaranya tentang apapun yang menyebabkan mereka bersedih. Gadis ini tidak peduli seperti apa Xiao Zhan bercerita, hanya kata-kata kosong yang keluar dari mulutnya. Seperti mengatakan 'Apa kau gila?' atau tertawa tidak tahu malu. Mereka cukup sering mengatakan omong kosong lainnya dan itu membuat hubungan mereka menjadi nyaman. Bukan teman. Bukan kekasih. Bukan saudara. Mungkin.. sahabat?

Xiao Zhan berkata bahwa itu cukup menggelikan, dia penasara dengan anak bernama Wang Yibo. Dan ingin bermain-main dengannya. Meng Ziyi tanpa pikir panjang memukul Xiao Zhan lalu berkata, "Putus dengannya kalau kau memiliki pikiran seperti itu. Bukankah kau bekata akan berubah? Jika hanya jenis kelamin yang kau ubah, apa bedanya? Bajingan!"

Kata-kata Meng Ziyi cukup masuk akal, Xiao Zhan mengaku jika pikirannya itu memang sesat. Tapi rasa penasaran itu benar-benar mengembang menjadi hal lain. Setelah memutuskan hubungan sepihak dengan Wang Yibo; Xiao Zhan menjadi lebih banyak berpikir.

POLAROID [√] Where stories live. Discover now