~Liu Haikuan: senior Yibo
~~~
Wang Yibo tidak tahu kenapa dia berlari. Harusnya dia berpikir dua kali untuk melakukan itu dengan tampilan kacau. Wajah, tangan, kaki bernoda tanah, keringat di tubuhnya semakin membuat lengket. Juga bagaimana dia akan menghadapi Yuchen ketika kembali nanti. Yibo tidak menemukan alasan satu pun untuk mengejar lelaki yang bahkan tidak dikenalnya. Bodoh.
Otaknya tidak bekerja, tubuhnya memberontak, bergerak tanpa tahu diri. Dengan mata yang tidak henti bergulir menapaki jalanan yang ramai. Bodoh. Yibo tahu dia menjadi pusat perhatian dengan wujudnya saat ini. Tapi tubuhnya benar-benar tidak menuruti perintah otak untuk kembali.
"Wang Yibo? Kau-Wang Yibo, kan?"
Yibo menoleh dengan napas tersenggal, matanya sempat gusar perlahan melunak dengan deru napas normal.
"Apa yang kau lakukan? Astaga, bagaimana kau bisa berlari dengan keadaan seperti ini?"
"Haikuan-ge.." Yibo sedikit malu bertemu dengan seniornya. Liu Haikuan-Mahasiswa seni semester akhir, mengambil jurusan seni musik dan sedang disibukkan dengan proyek orkestra pertamanya. Liu Haikuan cukup dekat dengan Wang Yibo, tidak tahu bagaimana awalnya namun di universitas banyak yang mengatakan mereka adalah saudara beda ayah dan ibu. Terserah apa kata orang, Yibo memiliki banyak keuntungan dekat dengan Haikuan; misalnya Yibo bisa bebas keluar masuk ke dalam ruang praktik musik dan bermain guqin.
"Aku tidak pernah melihatmu keluar dengan keadaan kacau seperti ini. Sebenarnya apa yang sedang terjadi?"
Yibo tidak bisa menjawab alih-alih dia memasang wajah terkejut karena teringat pekerjaan yang dia tinggalkan. "Aku harus kembali, akan kuceritakan nanti..." Yibo berlalu dengan kecepatan dua kali dari sebelumnya.
Liu Hakuan tidak begitu saja diam, dia mengekor sampai ke tempat Cao Yuzhen.
~
"Wang Yibo!!" Yuchen menahan berbagai kalimat di tenggorokkannya. Menghela panjang mengatur emosi yang bisa meluap kapan saja."Bagaimana bisa kau demam panggung di hari pertama?"
KAMU SEDANG MEMBACA
POLAROID [√]
FanfictionWang Yibo tidak pernah segila ini sebelumnya. Menyatakan cinta pada orang yang baru ditemuinya. Dan sungguh ini lebih gila dari yang dipikirkannya, sosok itu menerima pernyataan cinta tersebut. Yang benar saja? "Aku bukan gay, tapi aku juga bukan h...