Chapter 28 🔞

4.3K 413 100
                                    

[Ada kelinci gigit singa]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[Ada kelinci gigit singa]

Xiao Zhan berlari ke tempat parkir, dia tidak bisa menunggu lebih lama lagi untuk melihat kekasihnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Xiao Zhan berlari ke tempat parkir, dia tidak bisa menunggu lebih lama lagi untuk melihat kekasihnya. Mobil yang pernah Yibo pakai untuk menjemputnya terparkir di ujung dekat pintu masuk. Lorong tempat Xiao Zhan berpijak sangat sepi, di ujung jalan itu dia bisa melihat pemuda berdiri menantinya. Dengan senyum mengembang Xiao Zhan berlari menerjang. Tapi dia masih memiliki akal sehat untuk tidak memeluknya.

Xiao Zhan berhati-hati untuk itu, mereka hanya melempar tatap, tanpa berkelakar banyak, keduanya masuk ke dalam mobil. Melaju tanpa menunggu waktu. Setelah berada di tempat yang sepi dan cukup jauh Wang Yibo menghentikan mobilnya. Melepaskan sabuk pengaman dan meraih tengkuk Xiao Zhan.

Kekasihnya melakukan hal yang sama, beradu kecup, bibir-bibir saling bertaut. Mereka bahkan belum saling bertanya kabar. Pikiran lelarian dan keduanya sedang menahan diri untuk tidak melakukan kesalahan. Ciuman itu menyatakan segalanya, kehausan menyentuh, mengecup dan bercumbu, perasaan rindu terdalam.

Napas panas berhamburan, dengan jarak satu senti Wang Yibo dapat melihat bibir kemerahan Xiao Zhan bergetar. Tangan besar itu mengusap rahang tengas Xiao Zhan lalu mengecupnya lagi. Saling menggenggam, kemudian mengecp lagi, nemepelkan kening kemudian mengecup lagi. Keduanya tertawa.

"Aku merindukanmu," bisik Wang Yibo deduktif.

"Bocah nakal.." Cerca Xiao Zhan mencubit hidung bangir lelaki itu. Dia ingin memukulnya, untuk menghukum lelaki yang sudah berbuat semena-mena. Menimbulkan masalah kemudian meninggalkannya. Xiao Zhan hampir saja melakukan itu jika saja pipinya tidak dibelai begitu lembut. Xiao Zhan memilih untuk menciumnya lagi. Hukuman ini malah seperti hadiah yang bertubi-tubi.

Wang Yibo tertawa, "Gege, apa kau begitu merindukanku?"

"Sangat merindukanmu." Pemuda itu tidak bisa menahan diri untuk sekadar berbohong. "Kemana kau selama ini? Kau berbuat masalah lagi?"

"Tidak." Wang Yibo menggeleng, "Aku pergi belajar, memangnya apa lagi yang bisa kulakukan? Aku hanya mahasiswa." Deretan gigi yang berjajar itu membuat Xiao Zhan menggelengkan kepala.

POLAROID [√] Where stories live. Discover now