Chapter 10

4.8K 699 38
                                    

Xiao Zhan menggeser kursi lebih dekat dengan Wang Yibo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xiao Zhan menggeser kursi lebih dekat dengan Wang Yibo. Melirik kegiatan yang dilakukan lelaki itu. Wang Yibo masih berkutat dengan gawainya. Berselancar di akun weibo, katanya mencari referensi. Xiao Zhan hanya diam sampai seseorang mulai berbicara:

"Namamu Xiao Zhan? Berapa usiamu? Kau tampak muda tapi Yibo memanggilmu gege." Jiyang orang pertama bersuara, dia berdiri di antara sekat meja, menggantungkan cangkir di tangannya setelah menyeruput isi dari cangkir itu.

Xiao Zhan mendongak, lelaki di depannya memiliki badan yang kurus, tapi memiliki struktur wajah yang tegas. "Emm.. Dua puluh tujuh."

"Wah, kau lebih tua dariku," Li Bowen menyambar. "Bagaimana bisa di usiamu yang sekarang, kau masih menjadi pekerja magang?"

Xiao Zhan tertawa canggung. Melirik Yibo barangkali lelaki itu bisa memberikan penjelasan, tapi Yibo tetap diam tanpa komentar. Xiao Zhan sedikit ragu untuk menjawab, "Hahaha... emm. Mungkin saat usiaku masih muda, aku terlalu banyak bermain-main, jadi.."

"A-... aku mengerti. Banyak orang yang menyesali masa mudanya karena tidak digunakan dengan baik. Tapi itu tidak masalah untukku, kami tetap menerima siapa saja yang ada di sini." Bowen menepuk pundak Zhan, sekilas dia melihat Yibo melirik ke arahnya dengan pandangan tajam.-atau itu hanya perasaannya saja? Ketika Bowen mengamati Yibo dengan jelas, lelaki itu tetap stagnan memerhatikan layar ponsel.

"Gege, di sini kau yang paling tua. Tapi bukan berarti aku akan sungkan kepadamu." Haoxuan berkomentar, dia mengedipkan sebelah mata sambil tersenyum. Lelaki itu memiliki gigi taring yang menggemaskan.

Xiao Zhan menjawab dengan anggukan. Tidak tahu harus berkomentar apa. Ia mengedarka  visulanya pada setiap kepala yang ada di sana. Saat tatapnya ke arah Jiyang, Lelaki itu berkata, "Aku melihatmu beberapa kali di kantor ini. Karena kau memperkenalkan diri sebagai pekerja magang, jadi aku juga tidak akan sungkan kepadamu, gege. Aku harap kau bisa bekerja dengan baik di sini."

"Terima kasih." Ketika Xiao Zhan menatap mata Jiyang, dia tahu lelaki itu mengetahui dirinya bukan sekadar pegawai magang yang datang karena nepotisme. Tidak ada kata lain untuk pernyataan itu, lagi pula Xiao Zhan tidak ingin membahasnya.

Jiyang kembali ke mejanya, melanjutkan pekerjaan. Mereka tampak sibuk dengan apapun itu. Seperti beberapa kali menerima telepon dan menjelaskan sesuatu yang tidak dipahami Xiao Zhan, atau melakukan live streaming dengan memberikan tutor menggambar, juga heboh dengan game, atau hal lainnya yang tidak berkaitan dengan pekerjaan; berselancar di weibo misalnya. Seperti yang dilakukan Yibo.

Xiao Zhan melirik seseorang di sampingnya. Kali ini dia benar-benar serius untuk melakukan kontak mata. "Yibo.."

"Ya?" Yibo akhirnya menurunkan ponselnya, memutar kursi miliknya lalu memerosotkan punggung, duduk santai dengan kaki dinaikkan satu ke kaki yang lainnya.

"Kalian dibayar untuk bersantai seperti ini?"

Yibo tampak memutar bola matanya, berpikir sedikit kemudian mengangguk. Dia terkekeh dengan jawabannya sendiri. "Yang-ge mengatakan kalau siklus sibuk mereka sudah selesai. Bisa dibilang ini adalah waktu tenang sebelum badai."

POLAROID [√] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang