SMI Chapter 09 Casinò

9.2K 477 38
                                    

Ost: Gabby Barrett feat Charlie puth ~ I Hope
...

Hay gaeess....
Babang Mafia up ya.

Sesi curhat Othor ni.

Part ini nano-nano buatku, gegara pengen buat cerita ini kaya real, aku jadi ikutan donlowd poker, padahal aku g ngerti sama sekali, pas main g buruk aku sempat menang beberapa kali dpet chip, yang bikin aku ngakak, kok bisa aku menang padahal ngolah kartu ja g ngerti. Tau tau ada tulisan Win dapet chip bnyak, memang aji mumpung. 🤣🤣🤣

Nulis part ini sama sebelumnya tu berat bnget aku harus cari di situs banyak-banyak, biar g di kira ccat logika.

Yang di sini yang ngerti maen poker, bisa kasih komentar klo tulisan aku ada yang g betul.

Othor di sini ikhlas klo di komen asal komentar yang membangung bukan komen yang jatuhi penulis. Makasih😊😊

.
.
.
So Enjoy Reading.

Hanya 15 menit Enzo di dalam dan dia sudah terlihat berjalan menghampiri mobil yang di tumpangi sahabatnya. Lelaki itu membuka pintu mobil, senyum kecil langsung keluar dari bibirnya saat melihat Claryta terlelap dengan kepala menyender pintu di sebelah, mulut gadis itu terbuka sedikit karna bibir yang tak bisa menutupi giginya.

Perhatianya teralih saat Felix mengengeluarkan suara dan kekehanya.
"Makan malam terkilat yang kau datangi."

Enzo melangkah memasuki mobil dan menutup pintu itu dengan pelan.

"Tak ada yang menarik di dalam sana." Enzo menjeda ucapanya, "Tony jalankan mobilnya!" perintah Enzo.

Tony pun mulai menjalankan mobil,meninggalkan pelataran mansion keluarga Domario. Mobil mereka kembali membelah jalanan kota Roma yang masih di padati dengan lalu lalang kendaran lainya.

Enzo sedikit tersentak karna pundak kirinya terasa berat, kepalanya menunduk dan mendapi Claryta yang semakin nyaman menyender pada pundaknya.

"Pandai sekali mencari kesempatan," gerutu Enzo pelan sambil mendorong kepala Claryta agar menjauhi tubuhnya.

Felix yang melihat sikap Enzo pada Claryta melalui kaca depan menjadi tersenyum tipis.
"Sepertinya dia memang lelah, setelah kau masuk dia langsung tertidur"

"Dia memang seperti kerbau, cekz..., cekz...., gadis ceroboh bagaimana dia bisa tidur sepulas ini, semantara ada tiga pria dewasa yang mengelilinginya"

"Walaupun dia tidur telanjang di depanku, aku sama sekali tak tertarik, untuk apa dia merasa risau"
Tony yang sejak tadi berkonsentrasi dengan kemudinya menyauti ucapan Enzo. Melihat gigi Claryta yang panjang terkadang membuatnya bergidik, tapi Tony selalu bisa menampilkan expresi bersahaja karna dia tak mau menyinggung gadis itu.

"Kau terlalu merendahkanya, bahkan aku yakin tubuh gadis ini lebih indah dari jalang yang biasa kau tiduri." Felix sungguh tak suka mendengar perkataan sahabatnya yang terlalu menilai wanita dari wajahnya.

"Itu hanya perumpamaan, kenapa kau sensitif sekali hari ini," Celetuk Tony sedikit kesal.

Enzo hanya mendengarkan perdebatan sahabatnya, ia memindai tubuh Claryta, Ya Felix benar tubuh Claryta memang tak buruk.
Enzo berdehem kecil mengalihkan pandanganya pada kaca, entah mengapa dadanya berdesir aneh saat melihat lebih jelas tubuh Claryta.
Ia merasa otaknya semakin tak waras, dan membutuhkan sebuah pengalihan.
"Pergi ke kasino Tony!," perintah Enzo pada sahabatnya.

SEXY MAFIA ITALIANOHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin