SMI Chapter 13 Fascino Impigliato

8.6K 416 52
                                    

Ost: Demi Lavota ~ Heart Attack

.
.
.
Hai.. Hai cpa yang kngen babang Mafia?, maaf upnya telat.
.
Karna cuaca yang extrim jadi gampang terserang sakit, itulah baru bisa up lagi.
.
.
Part ini puanjang g ketulungan kaya rel kereta api g abis-abis ya.
50000 kata aku jadiin satu part puas-puas dah bacanya
.
..So Enjoy Reading.
..
.

Claryta terus melihat ke arah kaca besar di depanya dari meja kerja. Dari posisi ini, ia bisa melihat Enzo bekerja di kursi kerjanya. Semenjak ia datang Claryta sama sekali tak melihat bossnya duduk di kursi kebesaranya, dan dia tak melihat Enzo memasuki ruang kerjanya, tapi Claryta sangat yakin jika lelaki itu berada di dalam karna tirai yang biasa menutup terbuka sempurna.

Claryta menatap jam di pergelangan tanganya, 15 menit lagi Enzo akan ada pertemuan dengan salah satu klient di luar. Claryta mulai berdiri dia harus mencari tahu ke dalam untuk memastikan bossnya ada atau tidak.

Claryta menekan handle pintu membuka secara pelan, kedua matanya mengedar untuk melihat keseluruh ruangan.
Claryta mengerutkan kening ketika melihat tubuh Enzo membujur di sofa dalam kantornya.
Enzo bukan orang yang akan berleha-leha di jam kerja seperti ini.

Claryta menutup pintu memberanikan diri mendekati si Boss yang tertidur terlentang dengan satu tagan berada di kepala dan tangan kiri berada di perut.

Claryta menekan lengan Enzo menggunakan jari telunjukn agar bossnya terbangun.

"Directur, bangun!, Directur"
Panggilan yang di lakukan beberapa kali tak membuat pria yang tertidur itu terbangun

Claryta menunduk, memperhatikan wajah Enzo seksama. Dalam keadaan tidur lelaki ini terlihat sangat tampan bahkan jauh lebih tampan karna tak bertingkah menyebalkan seperti saat membuka mata.

Claryta kembali mengangkat jari telunjuknya mengusap keringat yang menetes di dahi Enzo, dia sedikit berjengkit karna merasakan panas di ujung jarinya

Claryta memberanikan diri menaruh telapak tanganya, panas itulah yang dirasakan.

"Kau juga bisa sakit, aku fikir kau hanya bisa membuat sakit hati orang saja" gumam Claryta pelan dengan ledekanya. Tapi entah mengapa raut cemas tergambar jelas di wajahnya.

Ia pun mengambil ponsel untuk menghubungi Tony , tapi No lelaki itu tak aktif. Tak biasanya Tony mematikan ponsel dan hal itu membuat Claryta semakin bingung, dia ingin menghubungi seorang dokter, tapi Claryta tak bisa memanggil dokter sembarang karna pasti orang kaya seperti Enzo memiliki orang kepercayaan untuk merawatnya.

Claryta memutuskan menghubungi seorang OB untuk menyediakan apa yang di perlukan untuk meredakan panas sang Boss.

Tak berselang lama pintu diketuk dan Claryta membuka pintu, Betris sudah berdiri dengan seember air hangat dan kain lap serta obat penurun panas.

"Clatyta ini barang yang kau minta"
Betris menyerahkan baskom berisi air hangat pada Claryta.

"Terimakasih Betris, tapi bisa tolong ambilkan makanan yang sudah aku pesan, dia harus makan dulu sebelum minum obat"

"Kenapa kau tak memanggil dokter saja?"

"Aku tak tahu dokter pribadinya dan aku tak bisa memanggil dokter sembarangan"

"Baiklah, aku turun dan membawa kembali pesanan makananmu"

"Terimakasih Betris" ucap Clatyta tulus.
Betris mengangguk dan pergi meninggalkan tempatnya.

SEXY MAFIA ITALIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang