SMI Chapter 05 Resistenza

9.1K 427 25
                                    

Ost Calvin Harris ~ outside
.
.
Babank Enzo and Neng Claryta Up
.
.
Moga cerita ini tetap bikin kalian antusias sama saat baca MCB

Enjoy Reading.......
.
.
.

Sudah seminggu Claryta bekerja di Romano Ink milik Enzo, ia memang harus memiliki hati setebal baja untuk menghadapi lelaki yang dikenal bersikap dingin tapi sangat kekanak kanakan, menurutnya.

Claryta di sini bertugas sebagai sekretaris tapi dirinya juga harus merangkap sebagai seorang OB, dan sialnya ia tak bisa membantah lelaki otoriter itu.
Semua orang berkata Enzo adalah seorang yang dingin dan kejam, tapi selama seminggu bersama Bossnya, ia sama sekali tak mendapati sifat seperti itu, malah menurutnya si lelaki sang Big Boss memiliki sifat kekanak kanakan.

Contohnya saat ini, ia harus melakukan sesuatu yang bukan dari pekerjaanya, hanya untuk membuatnya tak betah dan keluar dari sini.

Sungguh sifat kekanak kanakan bukan?, dibalik sikap datar dan tenangya Claryta sangat yakin lelaki itu begitu terganggu dengan keberadaanya.

Tapi jangan panggil Claryta, kalau ia menyerah begitu saja. Karna ia juga bukan orang yang mudah ditumbangkan.

Claryta meletakkan sebuah cangkir di meja pantri dengan begitu keras, hingga kopi yang ada didalamnya tumpah mengotori meja tersebut.

Claryta memejamkan matanya sebentar, menahan segala emosi yang menguasai hati dan fikiranya.
Si Boss gilanya betul betul menggunakan kekuasaan untuk menekan dan membuat dirinya tak berdaya.

Sudah 5 kali Claryta harus bolak balik pergi ke pantry hanya karna sebuah kopi.

Padahal pekerjaan membuat kopi dilakukan oleh seorang OB yang khusus ditugaskan untuk Lelaki itu.
Karna yang Claryta dengar, Enzo seorang yang begitu rewel dengan minuman yang bernama kopi.

Sejak Enzo memberiya tugas, Claryta sudah menayakan takaran yang biasa lelaki itu minum, tapi ternyata kopi buatanya ditolak dengan berbagai alasan, kopinya terlalu pahit, terlalu banyak gula, terlalu pekat semua alasan tidak masuk akal, yang membuat Claryta semakin geram.

Claryta mendudukan tubuhnya di sebuah kursi yang tersedia disana,
Ia menunduk memberi pukulan pukulan kecil pada betisnya karna merasa kakinya terasa ingin lepas.
Dari pantry menuju kantor Enzo bukanlah tempat yang dekat, lantai bawah menuju lantai atas, bisa bayangkan berapa menit yang digunakan untuk sampai keatas,
sedangkan gedung ini memiliki 75 lantai.
Jika seperti ini, ingin sekali Claryta memindahkan pantry ini kelantai atas agar ia tak mati kelelahan seperti ini.

Seorang OB yang merasa kasihan pada Claryta mendatanginya.

"Apa Boss menolak kopi buatanmu lagi?." Clary mengangguk lemah.

Sang OB yang sudah memiliki umur setengah abat lebih, dengan wajah keriput dan rambut putih yang menghiasi kepalaya menatap Claryta dengan rasa iba, sebab dia tahu gadis ini, sangat diperlakukan tidak adil di tempat kerjanya. Bahkan hampir seluruh karyawan memandang jijik gadis yang berada didepanya.

Betris wanita tua yang sudah bekerja di Romano Ink hampir 20 tahun, mengambil cangkir kopi yang baru di bawa Claryta, membersihkan meja yang kotor karna tumpahan kopi.

SEXY MAFIA ITALIANOOnde histórias criam vida. Descubra agora