SMI Chapter 20 Latte In Scatola

7.9K 461 98
                                    

Ost: Chalie puth ~ Attention
...
..
.

Aku bahkan mencarimu seperti orang gila, dan ternyata kau berada sangat dekat denganku. Aku tak tahu apa tujuanmu, dan aku tak peduli. Aku akan merubah tujuan itu, hingga kau sendiri yang akan berlari dan berpihak padaku mio amor"

Kecupan lembut didaratkan Enzo di dahi Claryta, Ia bangkit berdiri kembali menuju kursinya. Entah mengapa hatinya terasa lepas, ia tak pernah merasa seperti ini, seolah kekosongan yang di rasakan telah terisi hingga tak ada lagi kegundahan di hati.

 Entah mengapa hatinya terasa lepas, ia tak pernah merasa seperti ini, seolah kekosongan yang di rasakan telah terisi hingga tak ada lagi kegundahan  di hati

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ruang meeting terlihat penuh, diisi oleh para staf termasuk sang pemimpin dan asistan. Seorang dari mereka berdiri di depan, menerangkan pembahasan meeting kali ini. Layar di belakangya sudah menyala menampilkan beberapa gambar diagram.

Padahal baru 30 menit meeting berjalan, tapi lelaki yang duduk di kursi kebesaranya sudah melihat jam di pergelangan tangan hampir lima
kali.

Dia merasa jam berjalan begitu lambat, memang kedua mata lelaki itu tertuju pada layar besar di depanya tapi fikiranya sudah tak ada di tempat.

Apa Claryta sudah bangun?

Pasti Claryta bingung jika dia tiba-tiba bangun di tempatnya. Claryta, Claryta. Ya, itulah isi fikiran seorang Enzo. Sejak semalam otaknya lelaki itu sudah tersita sepenuhnya oleh gadis itu hingga tak ada tempat untuk memikirkan hal lain termasuk meeting pagi ini.

Tony melirik sahabatnya yang terlihat gelisah di tempatnya, lelaki itu menendang kecil kaki Enzo agar fokus pada jalanya mitting.
Enzo hanya memandang Tony sekilas dan fikiranya kembali tertuju gadis kecilnya.

Sudah cukup.

Ia tak bisa konsentrasi sama sekali, ini harus di hentikkan, percuma ada disini ini jika dia sendiri tak bisa menangkap jalanya meeting.

"Berhenti" Suara berat itu menghentikan penjelasan lelaki yang ada di depan. Lelaki itu mulai gelisah karna di fikir Enzo menghetikanya sebab ia membuat kesalahan. Enzo tipikal boss yang cukup alot dia takkan menerima kesalahan walaupun sedikit saja.

" Kita akhiri rapat ini, dan lanjutkan besok pagi"

Walaupun merasa bingung tapi para bawahan hanya diam tak berani membantah keputusan sang boss.

Enzo berdiri meninggalkan para bawahanya yang sedang berkasak-kusuk mengenai dirinya.
Bahkan rapat belum ada separuh jalan tapi dirinya degan sesuka hati menghentikan rapat.

Tony bergegas mengikuti sahabatnya, dia sedikit berlari untuk menyamai langkahnya.

"Kenapa kau menghentikan rapat secara mendadak?"

"Tidak apa-apa, hanya ingin"

Jawaban sahabatnya sangat aneh, hanya ingin?, Enzo tak pernah main-main dengan pekerjaan. Ada apa sebenarnya?.
Enzo menekan tombol lift untuk sampai di tempatnya dan Tony mengekor di belakangya.

SEXY MAFIA ITALIANOWhere stories live. Discover now