SMI Chapter 56 Gioco Pazzo

4.7K 490 233
                                    


Playlist : Mood ~ 24kGolden

....

.

Babang Enjo hadir lagi. 
Enjoy reading.

......

Dua singa afrika terus mengitari tepian jeruji sambil menatap tubuh tak berdaya seorang pria.  Geraman turut terdengar terkadang si singa menguap memperlihatkan gigi tajam serta mengibaskan rambut tebal sekitar wajah. Jika dilihat dari kasat mata orang awam pemandangan itu sungguh mengerikan, dimana hewan buas itu seperti menanti sang mangsa terbangun dan siap dikoyak hidup-hidup.

Tapi tidak untuk dua pria yang menyaksikan di luar jeruji.  Alex dan Beny hanya menatap datar pada salah satu obyek, si bocah tengik. Menunggu Enzo sadar serta melihat sendiri kepanikan seorang pemimpin kartel yang ditakuti semua kalangan akan menjadi pemandangan indah untuknya.

  Inilah hukuman bagi orang-orang yang sudah berani menentangnnya serta bersikap sewenang wenang di tempatnya.  Alex bukan orang yang lunak meski pria itu berstatus kekasih putrinya, tapi jika sudah berani mengusiknya maka sifat iblisnya tentu akan muncul.

Tak berselang lama kerutan kecil muncul di dahi Enzo,  kedua mata itu perlahan terbuka   serta mengerjap beberapa kali.  Setelah hampir lima menit pingsan lelaki itu akhirnya tersadar.  Pertama kali yang dirasa adalah denyutan di kepala terasa menyakitkan. Menggeleng pelan untuk mengembalikan kesadaran.  Lelaki itu masih berdiam sebelum berusaha mendudukkan dirinya serta memegangi kening. 

Kini bukan hanya kepalanya yang terasa sakit hidungnya juga begitu nyeri, seketika ingatan sebelum kejadian terbesit membuat lelaki itu mengumpat dalam hati. Enzo masih sibuk dengan fikirannya tanpa tahu bahaya sekitar. Kedua singa itu semakin  berputar resah serta bersikap waspada.

Predator pemangsa daging itu menyorot tajam kearah Enzo dengan ringisan menunjukkan taring-taring runcing besar dan tajam siap untuk mencabik apapun termasuk tulang belulang.

Geraman dari si singa menyadarkan Enzo dari situasinya kini.  Untuk sesaat kedua bola matanya membulat sempurna. Kegilaan apa lagi ini? belum juga sadar sepenuhnya malah dihadapkan oleh dua hewan karnivora ini.

Sebisa mungkin Enzo bersikap tenang,  ia tak boleh panik atau menunjukkan gestur yang membuat hewan buas tersebut terancam. Sudut mata Enzo melirik kesebrang arah, mengumpat pelan ketika menyadari keberadaan dua manusia laknak yang sedang menyaksikan diluar jeruji.  Seolah tempatnya ini adalah area sirkus. 

Singa tersebut mengeluarkan suara raungan keras di depan Enzo,  membuat lelaki itu bergidik. Berbanding terbalik dengan gejolak dalam dirinya raut wajah Enzo terlihat tenang bahkan kekehan kecil keluar diselingi ringisan.  Hidungnya terasa nyeri,  ini akibat pukulan tadi dan mungkin mengakibatkan hidungnya patah.

Enzo pastikan setelah ini ia akan menuntut balas pada Beny sebab  membuat wajah tampannya terluka.

Pandangan Enzo kini beralih sepenuhnya pada Alex.  "Apa tidak ada permainan yang lebih menarik dari ini? " tanya Enzo memberi senyum tipis. 

Kedutan kecil muncul disudut bibir Alex,  ia akui pria ini begitu berani,  saat nyawanya sedang terancam justru malah bersikap menyebalkan.

"Kau yang memilihnya sendiri, bocah." 

Wajah Enzo berubah datar, jika tak ingat lelaki ini adalah ayah dari sang kekasih mungkin ia akan menendang wajah menyebalkan Alex. Ayolah ini adalah singa,  walaupun hewan tersebut sudah jinak, tapi insting predatornya tetap terkuat.  Ia tahu Alex hanya ingin bermain-main saja,  tapi siapa yang akan menduga hewan ini sungguh akan memangsanya. 

SEXY MAFIA ITALIANOWhere stories live. Discover now