SMI Chapter 36 Arresto

6.2K 386 48
                                    

Playlist : Anne Feat Jamez Arthur ~ Rewrite the Stars

Malam semua, semoga yang menjalankan ibadah puasa hari ini diberi kelancaran, ya?

Amieen.....

SMI UP gaeess....

So Enjoy Reading

......
...
.

"Ya, kencan ini memang luar biasa" jawab si wanita keras.

Keduanya berpelukan, berciuman singkat setelah itu saling merangkul untuk melanjutka perjalanan. Sesekali ciuman tetap dilakukan mereka.

"Bagaimana jika lain kali kita melakukanya lagi?" tanya si pria.

"Bukan ide yang buruk"


Roma, Itali 14.13 pm.


Genggaman di ponsel semakin mengerat seiring orang di sebrang menyampaikan kalimat-perkalimat.
Kursi kerja miliknya diputar agar sang sekretaris tak memperhatikan expresinya saat ini.

Di balik ketenangan yang diperlihatkan ada bara di dalamnya. Berita yang di dapat sungguh tak terduga. Ya, ia merasa di permainkan. Setelah panggilan terputus baruhlah dia meletakkan kepala pada sandaran kursi. Fikiranya berputar merangkai segala kemungkinan.

Kedua mata itu terbuka lebar ketika wajah satu orang hadir di sana. Siaaalll.... Kepala Enzo menggeleng pelan tertawa lirih mencoba menyangkal fikiran buruknya.

Kursi kembali di putar, iris coklat memandang tajam sang sekretaris yang sibuk dengan pekerjaanya. "Sebenarnya apa rencanamu, Amore?" gumamnya pelan terselip nada kecewa di dalamnya.

Narkoba yang akan di kirim ke China di sita oleh FBI. Keberangkatannya ke China telah terendus dan mereka menyergap ketika mobil sampai di pelabuhan.

Narkoba itu tidaklah sedikit dua truk kontainer tersita dan anak buahnya terancam hukuman mati. Semua rencana telah tersusun begitu rapi jika tak ada orang dalam yang membocorkan tidak mungkin mereka bisa mengendusnya.

Tubuh yang semula duduk kini berdiri dan sedikit membungkuk ketika pria berambut ikal berdiri di depan mejanya. Walau bertemu sekali Claryta masih bisa mengingat wajah tampan pria ini.

"Maaf, ada yang bisa saya bantu? "

"Apa Bossmu di dalam? "

"Ya, tapi beliau berpesan tidak ingin di ganggu."

"Terimakasih."

Setelah mengatakan hal tersebut sang tamu ingin menerobos masuk tanpa memperdulikan larangan Claryta.

"Tuan, maaf anda tidak boleh masuk ke dalam. " Claryta berlari menghalangi pintu lebih dulu.

"Apa kau melupakanku?" tanya sang tamu tersenyum tipis.

Claryta menggeleng pelan. " Anda sepupu Directur."

"Jika seperti itu kenapa kau menghentikanku? "

"Directur berpesan tidak ingin di ganggu."

"Hanya sebentar," ucapnya penuh permohonan.

"Maaf-" Claryta tetap menolak memberi jalan.

"Dan maaf karna aku memaksa." Jayden menyingkirkan tubuh Claryta, menerobos masuk ke dalam ruangan. Sontak, Claryta mengejar ke dalam dengan wajah panik.

SEXY MAFIA ITALIANOWhere stories live. Discover now