SMI Chapter 51 Volpe Spaventosa

3.9K 354 33
                                    

Playlist : Olivia Rodrigo ~ Happier

......

Babang Mafia Dataang...
...

So Enjoy Reading

........

Enzo adalah pria pertama yang bisa mendobrak hatinya, membuatnya peduli akan sebuah hubungan. Sejak awal harusnya ia memprediksi semua ini. Tidak ada yang namanya hubungan polisi dan penjahat akan berakhir baik.

Tangis Claryta semakin pecah, mengingat waktu pertama kali pertemuan mereka. Lelaki itu menyebalkan, tapi mampu mebuatnya terpesona. Kenangan itu semakin membuat dadanya nyeri, seperti beribu-beribu pisau menghujam jantungnya.

........
...

Gerbang besi mansion Enzo terbuka seeiring mobil bewarna biru itu keluar. Tak berselang lama satu mobil bewarna hitam mengikuti dari belakang. Karna kekacauan yang terjadi di hatinya membuat Claryta tak fokus pada jalan sampai tak menyadari ada sebuah mobil mengintai.

Ciiiitttttt...

Bunyi  ban yang bergesekan dengan aspal terdengar cukup nyaring karna laju kendaraanya diberhentikan paksa. Kepala Claryta sampai terantuk akibat insiden tersebut.

Ya, pengemudi mobil hitam memotong kendaraan Claryta dari depan hingga ia reflek menekan pedal rem kuat. 

Dua orang bertubuh tinggi dan besar keluar dari mobil mengetuk kaca agar Claryta menurunkannya.

Sikap waspada ditunjukkan Claryta,  untuk beberapa saat ia hanya diam, tak ingin gegabah dalam mengambil keputusan.  Meski  bisa menghadapi mereka, tapi bisa jadi ini jebakan.

Tokk....  Tokk... Tokk...

Ketukan kaca dari luar membuat Claryta terpaksa menurunkan kaca,  satu tangan sudah memegang pistol jika mereka berniat jahat.

"Nona Claryta?" tanya salah seoramg dari mereka memastikan.

"Ya," jawabnya singkat.

Kedua pria itu saling pandang lalu kembali fokus pada Claryta.  Sikap keduanya tak lepas dari pengamatan gadis cantik tersebut,  genggaman pistol semakin kuat seoalah jemari itu telah siap menekan pelatuk.

"Ikutlah kami, Nona!" perintah  salah satu dari mereka.

"Siapa yang menyuruh kalian?"

"Tuan Edgar ingin bertemu anda secara pribadi," jawab orang tersebut sopan.

Pegangan pistol sedikit longggar,  claryta cukup tersentak mendengar nama yang di sebut.  Apa yang ingin di bicarakan ayah Enzo? Apa dia sudah tau hubungannya dengan Enzo?  Otak Claryta seketika buntu,  ada perasaan tak tenang menggelayuti.  Walau hanya sekali bertemu, tapi pria paruh baya itu cukup mengintimidasi.

"Baiklah,  jalanlah dulu aku akan mengikuti kalian di belakang!"

"Kami yang akan mengikuti anda," tolak pengawal tersebut,  mereka tak ingin mengambil reseko jika Claryta kabur.

"Aku takkan kabur," saut Claryta sinis seolah bisa membaca fikiran mereka.

"Maaf, kami juga tak ingin mengambil resiko."

Hembusan keras dilayangkan Claryta, tanpa banyak kata menutup kaca lalu menjalankan mobil dengan kecepatan penuh membuat kedua pengawal itu kelabakan, berlari menuju mobil mereka yang sudah siap melaju.

SEXY MAFIA ITALIANOWhere stories live. Discover now