SMI Chapter 22 Innamorarsi

7.6K 437 84
                                    

Ost : Marron 5 ~ One More Nigh
...
..
.

Hai.. Para pembca setia SMI, gimana nih kabar kalian hari ini?

Semoga selalu sehat ya, supaya terus bisa pantengin SMI😁😁

Capa cih yang nunggu keuwun pasangan eneng sama babank?

...
..
.
So Enjoy Reading

.
.

Enzo menggeleng pelan, menepis fikiran yang tak jelas.
Siaalll.... Enzo mengumpat dan menggebrak meja dengan keras hingga meja tersebut bergetar dan menggoncang seluruh barang di atasnya.

Tangan kanan Enzo meraih benda pipih tak jauh darinya, menekan satu no setelah itu menempelkan benda tersebut di telinga kananya.

"Selidiki klien yang kita temui tadi, esok pagi laporan itu harus sampai di meja kerjaku" Panggilan dimatikan secara sepihak oleh Enzo.

Jika dugaanku benar, akan kubuat kau hancur Lucero.

07.15 Am Roma
.
.

Seorang gadis tengah berdiri di tepi trotoar, menunggu taxi yang akan membawanya menuju tempat kerja. Sesekali dia membenahi kacamata yang sedikit menurun. Hari ini Claryta bangun lebih awal sehingga dia sedikit santai dan tak terburu-buru mengejar taxy.

Jam masih menunjukkan pukul 07.15 waktu masih panjang, pikir gadis itu.
Selang beberapa saat taxy bewarna kuning berhenti di depanya dan tanpa banyak kata Claryta membuka pintu taxy. Baru separuh tubuhnya masuk Claryta mendengar suara teriakan yang begitu nyaring.

Tolong...... Copet...!

Suara itu terdengar bukan hanya sekali tapi beberapa kali.

"Ya ampunn..., pencopet itu tahu di jam berapa dia harus beraksi" bisik Claryta dalam hati

Jam seperti ini adalah jam sibuk bekerja, mereka terkadang memilih mengabaikan kejahatan yang terjadi di sekitar daripada harus terlambat dalam pekerjaanya.

"Mi dispiace signore, non credo di prendere il suo taxi"
(Maaf pak, sepertinya, saya tidak jadi menaiki taxy anda)

Setelah mengatakan hal tersebut Claryta langsung menutup pintu dan berlari ke sumber suara sambil melepas kacamata tebal yang di pakai. Claryta berhenti di samping seorang wanita tua yang sedang mengatur nafas karna pengejaranya. Wajah tuanya di basahahi oleh bulir keringat, wanita itu menunduk dengan kedua tangan memegang lutut dan nafas terengah.

"Nonna, ke mana larinya sang pencuri itu?"

"Arrivarci"
(ke sana) . Sang nenek menunjuk gang kecil tak jauh darinya.

Claryta langsung berlari sekuat tenaga menuju gang kecil yang di tunjuk sang nenek, dia berharap masih bisa mengejar si pencuri.

Tanpa Claryta sadari seorang telah mengikuti dirinya dari belakang, lelaki itu ikut turun dari mobil ketika Claryta turun dari taxy dan menghampiri wanita tua yang kecopetan. Ketika Claryta berlari memasuki gang lelaki itu memilih jalan lain yang terhubung oleh gang tersebut.

SEXY MAFIA ITALIANOWhere stories live. Discover now