Part 4. Tidak Peduli

33.9K 4.6K 420
                                    

Semenjak memasuki istana megah dan indah ini, semua orang menunduk hormat ke arah kami atau lebih tepatnya ke pria di sampingku.

"Dimana ini?" Tanyaku yang mulai kepo melihat istana ini sangat berbeda dengan istana Hanzel.

"Moon Light Pack, gadis kecil."

Moon Light Pack?

Bukannya itu pack terkuat di dunia immortal?

Bisa dibilang pemimpin Light Moon Pack itu King werewolf.

"Betul sekali. Aku adalah king kaum kita!"

Dasar gak sopan! Main baca pikiran anak orang aja! Kalau aku memikirkan ABS Johnny Orlando bagaimana?

"Berapa kali sudah kubilang?! Kamu tidak boleh memikirkan pria lain!!" Sentaknya kembali marah.

Dari tadi marah-marah terus nih orang. Semoga jantungan!

"Kamu nyumpahin matemu sendiri, gadis kecil?! Nanti kalau aku mati, kamu menjadi janda."

Nah kan. Sensi banget.

Dan apa tadi?

Janda?

"Dih, memangnya situ sudah menjadi suami saya?" Ledekku.

"Secepatnya."

Aku yang sudah lelah berdiri sedari tadi langsung berlari ke arah sofa dan tiduran di atas sana.

Ah, rebahan memang paling ter the best.

"Om, bukannya peduli ya.."

Darren menoleh ke arahku malas akibat di panggil om. Dasar gak sadar diri memang!

"Bukannya kalian makhluk menjijikkan ini hanya punya satu mate? Kenapa om malah mengatakan aku mate om? Om bohong ya? Kasian loh mate om yang asli, nanti dia nangis-nangis direject."

Hati lembut nan suci seorang Devi tidak tega membayangkan nasib mate orang ini, tapi kalau matenya makhluk menjijikkan juga sih bidi imit.

"Mateku kamu, Devi. Mungkin kamu ditakdirkan moongoddes punya 2 mate. Untungnya matemu yang satu itu bodoh, jadi aku bisa memilikimu seutuhnya. Setelah ini kita akan menikah."

Seketika terduduk dan mengebrak meja keras. "Aku tidak akan mau menikah dengan makhluk berbulu menjijikkan!!"

Darren tampak menatapku dengan tatapan sayu dan bersalah. "Semua ini salahku. Andai saja aku berusaha untuk mencari keberadaanmu sejak awal, maka kamu tidak akan merasakan penghinaan yang diberikan kaum kita--"

"Koreksi, kaum om! Aku gak termasuk ke dalam kaum menjijikkan ini. Aku punya derajat yang tinggi." Sela ku cepat.

Darren tiba-tiba menggendong dan mendudukkanku di atas pangkuannya. Menatapku dengan tatapan lembut yang mampu membuatku terpesona.

Siapa sih yang gak terpesona dengan tatapan lembut cogan? Muehehe.

"Tinggal lah di sisiku. Aku akan membuat semua orang yang menghinamu menyesal. Aku akan menunjukkan ke diri mereka bahwa dirimu yang sering mereka hina ini bisa menjadi pasangan tersayang Raja werewolf. Akan kubuat Hanzel yang mereject mu menyesal. Akan kulindungi kamu dari marabahaya apa pun. Akan aku jamin kamu hidup bahagia di sampingku. Apa pun yang kamu minta, akan aku penuhi."

Wah wah wah, tawaran yang menggiurkan. "Oke tapi gak boleh menunjukkan sisi hewan om kepadaku."

Terkesan kejam gak sih?

"Tidak bisa begitu. Serigalaku pasti akan sedih dan mengamuk jika ku tahan untuk bertemu denganmu." Sahutnya memelas.

"Ya, aku sih gak peduli, om. Intinya kalau om menunjukkan binatang menjijikkan itu dihadapan ku, aku tidak akan pernah mau datang ke sini lagi. Ingat! Aku benci serigala!!"

"Gadis kecil, dengar baik-baik. Yang salah itu mereka yang menghinamu tapi kenapa kamu malah menyimpan dendam ke orang tidak bersalah?"

"Karena pada dasarnya makhluk kalian sama."

"Kalau kamu lupa, kamu juga werewolf."

"Aku manusia."

Darren mengusap pipiku begitu lembut tapi segera ku tepis. "Saat terjadi penyatuan di antara kita, maka wolfku akan bangkit dan bisa berkomunikasi denganmu. Wolfmu memiliki kekuatan yang tak tertandingi dan langka, makanya kamu sendiri tidak bisa merasakan kekuatannya sekarang."

Lama-lama kesal juga membahas binatang menjijikkan itu. "Bodo amat ya, om. Aku gak peduli. Sekarang aku mau pulang!!"

Darren mencengkram daguku kuat sehingga membuatku sedikit meringis. "Rumahmu di sini!!" Tegasnya.

"Galak banget sih, om." Cibirku dan menepis tangannya kuat. Aku berdiri dengan cepat dari atas pangkuannya tanpa sempat ditahannya. "Om, om, lihat deh!! Ayamnya lagi naena." Tunjukku ke arah belakang Darren histeris.

Darren menoleh ke belakang dengan kerutan di keningnya, sementara aku segera kabur secepatnya.

"DEVII!! BERANINYA KAMU MEMBOHONGIKU!!!"

Teriakannya masih sempat kudengar sebelum pergi ke dunia manusia menggunakan sihir.

Kalau lari, percaya lah, aku tidak akan menang!!

"Cindy pasti sangat mengkhawatirkan gue. Atau jangan-jangan dia sedang menangis?" Cemasku seraya pergi ke kamar untuk memeriksanya.

Tatapanku menjadi datar seketika kala melihat Cindy tidur menggunakan piyama baru yang ku beli secara online beberapa hari lalu.

"Sepertinya enak banget ya Cin gak ada seorang Devi. Hebat. Gue salut sama lo." Sarkasku.

Menyesal sudah aku mengkhawatirkan Cindy yang malah enak-enakan tidur menggunakan pakaian baruku.

"CINDYY!! BANGUN LO!!" teriakku di telinganya sehingga dia terlonjak kaget dan menatapku linglung.

"Sudah pulang ya, Dev? Gimana pestanya? Menyenangkan?"

Aku mengguncang tubuhnya kesal. "MENYENANGKAN BAPAK LO!!! GUE HAMPIR AJA DICULIK DAN DIMAKAN OM OM TAPI LO MALAH ASIK-ASIKAN TIDUR MENGGUNAKAN PIYAMA BARU GUE!! CINDY SIALAN! GUE MARAH SAMA LO!!"

"Oh, marah ya? Ya udah. Lanjutin aja marahnya, gue mau bocan lagi." Cindy kembali tidur, menarik selimut menutupi tubuhnya, dan membelakangi ku.

Aku yang sudah terlampau geram dengannya segera menyihirnya menjadi kuntilanak. "Karena Lo udah mengenakan pakaian baru gue tanpa izin, sekarang giliran gue membalas Lo!" Seringaiku.

Aku tahu dia berusaha mematahkan sihirku, tapi dia tidak berhasil sama sekali karena kemampuannya masih berada di bawahku.

"Ampun, Depii!! Cindy ngaku salah. Jangan kutuk Cindy!! Kembalikan wajah cantik dan tubuh sexy menggoda Cindy!!" Melasnya.

Aku jadi terbahak melihat wajah menyeramkan yang sedang memelas di ubah ke bentuk semula.

"Gak. Malam ini Lo gue hukum jadi hantu. Sana gih gentayangan di rumah orang lain. Nikmatin aja wujud hantu lo, itung-itung latihan jadi hantu." Sinisku.

"Gak mau!! Kembaliin wajah cantik gue!!" Jeritnya histeris. Mampu membuat bulu kudukku merinding.

"Cin, Lo udah cocok jadi miss Kun, sana pergi! Kutukannya akan selesai pada jam 5 pagi. Maka dari itu, nikmati lah peran baru Lo sepuasnya."

"Karena Lo udah mengubah gue jadi mbak Kunti, maka korban gue adalah Lo." Seringainya dengan wajah yang semakin menyeramkan.

"Devi,, temani aku bermain malam ini " Darah mulai bercucuran dari kulit wajahnya. Bola matanya memutih seluruhnya. Kulit wajahnya mulai mengelupas.

"OPPA EUNWOO, TOLONG ISTRI SAHMU!!! AAAAAA!! JANGAN DEKATIN ISTRI SAH EUNWOO HANTU JELEK!!!"

Seringaian menyeramkan Cindy semakin menjadi. Udah cocok banget jadi hantu. Nanti setelah mati, dia pasti udah profesional!

"DEVII!!" Panggilnya lagi dengan nada menyeramkan yang mampu membuat bulu kudukku semakin berdiri.

Sial, aku yang mengubahnya menjadi hantu, kenapa malah aku sendiri yang ketakutan?

Ini kah yang dinamakan dengan senjata makan tuan??

-Tbc-

Seketika ganti genre ke horor🤣🤣🤣🤣

Terimakasih banyak buat kalian yang voment🙈

Queen Of WerewolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang