Part 29. Kekalutan Darren

15.2K 2.3K 259
                                    

Jgn lupa vote dlu sblum baca dan komen setelahnya*-*

____

Darren merasa perasaannya tidak tenang. Resah dan gelisah selalu dirasakannya selama dua hari belakangan ini.

Ia merasa ada sesuatu yang buruk terjadi pada Devi tapi dia berusaha menahan niatnya untuk pergi ke Kerajaan Arthur mengingat Arthur raja dunia immortal dan keamanan di sana tentu tidak main-main.

Tetapi, pikiran positifnya hilang seketika kala Devi tak kunjung pulang sampai sore. Padahal ini batas waktu gadis itu nginap di sana.

Dengan terburu-buru Darren pergi ke kerajaan Arthur untuk menjemput Devi. Dia sudah tidak tahan lagi dengan pemikiran negatifnya.

Kala sampai di gerbang istana Arthur, para pengawal membukakan pintu untuknya karena mereka sudah mengenal siapa Darren.

Darren berjalan dengan langkah besarnya supaya bisa cepat bertemu matenya.

Di tengah-tengah perjalanannya menemui Devi, dia melihat seorang pelayan perempuan yang tampak sedih dan lelah. Pelayan itu tak lain adalah Reina.

"Hei, kau! Apa kau tahu dimana Raja Arthur?!" Tanyanya langsung dengan nada dingin sehingga membuat Reina tersentak kaget.

"Ada kepentingan apa mencari yang mulia, Alpha?"

Darren mendengus kesal. "Cepat katakan dimana rajamu sekarang! Ini sangat penting!!"

Reina menghela nafas. "Yang Mulia sedang di kamar. Tunggu sebentar, alpha. Saya akan memanggilkan yang mulia untuk Anda."

"Ya."

Darren menunggu dengan tidak sabaran. Sebenarnya bisa saja dia mencari Devi langsung tapi dia tidak ingin bersikap tidak sopan di dalam kerajaan pemimpinnya.

Namun karena terlampau tidak sabaran, Darren mengikuti setiap langkah Reina langsung dan menunggu di luar ruangan dengan gelisah.

Darren mengalihkan pandangannya ke Reina yang baru saja keluar dari ruangan sementara perempuan itu tampak terkejut.

"Dimana dia?!" Tanya Darren tidak sabaran.

"Untuk saat ini Raja Arthur tidak ingin diganggu, alpha. Dia ingin fokus merawat matenya." Jelas Reina.

Darren menggeram marah. Tidak peduli lagi dengan sopan santun pada pemimpinnya.  Yang dia inginkan sekarang hanya lah matenya. "Apa kau tahu dimana mateku?! Sebelumnya dia izin untuk tinggal di sini padaku selama sehari tapi dia tidak kunjung pulang ke packku."

"Saya tidak tahu, alpha."

Darren menggeleng tidak percaya. "Pasti raja mu tahu dimana dia sekarang. RAJA ARTHUR! KELUAR LAH!! DIMANA KAU SEMBUNYIKAN MATEKU?!"

Selang beberapa detik Reina pergi, Arthur keluar dari kamar dengan wajah tidak bersahabat tapi Darren sama sekali tidak peduli akan hal itu. "Kenapa kau membuat keributan di sini?!" Marah pria itu.

"Mateku belum pulang semenjak izin mengunjungi Ratu Lily. Dimana mateku sekarang?" Tanya Darren langsung.

Arthur melotot kaget. "Dia ikut di culik oleh wanita sialan itu!"

"Dimana mateku sekarang? Dia tidak kenapa-napa 'kan?" Tanya Darren kaget setengah mati. Jantungnya terasa berhenti berdetak sebentar mendengar matenya diculik. Ia takut matenya kenapa-napa.

"Tunggu sebentar di sini." Arthur menghilang dalam sekejap mata dari hadapan Darren. Pria itu sungguh tidak mengerti dengan tingkah semena-mena Arthur. Dan lagi-lagi Darren di buat menunggu.

Queen Of WerewolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang