Part 20. Si Om Cemburu

18K 2.6K 193
                                    

Follow yok firza532

_______

"DEVII!!"

Mendengar namaku dipanggil dengan keras sontak membuatku menoleh ke belakang.

Terlihat lah Bryan yang menghampiriku dengan langkah besarnya.

Ada apa gerangan sang cogan menghampiri Devi yang syantik ini?

"Huft, akhirnya kamu mendengar panggilanku."

"Memangnya sudah memanggilku sejak tadi?" Heranku.

Perasaan tadi dia tidak memanggilku deh.

"Iya."

"Maaf, tadi aku memikirkan tentang sesuatu."

"Tentang apa?"

Kepo banget!!

Untung cogan!!

"Memberi pelajaran terhadap seseorang yang sudah berani merebut milikku." Kekehku.

"Buat saja semua orang tahu dia merebut milikmu supaya semuanya tahu bahwa dia seorang pencuri."

"Wah, usulan yang sangat bagus."

Sepertinya menarik juga membuat semua orang tentang 'dia' yang merebut sesuatu dariku.

"Btw, kenapa belakangan ini aku tidak melihatmu? Apakah kamu merasa tertekan dengan pertanyaanku hari itu? Kalau iya, aku sungguh minta maaf dan lupakan saja pertanyaanku hari itu. Seharusnya aku tahu bahwa aku terlalu tergesa-gesa dalam mengungkapkannya dan hanya membuatmu terganggu."

Bryan menatapku dengan tatapan bersalahnya. Jadi gak tega lihat salah satu coganku seperti itu.

"Aku sama sekali tidak terganggu kok. Hanya saja aku tidak bisa menerima pernyataanmu." Jawabku terus terang.

Berharap dalam ketidakpastian itu menyakitkan tahu. Makanya aku tidak ingin membuat Bryan merasakan hal itu.

Biar lah kehilangan satu cogan daripada membuatnya berharap terus.

"Kenapa? Kamu sudah punya pacar?"

"Gak. Bahkan aku belum pernah punya pacar sebelumnya."

Benar loh. Aku tidak punya pacar sebelumnya karena tidak suka dikekang. Maunya menikmati cogan tanpa larangan siapa pun.

"Benarkah?" Tanyanya berbinar.

"Iya."

"Kenapa? Padahal kamu cantik, manis, dan menarik."

Haha, aku tahu kalau aku itu cantik, manis, menarik, plus imut. Tidak heran jika banyak kaum Adam yang menyukaiku.

"Pengen fokus sekolah aja. Aku gak mau menangis-nangis seperti gadis lain kalau mengalami patah hati."

Gak mungkin 'kan aku menjawab, "Aku ingin menikmati waktu bersama para cogan tanpa gangguan pacar."

"Kalau kamu mempertimbangkan ku sebagai pacar pertamamu, aku janji tidak akan membuatmu menangis."

Halah, bullshit.

Palingan nanti juga menyakiti.

Awalnya doang yang manis.

"Gak minat pacaran. Bagaimana kalau kita menjadi teman baik saja?"

Bryan tersenyum meski raut wajahnya terlihat kecewa. Siapa sih yang gak akan kecewa ditolak seseorang. Apalagi seseorangnya itu DEVI!

"Tentu saja. Aku akan menjadi teman terbaik untukmu." Nada bicaranya pun terdengar kecewa meski berusaha ditutup-tutupi.

Sangat sangat wajar jika dia kecewa tidak bisa berpacaran dengan Devi yang sempurna ini. Memiliki seorang Devi sama saja dengan memiliki dunia dan seisinya.

Queen Of WerewolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang