Part 27. Sisi Lain Devi

15.6K 2.3K 112
                                    

Aku kasih Double up nih buat kalian yg ngebet lanjut😆

Hayuk spam komen sebanyak-banyaknya //gak marah kok aku. Malah seneng-,-

Eitsss,, vote dulu sebelum baca

______

Sepulang sekolah Devi membeli donat untuk Lily. Ia berniat untuk menginap di kerajaan Lily lagi karena bosan di dalam kerajaan lantaran omega di sana selalu menatapnya dengan tatapan merendahkan saat Darren tidak ada. Apalagi sekarang ini Darren sering tidak berada di kerajaan.

Namun, kali ini dia menginap di sana atas izin Darren. Dia tidak pergi sembunyi-sembunyi lagi. Dia akan menginap di sana selama beberapa hari dengan alasan merindukan Lily.

Akan tetapi, niatnya untuk pergi ke kerajaan Lily tidak semulus itu karena mobilnya dihadang oleh Putri dan dua orang pria bertubuh kekar.

Terpaksa Devi keluar dari mobil dengan perasaan dongkol yang tak terkira. "Kenapa Lo menghalangi jalan gue, sialan?!" Semprotnya langsung.

Putri tersenyum miring. "PEGANGI DIA!!"

Dan dalam sekejap mata, kedua tangan Devi sudah dipegang oleh kedua pengawal Putri.

Devi mendelik tidak percaya. "Lepasin gue!!!" Berusaha menarik tangannya tapi kedua pengawal itu seperti kepiting. Mereka memegang kuat kedua tangannya.

"Hari ini Lo gak akan selamat. Hari ini Lo akan mati mengenaskan di tangan gue." Putri tertawa kencang. Seperti tawa Mak lampir di mata Devi.

"Ada masalah apa sih Lo sama gue?" Tanya Devi malas melihat ambisi membunuh yang kuat di mata Putri.

"Masalah apa Lo bilang?!" Putri berjalan mendekat dan mencengkram dagu Devi kuat. "Karena Lo, sahabat gue ditahan Kak Darren. Karena Lo, gue diabaikan Kak Dareen. Karena Lo, gue diabaikan anak-anak kelas. Semua karena Lo!! Hidup gue hancur karena Lo!!!"

Devi memutar bola mata kesal. "Segitu irinya ya Lo sama gue. Lagian siapa yang mau sama Lo kalau sifat Lo seperti itu. Dasar gak sadar diri!!" Umpatnya.

Putri menampar pipi Devi kuat hingga wajah Devi terasa panas.

Devi yang tak terima memberontak dan mempelintir kedua tangan pengawal Putri secara bersamaan.

Keduanya menjerit kesakitan dan bersimpuh di tanah akibat ulah Devi.

Sekilas Putri menatap tidak percaya pada Devi sebelum tatapan itu kembali merendahkan.

"Hanya segitu kemampuan Lo? Cih, jangan harap lo akan selamat hari ini dari gue."

Devi mengibaskan rambutnya songong. "Terbalik. Yang bilang gitu harusnya gue." Gadis cantik itu menampar balik pipi Putri dengan kuat. Saking kuatnya sudut bibir Putri berdarah olehnya.

Putri mengusap darah di sudut bibirnya kasar. "GUE AKAN MEMBUNUH LO SIALAN!!!"

Devi menghindar dengan cepat ketika Putri hendak menusuk perutnya dengan pisau.

"Karena Lo yang memulai, maka gue akan meladeni dengan baik," kata Devi sinis sambil mengeluarkan pisaunya.

"Serang dia bersama-sama!!" Perintah Putri pada dua pengawalnya.

Pengawal Putri mengangguk patuh dan menyerang Devi bertubi-tubi namun Devi dapat menghindar dengan baik sedangkan Putri menikmati tontonan itu. Dia sangat yakin Devi akan kalah di tangan kedua pengawalnya karena pengawalnya itu adalah pengawal yang paling hebat di packnya.

Akan tetapi, ekspetasi tidak sesuai dengan realita. Kedua pengawalnya mati mengenaskan di tangan Devi.

Tiba-tiba Putri merasa ngeri melihat bagaimana cara Devi membunuh. Seperti psikopat.

"Sekarang tidak akan ada lagi yang menganggu gue untuk mencabut nyawa Lo."

Senyuman menyeramkan Devi semakin membuat Putri berpikiran buruk terhadap Devi.

Perasaan ngeri dan takut bercampur satu tapi dia tidak menunjukkannya. Dia berusaha melawan ketakutannya dan maju melawan Devi.

"Gue yang akan mencabut nyawa Lo hari ini dan setelah itu Kak Darren menjadi milik gue!" Sentaknya dan hendak menusukkan pisaunya ke tubuh Devi tapi gadis cantik itu menghindar dalam sekejap mata.

"Lo gak akan bisa melawan gue, bitch." Bisiknya penuh intimidasi di telinga Putri.

Putri hendak melayangkan pisaunya ke arah Devi tapi Devi berpindah tempat secara cepat.

"Kenapa bisa? Kenapa Lo bisa berpindah tempat dengan cepat? Kenapa Lo bisa teleportasi?" Putri bertanya tidak percaya.

Devi tersenyum sinis. "Kenapa? Lo takut? Lo mau menyerah? Ckck, sayangnya gue udah gak akan berbelas kasihan lagi ke Lo. Gue akan membuat Lo cepat meninggalkan dunia ini. Gue akan membuat Lo merasakan kematian lebih baik."

Putri mengenyahkan firasat buruknya dan menyerang Devi lagi tapi belum sampai ujung pisaunya menyentuh permukaan kulit Devi, gerakannya terhenti begitu saja.

Tubuhnya terasa kaku dan tidak bisa digerakkan sama sekali. Bahkan untuk sekedar berbicara saja dia tidak sanggup.

"Lo gak akan bisa melawan sihir gue." Bisik Devi dan membuat Putri terikat di batang pohon besar. Itu semua dilakukannya dengan sihir.

Putri berusaha memberontak tetapi tidak bisa. Tubuhnya seperti tidak ada tenaga.

"Percuma Lo berontak, bitch. Lebih baik Lo memakai tenaga Lo untuk permainan kita nanti."

Senyuman manis Devi tersungging sambil mengelus pisau perak yang dipegangnya.

Devi menjetikkan jarinya hingga semua beban yang terasa di tenggorokan Putri hilang.

"LEPASIN GUE, SIALAN!!"

Devi tersenyum manis sambil terus berjalan mendekat dengan aura penuh intimidasi. "Kita bermain dulu baru akan gue lepasin hehe."

Putri berjengkit kaget melihat tingkah Devi yang seperti seorang psikopat.

Dia benar-benar merasa menghadapi Devi yang berbeda.

"Gue kasih tahu satu hal yang paling menarik dari gue deh sebelum Lo mati..." Devi menunduk dan membisikkan sesuatu ke telinga Putri. "Gue suka membunuh dengan kejam. Gue suka mendengar jeritan kesakitan seseorang. Gue suka rasa sakit di tubuh gue. Gue suka make up. Dan gue suka melihat orang menangis penuh keputus asaan."

Tubuh Putri menegang kaku lantaran ucapan Devi memang sangat serius.

Devi kembali berdiri tegak dan tersenyum manis ke arah Putri yang terlihat ketakutan.

"Selama ini gue bersembunyi di balik sifat gue yang ceria, absurd, dan pecinta cogan supaya tidak ada orang yang menyadari kejanggalan dari gue. Bagaimana, bitch? Lo pasti kaget kan? Lo merasa beruntung gak mengetahui rahasia besar seorang Devi?"

Devi memainkan pisau di tangannya sebelum menggoreskan pisaunya itu ke wajah Putri yang membuatnya muak selama ini.

Sudah dari dulu dia ingin menggores wajah Putri dengan pisau dan mengacak-acaknya hingga tidak berbentuk lagi.

Sekarang kesempatan itu ada datang dan tentu saja dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu.

Dia akan membuat seseorang menjerit kenikmatan lagi dengan pisaunya setelah sekian lama.

-Tbc-

Ini nih sifat Devi yang tersembunyi.

Gak nyangka kan? Hoho.

Untuk nasibnya wktu menyelamatkan Lily sabar dulu, belum sampe ke sana di crta ni😂

Eh, mampir ke cerita yg baru ku publish ulang dung.. judulnya "Become A Psychopath's Wife"

Tenang.  Bakal di up sampe tamat kok✨

6/2/21

Queen Of WerewolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang