~Memberi tahu~

54.6K 6.4K 179
                                    

-Ajarilah ilmu pada orang yang buta aksara tapi jangan pernah ajari orang yang malas.- By Kzdh_14

Jangan lupa vote yah biar aku tambah semangat nulis ceritanya⭐

Happy reading_^

Keesokan harinya Aurel telah bangun dari tidur untuk berangkat ke sekolah karena hari ini adalah hari senin jadi ia bangun lebih awal.Tiba-tiba Sakura muncul di kamar Aurel lalu bertanya pada Aurel.

"Rel, gimana lo bisa kan kasih tau Abadi kalau gw udah meninggal?"tanya Sakura.

"Ehh buset gw kaget anakkonda!"ucap Aurel kesal.

"Hehe maaf" Ujar sakura.

"Iya iya nanti gw usahain yah do'ain aja adek lo tuh kagak ngejauh dari gw" ujar aurel.

"Iya rel gw pasti do'ain kok, tapi lo juga usaha yah rel"ujar sakura.

"Iye gw usahain udh sono gw mau mandi terus sekolah" Ujar aurel sambil pergi ke kamar mandi.

Setelah menyelesaikan ritual mandinya aurel memakai seragamnya dan pergi ke dapur untuk sarapan.

"Pagi semua im coming untuk sarapan"ujar aurel pada bundanya karena Ayah nya tidak ada ia pun terkejut.

"Bun ayah mana kok engga ikut sarapan?" Tanya aurel.

"Ayah dipindahkan kerjanya ke Tanjung Pinang bulan depan baru pulang,"jawab Sinta.

"Yah kok engga bilang ke Aurel dulu sih"ucapnya kesal.

"Engga sempet Rel, itu buru buru ayah kamu jadi harap kamu maklumin yah" ujar Sinta sambil mengelus kepala anaknya itu.

"Emm iya lah bun"ujar aurel sambil memakan roti selai kacang favoritnya yg dibuatkan oleh bundanya.

"Selesai ,aurel pergi kesekolah yah bun udah aku habisin kok sarapannya"ujar aurel sambil mencium punggung tangan bundanya dan pergi ke garasi untuk memakai motor kesayangannya.

"Iya hati hati yah rel jangan ngebut" ujar Sinta.

"Iya bunn" Ujar aurel sambil pergi ke garasi.

Bremmm🛵

Sampai disekolah dan mereka melakukan upacara bendera seperti biasanya. Selesai upacara aurel dan dinda pergi ke kelas nya.

"Huhh akhirnya selesai juga capek gw" ujar Dinda.

"Tumben lo juga capek din?"tanya aurel soalnya biasanya ia yang ngomong begitu bukan dinda.

"Ya gapapa lah, gw kan emang capek," Ujar dinda.

Dan hanya dibalas anggukan saja oleh Aurel.

Aurel terkejut dengan kedatangan Abadi dan ingat dengan perkataan Sakura, ia ingin menghampiri Abadi tetapi tidak jadi karena ia sedang bersama dengan Rio sang ketua kelas.

"Nanti pas istirahat aja deh,"ucap Aurel.

Selesai pelajaran dan bel pun berbunyi menandakan waktu istirahat telah tiba, semua murid di kelas ke kantin kecuali Aurel, Abadi dan juga Dinda. Aurel menghampiri Abadi lalu menarik ia keluar.

"Ikut gw!"perintah Aurel.

"Gak ngapain?!"ujar Abadi sambil menghentakkan tangan nya agar terlepas dari cekatan tangan Aurel, tetapi tangan Abadi di tarik lagi oleh Aurel dan di bawa ke tempat yang sepi.

"Apaan sih lo?"tanya Abadi kesal.

"Gw mau ngomong sesuatu sama lo"jawab Aurel.

"Ngomong apaan?"tanya Abadi.

"Ini tentang kakak lo yang hilang satu tahun lalu"jawab aurel.

"Lo tau dari mana kakak gw hilang satu tahun lalu?"tanya Abadi terkejut.

"Kakak lo yang ngasih tau ke gw"jawab aurel.

"Hah jadi kak sakura kenal sama lo terus dia sekarang di mana?"tanya Abadi.

"Emm... dia udah meninggal,"beritahu Aurel pelan.

"E-engga lo pasti boong kan, masa dia kasih tau lo kalo dia udah meninggal sedangkan dia juga udah meninggal"ucap Abadi tidak percaya.

"G-gw itu punya keistimewaan, gw anak indigo"ujar Aurel pada Abadi.

"E-engga lo pasti boong engga kak sakura e-engga mungkin meninggal"ujar  Abadi sedih.

"Elo harus nerima kenyataan, Di. Supaya Sakura juga tenang disana,"ujar Aurel sambil menepuk pundak Abadi mencoba menenangkannya.

Abadi menahan air matanya karena takut Aurel akan mengejek nya. Padahal Aurel tidak akan mengejek Abadi pada situasi seperti ini.

"Iya gw percaya, makasih udah mau ngasih tau gw,"ucap Abadi lalu pergi dari situ.

"Hmm belum juga gw jawab sama sama udah pergi aja tuh orang,"ujar Aurel lalu pergi dari sana untuk menghampiri Dinda di kelas.

TBC

Sampai sini dulu yah tunggu chapter selanjutnya jangan lupa tinggalkan jejak🐳

follow and vote🤗

Indigo Bobrok [SUDAH TERBIT]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt