~Kuyang yang terzolimi~

31.6K 4.2K 701
                                    

Udah vote belum? Kalau udah lanjut baca, kalo belum vote dulu.

-Kehilangan mengajarkan kita untuk menjaga apa yang telah kita miliki, tetapi sayangnya itu hanya sementara. Karena sesungguhnya semua orang akan mengalami kehilangan, entah itu orang yang dia sayang atau barang berharga.-by Kzdh_14

Happy Reading_^

Aurel lalu pergi menemui Ayahnya. Dilihatnya Hendra yang terlihat sangat prustasi.

"Ayah! buku Kakek ada 'kan?"tanya Aurel.

"A-ada, buat apa Rel?"tanya Hendra balik.

"Dimana?"tanya Aurel lagi.

"Di kamar Kakek,"jawab Hendra.

Aurel menganggukkan kepalanya lalu pergi ke kamar Kakek Johan. Sampai dikamar, ia mencari buku itu. Di kamar  terdapat beberapa makhluk halus yang mempunyai bau yang berbeda-beda. Ada yang berbau melati, busuk dan hanyir. Bau itu membuat Aurel tidak fokus mencari buku.

"Woi! Mandi nyapa, bau tau!"seru Aurel yang membuat para hantu dan Ayahnya terkejut.

"Astaghfirullah Rel! Ayah udah mandi,"jawab Hendra.

"Eh, bukan Ayah. Aurel lagi ngomelin para hantu yang males mandi,"ucap Aurel sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Hendra hanya mengangguk lalu kembali mencari buku. Aurel lalu menatap para hantu dengan tatapan tajam. Para hantu yang merasa akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan lalu menghilang entah kemana.

Setelah lima belas menit mencari akhirnya mereka menemukan buku itu. Keanehan mulai muncul ketika tulisan dibuku itu lenyap.

"Liburan kemana ini tulisan. Kok gak ada,"ucap Aurel sambil membolak-balikan lembaran buku itu.

Hendra hanya menggelengkan kepalanya, melihat kelakuan putrinya itu.

"Gimana ini Rel?"tanya Hendra.

"Gak tau Yah. Hiks hiks Aurel bakal punya Ibu Tiri,"ucap Aurel asal asalan.

"Hus, sebarangan. Mending kita cari cara yang lain,"ucap Hendra.

Aurel menundukkan kepalanya lalu munculah sebuah ide. Ia lalu berlari pergi ke kamarnya diikuti oleh Hendra.

"Ini nih, cermin kurang asem,"ucap Aurel lalu membalikkan cermin itu. Bagian atas ke bawah, bagian bawah keatas.

"Pusing-pusing lo pada. Dunia kalian bakal kebalik,"ucap Aurel sambil tertawa.

"Terus Bunda kamu juga ikut kebalik Rel?"tanya Hendra.

"Oh iya! Bunda!"seru Aurel yang baru ingat pada Bundanya yang hilang.

Hendra menjambak rambutnya penuh frustasi. Melihat Ayahnya yang seperti itu, Aurel lalu menendang kaca itu hingga pecah sambil membaca takbir.

Terdengar suara teriakan yang memecah gendang telinga. Setelah lima menit, suara itu akhirnya lenyap.

"Loh kok Bunda engga keluar juga,"ucap Aurel.

Indigo Bobrok [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now