~Misi menyadarkan Aurel~

33.7K 4.1K 853
                                    

Hai absen dulu yuk, dari Kota mana aja?
siapa tau ada yang satu Kota🌻

-Jangan tunggu hari esok untuk memulai sesuatu, lakukanlah hari ini agar kamu tidak menyesal dikemudian hari.- By Kzdh_14

Follow instagram: Kzdh_

Jangan lupa vote sebelum baca biar semangat nulis ceritanya⭐

Happy Reading_^

Saat Sinta sedang asik berpikir Dinda datang lalu menghampiri Aurel dan dirinya.

"Kalau masuk ke rumah orang itu permisi dulu,"ucap Aurel sambil menyuapkan nasi ke mulutnya.

Tanpa menghiraukan Aurel, Dinda lalu menghampiri Sinta yang sedang mencuci piring.

"Tan, Aurel kenapa?"tanya Dinda yang heran dengan perubahan sikap Aurel.

"Gak tau Tante juga Din. Dia tiba-tiba kek gitu,"jawab Sinta.

"Jangan jangan kerasukan arwah,"ucap Dinda.

"Gaboleh gitu Dinda, jangan nuduh arwah dulu. Nanti ternyata setan yang merasuki Aurel gimana?"ucap Sinta.

"Iya juga Tan. Gimana kalo kita panggil Pak Ustadz aja,"ucap Dinda.

"Boleh juga, ayo!"ajak Sinta sambil menarik tangan Dinda.

Aurel tidak menghiraukan Sinta dan Dinda yang pergi, ia malah pergi ke ruang keluarga untuk menonton TV.
Beberapa jam kemudian datanglah Sinta dan Dinda tak lupa mereka membawa Pak Ustadz yang bernama Hanif itu.

"Ini sebenarnya siapa yang kerasukan Buk?"tanya Ustadz Hanif.

"Itu Pak, anak saya Aurel yang kerasukan,"jawab Sinta sambil menunjuk ke arah Aurel yang sedang tertidur disofa.

Tanpa pikir panjang Ustadz Hanif segera membaca doa doa, tetapi tidak ada reaksi dari Aurel. Aurel malah tidur sambil mengorok sekarang.

"Astaghfirullah setannya kuat banget yah Pak Ustadz?"tanya Dinda.

"Bukan, Aurel tidak kerasukan. Kalo gitu saya pergi dulu yah Buk, sebentar lagi waktunya sholat ashar soalnya,"ucap Ustadz Hanif lalu pergi.

"Kalo engga kerasukan, terus Aurel kenapa?"tanya Dinda lagi.

"Tante juga gak tau Din,"jawab Sinta.

Allahuakbar Allahuakbar, suara azan berkumandang.

Aurel terbangun dari tidurnya karena mendengar suara azan. Ia heran melihat Sinta dan juga Dinda yang sedang melihat ke arahnya.

"Ngapain ngelihatin saya?"tanya Aurel.

"E-engga kok,"jawab Dinda kikuk.

"Udah ashar, ayo sholat,"ajak Aurel pada mereka.

Mereka berdua Hanya mengangguk lalu pergi untuk berwudhu. Selesai sholat mereka lalu nonton TV bersama.

"Tan, Dinda pulang dulu yah udah sore soalnya,"ucapnya lalu menyalami Sinta.

"Hati hati yah, Din,"ucap Sinta.

"Iya Tante,"jawab Dinda lalu pergi.

Suasana yang tadinya canggung, sekarang malah semakin canggung. Entah mengapa Aurel sedari tadi tidak berbicara seperti biasanya. Sinta juga tidak berani berbicara karena perubahan sikap Aurel. Tidak terasa waktu berlalu dengan cepatnya, matahari sudah tenggelam dan bulan yang sudah muncul berganti menyinari bumi.

Indigo Bobrok [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now