Bab 16

193 10 0
                                    

Pukul 13.30 waktunya untuk makan siang.

"Ayo kita ke Aula," kata Dela.

"Ngapain?" Tanya Kirana.

"Makan,"

Kirana membuka jadwal dan benar.

"Yaudah yuk," Kirana bangun dari rebahan.

"Padahal gua buat mau tidur, kan lumayan Ampe jam tiga," katanya lagi.

"Emang lu engga laper?"

Mereka beranjak dari ruangan itu

"Engga begitu si, makan burger tadi bikin kenyang," kata Kirana.

"Perut lu perut ikan cupang kali ya? Makan dikit gitu aja kenyang," sahut Dela.

"Perut lu aja itu yang bolong, kayak karung bolong," ledek Kirana.

Sesampainya disana mereka masuk ke ruang aula, mengantri dengan rapih

"Makan lu banyak juga," Kirana membandingkan porsinya dengan Dela.

"Laper gua," Dela menghadiahi cengiran.

"Ck,ck,ck," Kirana menggeleng.

Setelah itu mereka mencari tempat untuk makan.

---

"Dela, Kirana, sini," panggil Nadia.

Nadia itu teman satu grup saat MOS.

Kedua wanita itu menghampiri dan duduk di dekat nya.

"Lu dikamar berapa?" Tanya Kirana.

"1035, lu?"

"1033," jawab Nadia.

Dela dan Kirana mulai menyuap.

"Tadi lu naik apa dah? Ko gua engga liat di bus?" Tanya Nadia.

"Tadi gua Ama Dela naik mobil ka Adrian, di bus kan tadi penuh banget," jawab Kirana.

Nadia mengangguk lalu menyuap ke mulutnya.

---

Pukul 14.55

Kirana dan Dela sudah cuci muka dan wajahnya terlihat lebih fresh. "Duduk nya jangan depan depan ya," kata Dela.

Kirana mengangguk. Mereka mengambil duduk di deretan paling belakang ditengah. Lima menit lagi akan di mulai acara pertama.

"Gilang," panggil Dela. Lelaki itu menoleh.

"Sini," tangan Dela mengarah untuk mendekat.

Gilang menghampiri dan duduk di samping Dela.

"Engga duduk di depan?" Tanya Gilang.

"Engga ah males, sini aja," jawab Dela.

"Gua juga males," kata Gilang. Mata Kirana beralih.

"Nadia, sini," Nadia mengikuti dan duduk di samping Kirana.

"Hai," kata Nadia. Mereka tersenyum menyapa.

"Peserta udah masuk semua belum?" Tanya seseorang di belakang Kirana.

"Udah udah,"

"Yaudah mulai aja, suruh stand by, dua menit lagi mulai,"

Kirana menoleh ke belakang. Ada percakapan disana. Ia mengenali suara itu. Adrian. Mata mereka bertemu sebentar. Lalu lelaki itu pergi, Adrian pasti sibuk mengurusi banyak hal.

"Tes, tes," seseorang bersuara dari mic.

"Selamat siang semuanya,"

Acara di mulai. Sambutan dari kepala sekolah, pembimbing OSIS, ketua panitia dan ketua OSIS.

KIRANA (COMPLETED)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora