Bab 20

212 13 0
                                    

Seluruh panitia sudah tau kalau Kirana menghilang dari grupnya, dan belum diketahui keberadaannya sampai sekarang.

"Kirana udah ketemu?" Tanya Adam.

"Belum ka," kata Dela.

"Kalian disini aja, biar panitia yang nyari," Adam lalu pergi.

"Aduh Kirana kemana ya?" Tanya Dela cemas.

"Udah tengah malem gini lagi," sahut Nadia.

"Semoga dia engga kenapa kenapa deh," kata Gilang.

Semoga. Seseorang datang.

"Kirana hilang Del?" Tanya Feli. Dela mengangguk melas.

"Ko bisa?"

"Gua juga engga tau,"

"Emang dia engga sama lu?" Tanya Feli lagi.

"Gua kira dia ngikutin dari belakang, ternyata dia engga ada," Dela menyesal kenapa tadi ia buru-buru ke pos lima.

"Cek, cek," Seluruh peserta menoleh ke sumber suara.

"Seluruh peserta diharap untuk duduk sesuai dengan kelompok," Feli meninggalkan dan bergabung dengan kelompok. Dela, Nadia dan Gilang pun menempati bangku.

"Para peserta tidak perlu kawatir, panitia yang akan bertanggung jawab kalau terjadi sesuatu oleh Kirana," kata Exel.

Maksudnya apa bertanggung jawab? Apa Kirana ada kemungkinan tidak kembali? Adrian datang, mengangkat tangan.

"Tunggu," Adrian berteriak dibelakang. Semua mata tertuju.

"Gua yang menemukan Kirana didekat hutan," Dela, Nadia menganga.

"Sudah gua amankan,"

Ah.. leganya..

"Gua engga mau ada kejadian gini lagi," Setelah ini Adrian akan memberi penyuluhan bagi para panitia untuk lebih berhati-hati lagi. Adam Lega, yang terpenting Kirana baik baik saja. Seluruh panitia tau, akan kena ocehan dari ketua OSIS berarti.

"Bagi seluruh peserta tolong perhatikan teman sekelompoknya dengan lebih baik lagi, kalau ada salah satu yang menghilang atau sakit langsung lapor ke panitia, bagi para panitia tolong untuk lebih memperhatikan lagi adik-adiknya dan untuk semuanya tolong jaga keselamatan dan kesehatan kita bersama," Seluruh peserta dan panita memperhatikan ke laki-laki berjaket biru itu. "Eza, tolong untuk hari ini kegiatannya dipercepat," Eza mengangguk dan mengerti apa yang ketua inginkan. "Terima kasih semuanya,"

---

Kirana berdiri dan mendekati dispenser. Ia haus dan ingin minum air putih.

Krek..

Seseorang datang. Pasti Adrian. Mata Kirana menoleh. Raut wajahnya berubah. Bukan. Mereka saling bertatapan.

"Kirana?" Kirana menghentikan aktivitasnya.

"Ka Oliv?" kata Kirana gagap. Oliv mendekati.

"Kamu ngapain disini?" Kirana menaruh gelas.

"Oh, itu, aku,-" Kirana bingung mau menjawab apa.

Oliv melihat gelas yang Kirana letakan.

"Kamu ko sendirian?"

"Iya ka, aku sakit terus aku disuruh kesini," kata Kirana gagap.

"Siapa yang nyuruh kamu kesini?" Oliv melihat sekeliling, ia hanya melihat Kirana seorang diri sebelum ada dirinya datang.

Tiba-tiba terdengar pintu bergesek. Fokus mereka beralih.

KIRANA (COMPLETED)Where stories live. Discover now