Semoga saja

15 4 61
                                    


🎶: Eyes, Nose, Lips (Taeyang)

나는 괜찮아
마지막으로 나를 바라봐줘 
아무렇지 않은 듯 웃어줘 
네가 보고 싶을 때 기억할 수 있게 

(Saya baik-baik saja
Terakhir lihat aku
Tersenyumlah seolah bukan apa-apa
Jadi saya bisa ingat ketika saya merindukanmu~)

- Eyes, Nose, Lips

°•°•°•°



.
.
.

"Tadi gurunya masuk?" Aku sedikit menolehkan kepalaku untuk menatap Aron yang kini tengah bertanya dengan intonasi lembut seperti biasanya.

"Masuk kok, tapi bentaran doang cuman kasih beberapa pengumuman gitu."

"Di Kelasku enggak dong," ucap laki-laki itu sembari menyisir rambut coklat pekat tersebut kebelakang dengan jarinya.

Mendengar apa yang baru saja dikatakannya sukses membuatku menghentikkan langkah begitu saja. Dia berbohong?

"Kamu bolos ya? Ngaku!"

Terlihat Aron menatap terkejut padaku saat itu juga.

Jam kosong apanya? Jelas saat itu salah satu guru matematika masih memberikkan materinya di depan sana untuk bagian para murid yang masih memiliki nilai kurang. Aku tahu hal tersebut karena aku secara tidak sengaja melewati kelasnya tepat setelah dia pergi dengan dua orang laki-laki lain yang kurasa teman-teman dekatnya di Kelas.

Selain Dino tentunya.

Tanpa menjawab pertanyaanku dengan sepatah katapun, Aron hanya cekikikan dan tersenyum  sebelum mengikis jarak diantara wajahku dengannya. Kemudian mengambil satu kecupan dengan cepat saat itu.

Dia gila? Ini sekolah.

"What's wrong with you?! Ini sekolah tau."

"Hehe...jangan marah," ucapnya sedikit terkekeh sembari mengusak pelan rambutku.

Kepalaku sedikit menggeleng pelan dan memilih untuk menghiraukannya dengan melanjutkan kembali langkahku, tentu saja dengan Aron yang masih mengikuti.

"By, kita jadian tanggal berapa?"

Aku memberi jeda sebentar sebelum akhirnya menjawab pertanyaan tersebut. "Tanggal 13. Kenapa?"

"Gapapa, semoga ketemu lagi ditanggal 13 berikutnya ya."

"Iya, semoga," ucapku.

Seperti rutinitas hari libur pada umumnya, pagi ini gadis itu hanya berniat untuk tetap membiarkan dirinya terus berada dibawah selimut seharian sembari memainkan ponsel maupun menonton drama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seperti rutinitas hari libur pada umumnya, pagi ini gadis itu hanya berniat untuk tetap membiarkan dirinya terus berada dibawah selimut seharian sembari memainkan ponsel maupun menonton drama.

Namun semua yang dia rencanakan kali ini pupus begitu saja ketika suara dari tiga orang yang tidak dia undang sama sekali kedatangannya kini memenuhi ruang tamu dan berhasil membuatnya melangkah keluar dari kamar.

Like a Destiny [HIAT]Where stories live. Discover now