Dapat Pikirkan?

60 11 42
                                    

🎶: Be With You (AKMU)

.
.
.



°•°•°•°

Ck.

Aku melempar pena yang sedari tadi kumainkan dan mendecak sebal sembari menaruh kepalaku diatas meja.

Seseorang tolong keluarkan aku dari ruang bernama kelas ini.

Yang benar saja, salah seorang pengajar hari ini datang bukan untuk memberikan materi tambahan kepada kami, namun secara mendadak memberikkan ulangan begitu saja.

Kenapa harus hari ini? Bahkan tanganku saja tidak ada menyentuh buku pelajaran sedikitpun sedari tadi malam.

Jemariku merogoh kedalam tas untuk mencari benda persegi panjang bernama ponsel itu ketika kulihat pengajar yang sedari tadi terus berada di dalam kelas kami telah keluar sembari membawa lembaran-lembaran jawaban milik semua murid termasuk milikku.

Terlihat ada tumpukkan notifikasi yang belum kubaca dari beberapa orang untuk saat ini dan tentu saja milik salah satunya adalah yang selalu mengambil perhatianku lebih dulu.

Dino

"Udah selesai? Katanya denger-denger Bu Nita mau kasih ulangan ke kelas kalian."
12.15

"Udah, baru aja dia keluar tadi."
12.47
Read.

"Nyontek ya tadi? kan kamu gak ada belajar tadi malem.
12.47

"Heh! enak aja dibilang nyontek."
12.47
Read.

"Mak Lampir gak boleh nyontek, nanti gak bisa berubah jadi Princess."
12.47

"Gak nyontek akutu, Din."
12.48
Read.

"Wkwkwk, yaudah iya deh."
12.49

"Nih By."
12.49

"Tepat pukul 12:52
Aku mulai mengetikkan
Rentetan kata-kata manis
Tapi tak lebih manis dari gadisku

Suara detik jam selalu berdengung
Mengisi keheningan yang tercipta
Menemaniku yang kini tengah di landa badai rindu
Itu menyiksaku, sungguh

Tak munafik jika aku benci
Benci pada waktu yang berjalan lamban
Benci pada detik yang mengganggu penantianku
Benci pada jarak yang tak kunjung mendekat

Sayang,
Tolong rayu jam itu
Rayu dia untuk cepat berputar
Karna aku sudah rindu pada gadis menggemaskanku."
12.52

Ah sial, baru saja jemariku hendak mengetikkan pesan balasan dari beberapa pesan yang dia kirimkan, terlihat Bu Nita dengan seorang siswi kini berdiri di depan kelas sembari melihat kearah kami semua.

Mata siswi itu terus menatap ke arah diriku, namun masih dengan sedikit keraguan bahwa dia memang tengah menatap padaku.

"Perasaan gue doang atau emang dia liatin lo sambil ngomong sama Bu Nita ya, Lin?" ucap Jejey yang melihat padaku sekejap sebelum memperhatikan dua orang itu kembali.

Like a Destiny [HIAT]Where stories live. Discover now