Incaran hati

102 41 24
                                    

Oh iya sebelum itu, sesuai janji ku kemarin ku udah siapin visualisasi buat tambahan karakter dibagian bawah owkee.

______________________________________

🎶 : Puppy love (Gani feat. nathania & harms)

.
.
.



°•°•°•°


"Lin kenalin, ini Aron."
"Abang gue."

Kalimatnya lantang berucap hal demikian yang sukses membuatku semakin dibuat hampir tidak percaya dengan keadaan yang terjadi sekarang.

Ntah sebenarnya sesempit apa dunia ini.

"Kalian gak mau kenalan?" Tanyanya lagi heran dengan mataku yang masih menatap heran kearah laki-laki itu.

"Mereka udah kenal Lis." sahut Aksa sembari berdiri dari tempatnya dan mengambil salah satu kaleng soda yang ada dimeja.

"Serius Lin?" Rupanya gadis itu juga sama tak percaya denganku saat ini.
Aku mengangguk pelan dan mengalihkan pandangan ku kearahnya.

"Wah, bener-bener diluar dugaan gue." Kini raut wajahnya yang semulanya masih heran berganti dengan senyum dan sedikit tertawa.

Ntahlah tapi rasanya ini menjadi terasa lebih terkesan canggung sekarang.

"Emm, ada yang laper?" Tanya Lala yang kurasa juga mengerti akan keadaan sekitar sekarang.
Semua menengok kearahnya dan mengangguk mantap termasuk aku.

"Yodah biar gue sama Jejey yang ke dapur, kalian tunggu aja." Tak menunggu jawaban dari kami Lala tersenyum sedikit kaku sembari menarik Jejey yang sedari tadi hanya memperhatikan dengan wajah santainya.

Aku memilih mengalihkan perhatianku dari dirinya kearah ponsel yang ada ditanganku.

Oh ayolah, kuharap dia tidak memulai perdebatan lagi kali ini.

Aron melangkah masuk dan melewati samping kiri sofa yang kududuki lalu memilih bergabung dengan tiga laki-laki yang sedari tadi hanya berurusan dengan game mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aron melangkah masuk dan melewati samping kiri sofa yang kududuki lalu memilih bergabung dengan tiga laki-laki yang sedari tadi hanya berurusan dengan game mereka.
Begitu juga Lilis, gadis itu kini kembali duduk di sebelahku sembari mengehela nafas panjang.

"Kenapa lo?" Pertanyaan dariku barusan membuat dirinya menoleh kepadaku dengan wajah sedikit cemberut.

"Pengen nyari pacar disana noh." Aku mengarahkan bola matakku kearah mana wajahnya bergerak dan menunjukkan kepadaku beberapa orang dengan ponsel ditangan mereka sedari tadi.
Seolah disini dia tengah memberi tau bahwa disana yang dimaksud tadi tentu pasti ada diantara Dino, Aksa, atau Andra.

Jelas hanya diantara mereka bertiga, karena tidak mungkin gadis ini ingin memacari kakak laki-lakinya sendiri bukan.

"Lo tau apa yang gue pikirin?" Ku alihkan kembali tatapanku kearah dirinya yang kini ikut menatapku ketika kalimat itu yang keluar sebagai jawaban atas pernyataannya.

Like a Destiny [HIAT]Where stories live. Discover now