Pesan

80 33 31
                                    

🎶 : I love you boy (Suzy)

.
.
.



°•°•°•°

Sedari tadi ponselku terus berdering menunjukkan beberapa notifikasi dari pesan yang dikirimkan oleh teman-temanku, wajar saja mereka mulai mengirim pesan padaku karena saat kuperhatikan ternyata ini juga telah memasukki jam istirahat. Masih belum ada satupun pesan dari mereka yang kubalas, aku hanya melihat isi pesan mereka melalui layar ponsel yang masih terkunci lalu mematikan data ponselku kembali, ya aku berniat membalasnya nanti.

Semoga mereka tidak menghubungi orang rumah untuk bertanya keberadaanku.

Kini perhatianku terarah pada tempat yang telah sampai untuk kami kunjungi, salah satu taman wisata pada kota ini. Tidak perlu memakan waktu yang sangat lama, mungkin kami hanya memakan sekitar kurang dari satu jam untuk berjalan kaki kesini.

Semuanya berjalan baik-baik saja sejauh ini, waktu selama itu tidak akan terasa saat kau berjalan dengan mereka berdua. Canda tawa yang mengiringi sepanjang jalan mengisi kekosongan sebelum memancing suasana canggung terjadi disini.
Namun saat kuhampiri papan peraturan yang tepampang jelas, sialnya pelajar tidak boleh masuk dengan baju seragam tanpa dilapisi apapun seperti jaket dan sebagainya.

Tapi kurasa kesialan ini hanya berlaku untukku, karena Dino maupun Aron sama-sama membawa hoodie atau jaket milik mereka. Ya, aku mengetahui itu disaat Aron merogoh isi tas miliknya dan mengeluarkan satu jaket bomber berwarna biru malam dari dalam sana.

Hanya aku yang tidak membawa baju ganti maupun jaket disini.

"Nih, lo pakai aja Lin." Aku menatap heran pada Aron yang malah memberikan jaket miliknya untuk kukenakan, lalu bagaimana denganya jika begini?

"Terus lo gimana?"

"Gampang kalo gue." Laki-laki itu mengedikkan bahunya lalu melepaskan kancing pada baju seragam yang dia kenakan satu persatu, terlihat bahwa dirinya mengenakan baju kaos berwarna hitam polos dan memasukkan lipatan baju seragam itu pada tas yang tengah dirinya bawa.

Aku mengangguk mengerti saat melihat dia selesai melakukan aksinya, kukenakan jaket kebesaran miliknya pada tubuh mungilku.

"Nih gue udah beli tiga tiket." Ucap Dino.

"Yaudah ayo."

Mataku memandang sekitar dan menangkap kearah salah satu bangku didekat air mancur yang sedikit teduh karena pohon-pohon disekitarnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mataku memandang sekitar dan menangkap kearah salah satu bangku didekat air mancur yang sedikit teduh karena pohon-pohon disekitarnya.
Daun-daun mereka terlihat menguning tetapi masih dengan kokoh berada dibatang yang mereka gantungi.

Kuakui memang cukup melelahkan tetapi masih sangat menyenangkan berada disini, melihat beberapa orang bermain dengan gembira walau tidak sepenuh dihari libur tetapi ini sangat cukup untuk menenangkan pikiranku yang sangat kacau dan tidak jelas.

Seandainya saja aku berada disekolah hari ini, mungkin sedari tadi yang kulakukan hanya duduk dan melamun menatap pada jendela disamping mejaku yang juga kebetulan mengarah kearah lapangan basket sekolah dibawah sana karena kelasku berada dilantai dua.

Like a Destiny [HIAT]Where stories live. Discover now